Betty Frida Agustina Purba : Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida H
2
o
2
Terhadap Derajat Keputihan Brightness Pada Tahap D2 Di Unit Bleaching PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea, 2009.
3.1 Alat
- Alat ELREPHO Elektro Refracto Fotometer
- Corong Buchner
- Kertas saring
- Erlenmeyer
- pH meter
- Oven
- Beaker glass
3.2 Bahan
- bubur pulp
- air demineralisasi
3.3 Prosedur Percobaan 3.3.1 Kalibrasi alat
- Dihidupkan alat dengan menghubungkan ke sumber arus listrik
- Diklik alat Instrument lalu diklik Elrepho
- Diklik kalibrasi kemudian diperiksa standar kalibrasi putih white calibration
standard dan kalibrasi UV UV calibration yang sesuai dengan yang dipakai -
Diklik kalibrasi calibrate
Betty Frida Agustina Purba : Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida H
2
o
2
Terhadap Derajat Keputihan Brightness Pada Tahap D2 Di Unit Bleaching PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea, 2009.
- Setelah muncul rongga hitam black cavity dimasukkan rongga hitam black
cavity kemudian klik oke -
Alat instrument didiamkan hingga muncul standar putih white standard lalu dimasukkan standar putih white standard kemudian klik oke
- Alat instrument didiamkan hingga muncul standar UV CIE yang terkecil D65
UV standard CIE whitness D65 lalu dimasukkan standar UV UV standard lalu diklik oke
- Alat instrument didiamkan hingga muncul standar UV ISO dengan derajat
keputihan C2 UV Standard ISO brightness C2 kemudian diklik oke -
Alat instrument didiamkan hingga muncul kalibrasi telah berhasil dengan baik the calibration finished successfully kemudian diklik setuju approve
lalu diklik tutup close -
Alat instrument ELREPHO siap dipakai
3.3.2 Pengukuran pH
- Dimasukkan sampel bubur pulp ke dalam beaker glass
- Ditambahkan 100 ml aquadest
- Didiamkan selama ± 10 menit
- Dicelupkan elektroda pH meter ke dalam beaker glass
- Dibaca nilai pH yang tertera pada pH meter
Betty Frida Agustina Purba : Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida H
2
o
2
Terhadap Derajat Keputihan Brightness Pada Tahap D2 Di Unit Bleaching PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea, 2009.
3.3.3 Pengukuran Derajat Keputihan Brightness
- Diambil sampel pulp dari bleaching unit kemudian dicuci hingga bersih
- Pulp kemudian dibentuk menjadi sheet lembaran
- Dikeringkan dalam oven pada suhu 105
o
C selama ± 5 menit -
Diperiksa derajat keputihan brightness dengan menggunakan alat ELREPHO -
Dicatat nilai yang tertera pada alat
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Betty Frida Agustina Purba : Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida H
2
o
2
Terhadap Derajat Keputihan Brightness Pada Tahap D2 Di Unit Bleaching PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea, 2009.
Proses pengelantangan dapat dianggap sebagai suatu lanjutan proses pemasakan yang dimaksudkan untuk memperbaiki brightness dan kemurnian dari pulp. Hal ini dicapai
dengan cara menghilangkan atau mengelantang bahan pewarna yang tersisa pada pulp. Warna pada pulp yang belum diputihkan umumnya disebabkan oleh lignin yang
tersisa. Penghilangan lignin dapat lebih banyak pada proses pemasakan, tetapi akan mengurangi hasil yang banyak sekali dan merusak serat, jadi menghasilkan kualitas
pulp yang rendah. Oleh karena itu. proses pemasakan agar benar-benar cukup dimana proses
penghilangan lignin dengan bahan kimia, umumnya memiliki suatu dampak terhadap dekomposisi dari lignin. Pada normalnya proses penghilangan lignin adalah
melarutkan pulp ke bentuk yang larut dengan air. Lignin pada pulp sangat reaktif yang berarti ini mudah dipengaruhi bahan kimia seperti Khlordioksida, Natrium
Hidroksida, Oksigen dan Hidrogen Peroksida. Dengan adanya penambahan bahan kimia Hidrogen Peroksida maka brightness
akan meningkat sangat tinggi sehingga diperoleh suatu “brightness penuh” pada tingkat 89 sampai 90 ISO. Keuntungan dengan menggunakan bahan kimia ini
adalah bahwa Hidrogen Peroksida merupakan zat pengelatang yang efektif untuk melindungi selulosa, memperbaiki brightness tanpa kehilangan produksi yang berarti.
Betty Frida Agustina Purba : Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida H
2
o
2
Terhadap Derajat Keputihan Brightness Pada Tahap D2 Di Unit Bleaching PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea, 2009.
Berikut data hasil analisa yang dilakukan dalam mengukur pH dan brightness dari sampel pulp di PT Toba Pulp Lestari, Tbk selama 7 hari yang dimulai dari tanggal
13 Januari 2009 sampai 20 Januari 2009.
4.1 Data Percobaan 4.1.1 Data pengukuran pH
Tanggal D
o
E
op
D
1
D
2
13 Januari 2009 1.8
10.7 3.6
9.7 14 Januari 2009
2.1 10.7
3,5 9.6
15 Januari 2009 2.0
10.6 3.8
10.0 16 Januari 2009
2.1 10.6
2.8 9.8
17 Januari 2009 1.9
10.7 3.2
10.1 19 Januari 2009
1.8 10.6
4.0 9.9
20 Januari 2009 1.8
10.7 3.6
9.7 Range pH
1.6-2.2 10.5-11.0
2.7-4.0 8.5-10
4.1.2 Data pengukuran derajat keputihan brightness
Betty Frida Agustina Purba : Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida H
2
o
2
Terhadap Derajat Keputihan Brightness Pada Tahap D2 Di Unit Bleaching PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea, 2009.
