Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa

(1)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

PENGARUH BENTUK KEMASAN IKLAN DAN HARGA TERHADAP TINGKAT PEMAKAIAN PRODUK SABUN LUX DI KALANGAN

MAHASISWA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

LENAWATI TAMPUBOLON 052407132

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2008


(2)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

PENGARUH BENTUK KEMASAN IKLAN DAN HARGA TERHADAP TINGKAT PEMAKAIAN PRODUK SABUN LUX DIKALANGAN

MAHASISWA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya

LENAWATI TAMPUBOLON 052407132

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNEVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2008


(3)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

PERSETUJUAN

Judul : PENGARUH BENTUK KEMASAN, IKLAN

DAN HARGA TERHADAP TINGKAT

PEMAKAIAN PRODUK SABUN LUX

DIKALANGAN MAHASISWA

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : LENAWATI TAMPUBOLON

Nomor Induk Mahasiswa : 052407132

Program Studi : D-III STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di

Medan, Juni 2008

Diketahui/ Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing,

Ketua,

Dr. Saib Suwilo, M.Sc Drs. Open Darnius S, M.Sc


(4)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

PERNYATAAN

PENGARUH BENTUK KEMASAN IKLAN DAN HARGA TERHADAP TINGKAT PEMAKAIAN PRODUK SABUN LUX DIKALANGAN

MAHASISWA

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2008

LENAWATI TAMPUBOLON 052407132


(5)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Kristus Sumber segala berkat, atas segala dan kasih karunia-Nya tugas akhir ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan.

Ucapan terimakasih saya ucapkan kepada Drs. Open Darnius, M.Sc, selaku dosen pembimbing pada penyelesaian tugas akhir ini yang telah memberikan panduan, bimbingan dan nasehat serta penuh kepercayaan kepada saya untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Panduan ringkas, padat dan profesional telah diberikan kepada saya untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Ucapan terimakasih juga saya ucapkan kepada ketua dan sekretaris Departemen Dr. Saib Suwilo, M. Sc, dan Drs. Henri Rani Sitepu, M.Si, Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua dosen pada Departemen Matematika FMIPA USU, semua sahabat-sahabat saya selama kuliah 3 tahun ini.

Dan secara khusus saya mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua saya yang saya kasihi O.Tampubolon dan T. Sitanggang, saudara-saudara saya, adik-adik saya yang selalu memberikan dukungan semangat dan doa, dan semua orang yang saya kenal yang tak tersebutkan namanya satu persatu terima kasih atas pengorbanan dan bimbingannya selama ini serta terimakasih atas segala dukungan, semangat, dan perhatian yang telah diberikan selama saya kuliah sampai dengan terselesainya Tugas Akhir ini. Semoga Tuhan Yesus membalasnya dan memberkati kita semua.


