STRATEGI POSITIONING Pendekatan menurut David A. Aaker dan John G. Myers.

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008. USU Repository © 2009 1. Who, yaitu mengenai kelompok pemakai produk. 2. What benefit, yaitu mengenai keuntungan yang akan diberikan produk kepada para pemakainya. 3. Where, yaitu mengenai penempatan produk oleh para anggota kelompok pemakai produk didalam pikiran jasa, terutama bagaimana jasa membandingkan produk tersebut dengan produk pesaing sebagai produk substitusi. Menurut Kotler, tugas untuk penentuan posisi meliputi tiga langkah, yaitu : 1. Mengenali seperangkat keunggulan bersaing yang dapat dimanfaatkan. 2. Memilih keunggulan bersaing yang tepat. 3. Secara efektif memberikan isyarat kepada pasar tentang konsep penentuan posisi perusahaan.

2.2.1 STRATEGI POSITIONING Pendekatan menurut David A. Aaker dan John G. Myers.

Strategi positioning ini berfokus pada pengembangan suatu kampanye periklanan perusahaan. Ada 7 buah strategi positioning, yaitu : 1. Positioning mengunakan karakteristik produk dan manfaat bagi konsumen consumer benefit. Strategi ini menghubungkan obyek dengan karakteristik produk atau dengan manfaat bagi konsumen.Contoh : Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008. USU Repository © 2009 a. BMW dengan slogan Fascinating Power Elegance-The Unmistakable, yaitu berusaha memperoleh citra keunggulan performansi dan efesiensi rekayasa. b. Toyota, faktor ekonomis dan keandalan. 2. Positioning dengan harga-kualitas. Contoh : Matahari Dept. Store. 3. Positioning pada pemakaian produk atau aplikasinya. Contoh : Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga. 4. Positioning pleh pemakai produk, yaitu produsen menggunakan modeltokoh terkenal untuk memposisikan produknya. Contoh : Sabun Lux yang menggunkan model Tamara. 5. Positioning oleh kelas produk. Contoh Kopi Nescafe sebagai kopi instant. 6. Positioning oleh simbol budaya. Contoh Malboro dengan American Cowboy. 7. Positioning oleh pesaing. Disini pesaing digunkan sebagai referensi secara eksplisit. a. Produsen memakai citra pesaing yang kuat sebagai pembantu untuk mengkomunikasikan citra dirinya. b. Produsen berpendapat tidak penting bagaimana konsumen memandang produknya. Yang lebih penting adalah konsumen yakin produknya memberi yang lebih baik dibandingkan pesaingnya. Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008. USU Repository © 2009 Setelah perusahaan mengembangkan suatu strategi penetuan posisi yang jelas.perusahaan harus mengkominikasikan penentuan posisi itu secara efektif. Misalkan suatu perusahaan memilih strategi terbaik dalam kualitas, maka kualitas dikomunikasikan dengan memilih tanda dan petunjuk fisik yang umumnya digunakan oleh konsumen untuk menilai kualitas. Dalam melakukan positioning tak jarang perusahaan melakukan kesalahan. Ada empat kesalahan utama dalam penentuan posisi : 1. Penentuan posisi yang kurang under positioning : Beberapa perusahaan menyadari bahwa pembeli hanya memiliki gagasan sama tentang merk. Pembeli tidak benar-benar merasakan sesuatu yang khusus tentang merk itu. 2. Penentuan posisi yang berlebihan over Positioning : Pembeli mungkin memiliki citra terlalu sempit terhadap merk. 3. Penentuan posisi yang membingungkan confused Positioning : Pembeli mungkin memiliki citra membingungkan tentang merk karena perusahaan terlalu banyak memberi pengakuan atau terlalu sering mengubah posisi merk itu. 4. Penentuan posisi yang meragukan doubtful Positioning : Pembeli mungkin sabar mempercayai yang diakui suatu merk karena harga, keistimewaan atau pembuat produk itu. Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008. USU Repository © 2009

2.3 Teknik Pengambilan Sampel