Tanggal D
E
op
D
1
D
2
13 Januari 2009 57.5
74.7 87,2
89.1 14 Januari 2009
59.9 77,5
87.7 89.0
15 Januari 2009 63.5
77.7 87.3
89.1 16 Januari 2009
58.9 76.0
85.6 89.1
17 Januari 2009 60.5
76.2 87.5
89.2 19 Januari 2009
59.3 76.7
87,3 89.3
20 Januari 2009 57,5
74.7 87,2
89.1
Keterangan : D
: Bahan kimia yang digunakan adalah ClO
2
E
op
: Bahan kimia yang digunakan adalah NaOH, O
2
dan H
2
O
2
D
1
: Bahan kimia yang diunakan adalah ClO
2
D
2
: Bahan kimia yang digunakan adalah H
2
O
2
4.2 Perhitungan
A= 2 - log T
Betty Frida Agustina Purba : Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida H
2
o
2
Terhadap Derajat Keputihan Brightness Pada Tahap D2 Di Unit Bleaching PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea, 2009.
dimana
A = absorbansi
T = transmitansi
Contoh perhitungan untuk tahap D A = 2 - log T
= 2 - log 57,5 = 2 - 1,7596
= 0,2404 Contoh perhitungan untuk tahap E
op
A = 2 - logT = 2 - log 74,7
= 2 - 1,8733 = 0,1267
Contoh perhitungan untuk tahap D
1
A = 2 - logT
Betty Frida Agustina Purba : Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida H
2
o
2
Terhadap Derajat Keputihan Brightness Pada Tahap D2 Di Unit Bleaching PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea, 2009.
= 2 - log 87,2 = 2 - 1,9405
= 0,0595 Contoh perhitungan untuk tahap D
2
A = 2 - logT = 2 - log 89,1
= 2 - 1,9498 = 0,0502
Dari hasil perhitungan maka diperoleh Tanggal
D E
op
D
1
D
2
13 Januari 2009 0,2404
0,1267 0,0595
0,0502 14 Januari 2009
0,2226 0,1107
0,0571 0,0507
15 Januari 2009 0,1973
0,1096 0,059
0,0502 16 Januari 2009
0,2299 0,1192
0,0676 0,0502
17 Januari 2009 0,2183
0,1181 0,058
0,0497 19 Januari 2009
0,227 0,1153
0,059 0,0492
20 Januari 2009 0,2404
0,1267 0,0595
0,0502
Dari hasil pengukuran absobansi maka dapat dicari panjang gelombang
Betty Frida Agustina Purba : Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida H
2
o
2
Terhadap Derajat Keputihan Brightness Pada Tahap D2 Di Unit Bleaching PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea, 2009.
A = λ hc
dimana A
= absorbansi h
= tetapan Planck 6,626 x 10
-34
joule c
= kecepatan cahaya 2,998 x 10
10
cms
-1
λ = panjang gelombang
Contoh perhitungan untuk tahap D A = λ
hc
0,2404 = λ
cms joule
10 34
10 998
, 2
. 10
626 ,
6 ×
×
−
λ = 2404
, 10
8647 ,
19
24 −
×
λ = 8,2631 x 10
-23
Contoh perhitungan untuk tahap E
op
Betty Frida Agustina Purba : Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida H
2
o
2
Terhadap Derajat Keputihan Brightness Pada Tahap D2 Di Unit Bleaching PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea, 2009.
A = λ hc
0,1267 = λ
cms joule
10 34
10 998
, 2
. 10
626 ,
6 ×
×
−
λ = 1267
, 10
8647 ,
19
24 −
×
λ = 1,5678 x 10
-22
Contoh perhitungan untuk tahap D
1
A = λ
hc
0,0595 = λ
cms joule
10 34
10 998
, 2
. 10
626 ,
6 ×
×
−
λ = 0595
, 10
8647 ,
19
24 −
×
λ = 3,3386 x 10
-22
Contoh perhitungan untuk tahap D
2
A = λ
hc
0,0502 = λ
cms joule
10 34
10 998
, 2
. 10
626 ,
6 ×
×
−
λ = 0502
, 10
8647 ,
19
24 −
×
λ = 3,9571 x 10
-22
Betty Frida Agustina Purba : Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida H
2
o
2
Terhadap Derajat Keputihan Brightness Pada Tahap D2 Di Unit Bleaching PT. Toba Pulp Lestari, Tbk-Porsea, 2009.
Dari hasil perhitungan maka diperoleh Tanggal
D E
op
D
1
D
2
13 Januari 2009 8,2631x10
-23
1,5678x10
-22
3,3386x10
-22
3,9571x10
-22
14 Januari 2009 8,9239x10
-23
1,7944x10
-22
3,4789x10
-22
3,9180x10
-22
15 Januari 2009 1,0068x10
-22
1,8124x10
-22
3,3668x10
-22
3, 9571x10
-22
16 Januari 2009 8,6405x10
-23
1,6665x10
-22
2,9385x10
-22
3, 9571x10
-22
17 Januari 2009 9,099x10
-23
1,6820x10
-22
3,4249x10
-22
3,9969x10
-22
19 Januari 2009 8,7509x10
-23
1,7228x10
-22
3,3668x10
-22
4,0375x10
-22
20 Januari 2009 8,2631x10
-23
1,5678x10
-22
3,3386x10
-22
3,9571x10
-22
4.3 Pembahasan