(6)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Daftar isi v

Bab 1 Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 2

1.3 Batasann Masalah 3

1.4 Manfaat dan Tujuan Penelitian 3

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 4

1.6 Metode Penelitian 4

1.6.1 Metode Pengumpulan Data 4

1.6.2 Metode Pengolahan Data 5

1.7 Tinjauan Pustaka 8

1.8 Sistematika Penulisan 8

Bab 2 Tinjauan Teoritis 10

2.1Data 10

2.1.1 Menurut Sifatnya 11

2.1.2 Menurut Sumbernya 12

2.1.3 Menurut Jenisnya 12

2.2Positioning 13

2.2.1 Strategi Positioning 13

2.3Teknik Pengambilan Sampel 14

2.3.1 Convinience Sampling 16

2.3.2 Judgement Samnpling 17

2.3.3 Quota Sampling 17

2.3.4 Simple Random Sampling 18

2.3.5 Statified Random Sampling 18

2.3.6 Cluster Sampling 19

2.4Analisa Regresi 19

2.4.1 Regresi Linier Sederhana 20


(7)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

2.4.3 Uji Regreasi linier berganda 23

2.5Analisa Korelasi 24

2.6Model Regresi Logistik 25

2.6.1 Pengertian Regresi Logistik 25

Bab 3 Analisa dan Evaluasi 28

3.1 Data yang Diperoleh 28

3.2 Pengujian Kecukupan Sampel 28

3.3 Penetuan dan Pengkodean Nama Variabel 30

3.4 Menentukan atau Mencari Persamaan Regresi Dummy 30

3.4.2 Pengasumsian Regresi 32

3.5 Pengujian Kelinieran Regresi Dummy 34

3.5.2 Pengujian Koefisien Regresi 35

Bab 4 Implementasi Sistem 38

4.1 Pengertian 38

4.2 Statistik dan Komputer 38

4.3 SPSS dan Komputer 39

4.4 Mengoperasikan SPSS 40

Bab 5 Kesimpulan dan Saran 47

5.1 Kesimpulan 47

5.2 Saran 48

Daftar Pustaka Lampiran


(8)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diera globalisasi saat ini tingkat persaingan dalam dunia bisnis begitu ketat, dimana para konsumen lebih selektif dalam mengkonsumsi suatu produk yang dipengaruhi oleh suatu perusahaan dimana perusahaan tersebut dituntut untuk dapat memiliki suatu keunggulan dalam bersaing, misalnya keunggulan dalam kemasan suatu produk, kemasan harga, iklan dan lain-lain. Banyak perusahaan yang sangat memperhatikan kemasan, iklan yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan penjualan. Produk unilever merupakan salah satu yang sangat memperhatikan kemasan, iklan dari produknya terutama pada kemasan sabun, hal itu terlihat dari usaha perusahaan tersebut dalam mempromosikan produk mereka baik dalam bentuk kemasan, iklan maupun harga, dimana media merupakan perusahaan yang menjual ruang dan waktu untuk iklan. Terdapat beberapa media yang dapat dipilih, seperti media cetak : surat


(9)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

kabar, majalah, media elektronik : televisi, bioskop, video dan media luar ruang: papan reklame, poster, spanduk dan lain-lain.

Oleh karena itu, promosi memegang peranan yang sangat penting di dalam rangkaian pemasaran, karena promosi adalah berkaitan langsung dalam upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dengan memikat hati mereka melalui pemberian kesan-kesan baik yang mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen. Jika konsumen telah kenal terhadap produk perusahaan, maka diharapkan akan memiliki minat untuk membeli produk tersebut.

Dengan era yang sudah over comunication dan juga over iklan ini, pembuat iklan harus kreatif. Jangan sampai pesan yang disampaikan dalam iklan, menjadi tidak tersampaikan karena konsumen merasa kesal melihat iklan yang ditayangkan. Lebih lagi, jika menginginkan iklan yang dibuat teringat di benak konsumen.

. Dengan demikian berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik menganalisa apakah benar pengaruh bentuk kemasan, iklan dan harga mempengaruhi minat konsumen dalam menggunakan produk tersebut, dimana salah satu bentuk promosi sabun lux menyatakan bahwa lux merupakan sabun mandi yang sangat fenomenal, fenomenal karena selalu dibintangi oleh artis cantik papan atas. Inilah


(10)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

strategi promo yang cukup cerdas ditengah maraknya aneka sabun sejenis yang sedang berkembang. Untuk mengetahui hal tersebut, maka penulis memilih judul :

“ Pengaruh Bentuk Kemasan, Iklan, dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Dikalangan Mahasiswa “

1.2 Identifikasi Masalah

Dalam perkembangannya di Indonesia sabun Lux selalu menggunakan bintang film berkarakter (mempunyai ciri khas) sebagai ikonnya serta kemasan dalam bentuk cair (botol) maupun dalam bentuk batangan, untuk mencapai tujuan yaitu meningkatkan penjualan. Dalam upaya peningkatan tersebut diperlukan suatu hal yang menarik yaitu suatu usaha pihak perusahaan untuk dapat memberi perangsang bagi konsumen.

Sesuai dengan uraian yang telah disinggung pada latar belakang dalam tulisan ini, maka masalah timbul adalah apakah memang benar ada pengaruh Harga yang merupakan variabel bebas (Independent Variable) dari Bentuk kemasan dan Iklan yang merupakan variabel dummy (Dummy Variable) terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux yang merupakan variabel tak bebas (Dependent Variable) dikalangan Mahasiswa.


(11)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

1.2 Batasan Masalah

Untuk mengarahkan agar peneliti tidak menyimpang dari tujuan yang diinginkan, maka penulis membuat batasan masalah pada tugas akhir ini. Adapun batasan permasalahannya, yaitu :

a. Hal yang diamati sebagai faktor yang mempengaruhi Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux hanyalah Bentuk kemasan, Iklan, dan Harga dan hanya dikalangan mahasiswa yang selalu memakai sabun lux.

b. Tingkat Pemakaian Sabun Lux yang diuji adalah dalam satuan bulan.

