Dasar-Dasar Pengelantangan TINJAUAN PUSTAKA

Betty Frida Agustina Purba : Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida H 2 o 2 Terhadap Derajat Keputihan Brightness Pada Tahap D2 Di Unit Bleaching PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea, 2009. g. Pendaurulangan bahan kimianya sangat effisien.Anonim, 2002

2.2.3 Proses semi kimia Semi Chemical Pulping

Kayu dapat pula di pulp dengan cara yang menggabungkan kebaikan hasil tinggi pada proses mekanis dan sebagian dari kebaikan proses kimia yang berkualitas tinggi. Dengan menggunakan teknik-teknik yang dikenal dengan pembuatan pulp semi-kimia atau kimia mekanis, tatal kayu dikenakan cairan kimia pemasak pulp dalam jangka pendek dan kemudian dilewatkan melalui mesin penghalus mekanis untuk memisahkan serat-serat penyusunnya. Cairan pemasak tersebut menyebabkan kerusakan sebagian dari ikatan lignin dan pada dasarnya memberikan fungsi yang sama sebagaimana panas dalam proses termomekanis. Energi mekanis yang dibutuhkan untuk pemisahan serat sangat berkurang dan kerusakan serat menurun. Proses kimia mekanis dapat digunakan untuk pembuatan pulp kayu keras yang terlalu rapat untuk dipulpkan secara memadai dengan cara yang sepenuhnya mekanis. Hasil 65-75 adalah umum dan kadang-kadang dapat lebih tinggi. Haygreen, 1996

2.3 Dasar-Dasar Pengelantangan

Pengelantangan bukan merupakan penemuan modern tetapi merupakan teknik yang sangat tua yang digunakan untuk memucatkan tekstil dengan bantuan sinar matahari danatau bahan kimia seperti kalium karbonat dan yang terakhir hipoklorit dan klor. Pengelantangan kertas yang dibuat dari potongan kain dan serat-serat bukan kayu lain Betty Frida Agustina Purba : Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida H 2 o 2 Terhadap Derajat Keputihan Brightness Pada Tahap D2 Di Unit Bleaching PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea, 2009. mula-mula juga dilakukan dengan cara ini. Periode baru tentang sejarah pengelantangan dimulai pada akhir abad ke sembilan belas dengan pengelantangan pulp kayu dalam industri, mula-mula dengan hipoklorit dan yang terakhir dengan klor, sebagian gabungan, dan dengan langkah ekstraksi dengan alkali. Meskipun dasar-dasar cara pengelantangan yang lama masih berlaku, tetapi perkembangan teknik pengelantangan dalam pulp di dalam abad ini telah menyebabkan banyak bahan kimia pengelantang digunakan dalam banyak proses yang sangat khusus pada saat ini. Tujuan utama pengelantangan pulp adalah untuk menaikkan derajat putih. Karena komponen kromofor yang menyerap sinar dalam pulp yang tidak dikelantang adalah terutama gugus fungsional dari lignin yang terdegradasi dan sisa lignin yang diubah, maka pengelantangan dapat dilakukan baik dengan pengubahan dan menstabilkan gugus kromofor tanpa kehilangan bahan pengelantangan yang melindungi lignin atau dengan menghilangkan lignin pengelantangan yang menghilangkan lignin. Bersama dngan lignin, senyawa-senyawa lain ekstraktif dan komponen-komponen abu, poliosa dan partikel-partikel yang terdelignifikasai tidak sempurna dapat juga, paling tidak sebagian, dihilangkan. Maka pengelantangan dapat juga dipandang sebagai proses pemurnian yang terutama digunakan dalam memproduksi pulp larutan untuk memperoleh pulp yang murni dengan kandungan alfa selulosa yang tinggi. Pengelantangan menimbulkan perubahan sifat-sifat optik pulp terhadap penyerapan sinar, penghamburan sinar dan pemantulan, yang dinyatakan dalam istilah- istilah seperti derajat putih, keputihan atau keburaman. Nilai praktis yang paling Betty Frida Agustina Purba : Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida H 2 o 2 Terhadap Derajat Keputihan Brightness Pada Tahap D2 Di Unit Bleaching PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea, 2009. penting untuk menentukan warna pulp adalah derajat putihnya, yang dapat dilukiskan dan ditentukan dengan cara-cara yang agak berbeda dengan menggunakan beberapa standar dan metode pengujian. Derajat putih yang paling umum digunakan adalah faktor pemantulan sinar biru 357 atau 360 nm dari lembaran pulp dalam , didasarkan pada pemantulan magnesium oksida derajat putih 100 sebagai sampel standar. Proses-proses industri yang menghilangkan lignin meliputi serangkaian pengelantangan multi tahap yang disesuaikan dengan tipe pulp yang khusus dan penggabungan kemampuan oksidasi dan reduksi yang berbeda dari bahan kimia pengelantang. Lignin yang terdegradasi dan produk-produk reaksi lain diekstraksi selama tahap-tahap pencucian alkalis antara. Pengelantangan dengan peroksida, oksigen atau ditionit membutuhkan bahan kimia tambahan untuk penyangga misal natrium silikat, persaingan misalnya asam etilenadiamin tetraasetat EDTA atau penstabilan misalnya garam-garam magnesiium. Karena banyaknya bahan kimia pengelantang dan urutannya, faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses pengelantangan pulp sangat berbeda, tetapi semua proses mempunyai kondisi penting berikut yang sama : - jumlah bahan kimia - konsistensi pengelantangan - waktu dan suhu pengelantangan Betty Frida Agustina Purba : Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida H 2 o 2 Terhadap Derajat Keputihan Brightness Pada Tahap D2 Di Unit Bleaching PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea, 2009. Proses-proses pengelantangan modern hanya khusus menggunakan sistem sinambung dengan menara-menara pengelantang yang telah menggantikan proses- proses tumpak yang tua. Dalam menara-menara pengelantang tradisional pulp dan cairan pengelantang bergerak secara seragam. Perkembangan terakhir meliputi penggantian atau pengelantangan dinamik dan pencucian dalam pencampur sinambung, dan pengelantangn fasa gas. Umum untuk semua prosedur pengelantang adalah perlunya pencampuran yang cermat dari pulp dengan lindi pengelantang dan pencucian pulp secara intensif untuk menghilangkan hasil-hasil reaksi yang terlarut. Fengel, 1995

2.4 Tahapan Proses Pengelantangan