Bahan Baku TINJAUAN PUSTAKA

Betty Frida Agustina Purba : Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida H 2 o 2 Terhadap Derajat Keputihan Brightness Pada Tahap D2 Di Unit Bleaching PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea, 2009.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bahan Baku

Kayu adalah bahan utama bahan serat selulosa yang dipakai untuk pembuatan pulp dan kertas dikarenakan randemen seratnya tinggi. Secara kimia, kandungan bahan yang terdapat dalam kayu dapat dibagi menjadi 4 bagian yaitu : a. selulosa b. hemiselulosa c. lignin d. extractive Komposisi dan sifat-sifat kimia dari komponen-komponen ini sangat berperan dalam proses pembuatan pulp. Pada setiap pemasakan kita ingin mengambil sebanyak mungkin selulosa dan hemiselulosanya, di sisi lain lignin dan extractive tidak dibutuhkan dipisahkan dari serat kayunya. Komposisi kimia kayu bervariasi untuk setiap spesies. Secara umum hard wood mengandung lebih banyak selulosa, hemiselulosa dan extractive dibanding dengan soft wood, tetapi kandungan ligninnya lebih sedikit. Betty Frida Agustina Purba : Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida H 2 o 2 Terhadap Derajat Keputihan Brightness Pada Tahap D2 Di Unit Bleaching PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea, 2009. Tabel 2.1 Komposisi typical chemical antara hardwood dan softwood Komponen Soft Wood Hard Wood Selulosa 42 ± 2 45 ± 2 Hemiselulosa 27 ± 2 30 ± 5 Lignin 27 ± 2 20 ± 4 Extractive 3 ± 2 5 ± 3 a. Selulosa Selulosa merupakan bagian utama yang membentuk dinding sel daripada kayu. Merupakan polimerisasi yang sangat kompleks dari gugus karbohidrat yang mempunyai persen komposisi yang mirip dengan “starch” yaitu glukosa yang terhidrolisa oleh asam. b. Hemiselulosa Hemiselulosa juga merupakan polimer-polimer gula. Berbeda dengan glukosa yang terdiri hanya dari polimer glukosa, hemiselulosa merupakan polimer dari lima bentuk gula yang berlainan yaitu : glukosa, mannosa, galaktosa, xylosa dan arabinosa. Rantai hemiselulosa lebih pendek dibandingkan dengan rantai selulosa, karena hemiselulosa mempunyai derajat polimerisasi yang lebih rendah. Molekul hemiselulosa terdiri dari 300 unit gugus gula. Berbeda dengan selulosa, polimer hemiselulosa berbentuk tidak lurus, tapi merupakan polimer-polimer bercabang, yang berarti hemiselulosa tidak akan dapat membentuk struktur kristal dan serat mikro Betty Frida Agustina Purba : Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida H 2 o 2 Terhadap Derajat Keputihan Brightness Pada Tahap D2 Di Unit Bleaching PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea, 2009. seperti halnya selulosa. Pada proses pembuatan pulp hemiselulosa bereaksi lebih cepat dibandingkan dengan selulosa. c. Lignin Lignin merupakan zat yang tidak berbentuk yang bersama-sama dengan selulosa membentuk dinding sel dari pohon kayu. Ia berfungsi sebagai bahan perekat atau semen antara sel-sel selulosa yang membuat kayu menjadi kuat. Lignin merupakan polimer tiga dimensi yang bercabang banyak. Molekul utama pembentuk lignin adalah phenil propane. Satu molekul lignin dengan derajat polimerisasi yang tinggi merupakan molekul yang besar karena ukurannya dan struktur tiga dimensinya. Lignin di dalam kayu berfungsi sebagai lem atau semen. Lapisan lamella tengah, dengan kandungan utamanya adalah lignin mengikat sel-sel itu dan sehingga terbentuk struktur kayu. Dinding sel juga mengandung lignin. Pada dinding sel, lignin bersama dengan hemiselulosa membentuk semen matriks dimana tersusunlah selulosa yang berupa “mikro fibrils”. d. Extractive Kayu biasanya mengandung berbagai zat-zat dalam jumlah yang tidak banyak yang biasanya disebut dengan istilah “extractive”. Zat-zat ini dapat diambil dipisahkan dari kayu apakah dengan memakai pelarut air maupun pelarut organik seperti ether atau alkohol. Asam-asam lemak, asam-asam resin, lilin, terpentin dan Betty Frida Agustina Purba : Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida H 2 o 2 Terhadap Derajat Keputihan Brightness Pada Tahap D2 Di Unit Bleaching PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea, 2009. gugus fenol adalah merupakan beberapa grup yang juga merupakan extractive. Kebanyakan dari extractive itu terpisahkan dalam proses pembuatan pulp dengan cara kraft pulping.

2.2 Proses Pembuatan Pulp