1.4 Manfaat dan Tujuan

Manfaat dari tulisan ini adalah sebagai bahan evaluasi dalam meneliti dan mengetahui Pengaruh Harga, Bentuk kemasan dan Iklan terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux dikalangan Mahasiswa, sedangkan bagi penulis, penelitian ini merupakan wujud dari pada penerapan ilmu yang telah didapat selama ini dalam perkuliahan, khususnya dalam bidang statistik yaitu dengan menggunakan analisis regresi atas variabel dummy (dummy variable).

Tujuan dari tulisan ini adalah :


(12)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

dalam bentuk kemasan sabun biasa/batangan maupun dalam kemasan sabun cair/ botol dan Iklan media elektonik dan media cetak terhadap Tingkat Pemakaian Sa- bun Lux dikalangan Mahasiswa.

b. Menambah wawasan dan memperkaya literature dalam bidang statistik yang ber- hubungan dengan analisis regresi atas variabel dummy (Dummy variable).

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian atau pengumpulan data mengenai Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux, Bentuk kemasan, Iklan, serta Harga diperoleh dari Mahasiswa, dengan membagikan kuesioner pada akhir bulan April sampai awal bulan Mei tahun 2008.

1.6 Metodologi Penelitian

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dapat dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu :

1. Data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang

berkepentingan atau yang memakai data tersebut. Data yang diperoleh seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan peneliti. Dalam metode pengumpulan data primer, peneliti/observer melakukan sendiri observasi


(13)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

dilapangan maupun dilaboratorium. Pelaksanaannya dapat berupa survey atau percobaan (eksperimen).

2. Data sekunder yaitu data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh oarang yang berepentingan dengan data tersebut. Data sekunder pada umumnya digunakan oleh peneliti untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran pelengkap atau diproses lebih lanjut. Data sekunder didapat dari hasil penelitian dari beberapa sumber seperti BPS, Mass Media, Lembaga pemerintah atau swasta dan sebagainya.

Adapun data yang diperoleh untuk penulisan ini merupakan data primer yang berasal dari membagikan kuesioner pada mahasiswa, pada akhir bulan April sampai awal bulan mei 2008.

1.6.2 Metode Pengolahan Data

1. Uji Kecukupa n Sampel (Sampel Size)

Sebelum melakukan analisa data, langkah awal yang harus dilakukan adalah pengujian terhadap anggota sampel. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dapat diterima sampel. Rumus yang digunakan untuk menentukan jumlah data pada tingkat kepercayaan 95% dengan tingkat kesalahan 5% adalah :


(14)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

N1 =

2 2 2 ) ( 20        

i i i X X X N

2. Penentuan Variabel

Menentukan variabel pada kelompok data seperti :

a. Variabel bebas atau independent variable yaitu sebagai Xi

b. Variabel dummy atau dummy variable yaitu sebagai Di

c. Variabel tak bebas atau dependent variable yaitu sebagai Yi

3. Menentukan atau mencari persamaan regresi variabel dummy dengan persamaan : Yˆ = 0 + 1D1 + 2D2 + Xi

Yˆ = 0 + 1Bentuk kemasan + 2Iklan + Harga

4. Mengasumsikan E(ui) = 0, dari regresi atas variabel dummy

Dengan mengasumsikan E(ui) = 0, kita dapat memperoleh regresi sebagai berikut :

Rata-rata Tingkat pemakaian sabun lux dari Kemasan Cair/Botol dan Iklan media Elektronik

E(Yi | D1 = 0, D2 = 0, Xi) = 0 + Xi

Rata-rata Tingkat pemakaian sabun lux dari Kemasan Biasa/Batangan dan Iklan media Elektronik


(15)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

E(Yi | D1 = 1, D2 = 0, Xi) = ( 0 + 1) + Xi

Rata-rata Tingkat pemakaian sabun lux dari Kemasan Cair/Botol dan Iklan media Cetak

E(Yi | D1 = 0, D2 = 1, Xi) = ( 0 + 2) + Xi

Rata-rata Tingkat pemakaian sabun lux dari Kemasan Biasa/Batangan dan Iklan media Cetak

E(Yi | D1 = 1, D2 = 1, Xi) = ( 0 + 1 + 2) + Xi

5. Uji kelinieran Regresi

Pengujian ini dilakukan untuk menguji kelinieran koefisien-koefisien regresi yang didapat dan seberapa besar kontribusinya.

