Proses mekanik Mechanical Pulping Proses kimia Chemical Pulping

Betty Frida Agustina Purba : Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida H 2 o 2 Terhadap Derajat Keputihan Brightness Pada Tahap D2 Di Unit Bleaching PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea, 2009. gugus fenol adalah merupakan beberapa grup yang juga merupakan extractive. Kebanyakan dari extractive itu terpisahkan dalam proses pembuatan pulp dengan cara kraft pulping.

2.2 Proses Pembuatan Pulp

Pemisahan serat selulosa dari bahan-bahan yang bukan serat di dalam kayu dapat dilakukan dengan berbagai macam cara proses, yaitu :

2.2.1 Proses mekanik Mechanical Pulping

Dalam proses pembuatan pulp secara mekanik, pemisahan serat dilakukan dengan cara menggunakan tenaga mekanik. Proses ini dilakukan dengan menggerinda kayunya menjadi serat pulp dan menghasilkan randemen sebesar 90-95, tetapi menyebabkan kerusakan pada serat. Penggunaan pulp yang dihasilkan pada proses mekanik ini nilainya kecil sekali, juga pulp itu masih mengandung banyak lignin, dan serat-seratnya tidak murni sebagai serat

2.2.2 Proses kimia Chemical Pulping

Pada proses kimia, bahan-bahan yang terdapat ditengah lapisan kayu akan dilarutkan agar serat dapat terlepas dari zat-zat yang mengikatnya. Hal yang merugikan pada proses ini adalah rendemen yang rendah yaitu 45-55. Proses kimia dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: Betty Frida Agustina Purba : Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida H 2 o 2 Terhadap Derajat Keputihan Brightness Pada Tahap D2 Di Unit Bleaching PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea, 2009. 1. Soda process Dalam proses soda, kayu dimasak dengan larutan sodium hidroksida. Larutan sisa pemasakan dipekatkan dan kemudian dibakar, yang akan menghasilkan sodium karbonat, dan apabila diolah dengan menambahkan batu kapur akan menghasilkan sodium hidroksida. Nama proses “soda” karena bahan kimia yang ditambahkan ke dalam prosesnya berupa sodium karbonat. Proses ini sekarang sudah tidak dipakai lagi. 2. Sulphite process Pada proses sulfite, larutan pemasak yang dipakai adalah asam-asam yang mengandung sulfur dari logam alkali, atau alkali tanah berupa bisulfit. 3. Sulphate process Proses pembuatan pulp yang paling banyak dipakai saat ini adalah proses sulphate atau disebut juga proses kraft. Keuntungan-keuntungan dari proses sulphate ini adalah sebagai berikut : a. Pulp yang dihasilkan mempunyai kekuatan yang tinggi b. Dapat dipakai untuk proses pembuatan pulp dari bahan baku kayu dari spesies yang berbeda c. Tersedianya bahan kimia pengganti dengan berbagai alternatif dan harganya tidak mahal d. Tersedianya peralatan-peralatan operasi yang standard e. Banyak pilihan yang dapat dipakai untuk proses pemucatan f. Dampak pencemarannya bisa dikatakan sangat rendah Betty Frida Agustina Purba : Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida H 2 o 2 Terhadap Derajat Keputihan Brightness Pada Tahap D2 Di Unit Bleaching PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea, 2009. g. Pendaurulangan bahan kimianya sangat effisien.Anonim, 2002

2.2.3 Proses semi kimia Semi Chemical Pulping