Perumusan Hipotesa :

H0 = Tidak ada kelinieran harga dari bentuk kemasan baik kemasan sabun lux biasa/

batangan maupun sabun lux cair/botol terhadap tingkat pemakaian sabun lux di kalangan mahasiswa.

H1 = Ada kelinieran harga dari bentuk kemasan baik kemasan sabun lux biasa/

batangan maupun sabun lux cair/botol terhadap tingkat pemakaian sabun lux di kalangan mahasiswa.


(16)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

F =

) 1 (nkJKres

k JKreg

Tolak H0 jika Fhit > Ftabel

Terima H0 jika Fhit < Ftabel

6. Pengujian Koefisien Regresi atas Variabel Dummy

Setelah mendapat kelinieran regresi di atas, maka kita perlu mengetahui apakah inter- cept diferensial 1 dan 2 secara individual terkait (signifikan) secara statistik.

Perumusan Hipotesa : H0 = 1 = 0

H1 = 1≠ 0

Dengan: Tolak H0 jika thit > ttabel

Terima H0 jika thit < ttabel

Dimana:

thit =

2 1 2 r n r

dan t

tabel =

     2

α , dk = (n - 2)

R2=

2

Yi JKreg


(17)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

1.7 Tinjauan Pustaka

Buku Gurajati Damodar, Zain Sumarno, 1978. Ekonometrika Dasar, Bandung, Erlangga. Pada halaman 263 s/d 269 dibahas tentang peranan variabel yang menjelaskan yang bersifat kualitatif dalam analisis regresi. Akan ditunjukkan bahwa pengenalan variabel kualitatif, seringkali disebut Variabel Dummy, membuat model regresi linier suatu alat yang sangat fleksibel yaitu mampu untuk menangani banyak masalah menarik yang dijumpai dalam studi empiris.

Buku Prof. J. Supranto, M. A., APU, 2004 mengenai Statistika Pasar Modal Keuangan dan Perbankan, edisi revisi, Jakarta, Rinika Cipto. Pada halaman 232 s/d 260 menjelaskan tentang Analisis Korelasi dan Regresi Linier Berganda, yang bertujuan untuk menganalisis hubungan variabel tak bebas Y dengan beberapa variabel bebas X (lebih dari satu).

Sudjana, 1992. Metode Statistika, Edisi Keenam, Bandung, Tarsito. Pada halaman 330 s/d 354 akan dijelaskan tentang uji Kelinieran Regresi, yakni menguji apakah model-model linier yang telah diambil itu benar-benar cocok dengan keadaannya ataukah tidak. Jika hasil pengujian mengatakan model linier kurang cocok maka selayaknya harus diambil model lain yang nonlinier.


(18)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

1.8 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Ba tasan Masalah, Manfaat dan Tujuan Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Penulisan.

BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang menyangkut pengertian dan penyelesaian permasalahan atau landasan penulisan bab-bab beri kutnya.

BAB 3 : ANALISA DAN EVALUASI

Bab ini menguraikan pembahasan mengenai pengolahan dan analisa yang terdapat pada landasan teori.

BAB 4 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menerangakan pemakaian sistem yang telah dirancang dan melakukan pengujian program.


(19)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

BAB 5 : KESIMPULAN

Bab ini menerangkan kesimpulan dan saran yang merupakan jawaban atas permasalahan serta saran berupa pernyataan atau judul keluar me ngatasi permasalahan yang timbul.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(20)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 DATA

Data adalah suatu bahan mentah yang jika diolah dengan baik melalui berbagai analisis dapat melahirkan berbagai informasi.

2.1.1 Menurut Sifatnya

Menurut sifatnya data dibagi atas dua bagian yaitu: a. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah serangkaian observasi dimana tiap observasi yang terdapat dalam sampel atau populasi tergolong dalam salah satu kelas-kelas yang saling lepas dan yang kemungkinannya tidak dinyatakan dalam angka-angka.

Contoh :

Jenis kelamin umpamanya ada dua yaitu laki-laki diberi angka 1, perempuan diberi angka 2. Angka 2 pada perempuan bukan berarti kekuatan perempuan berarti sama


(21)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

dengan dua kali laki-laki. Tetapi yang disebutkan bahwa angka-angka tersebut hanyalah lebel belaka. Banyak contoh-contoh data kualitatif lainnya seperti status pekerjaan, status perkawinan dan sebagainya.

b. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah serangkaian observasi atau pengukuran yang dapat dinyatakan dengan angka-angka.

Contoh :

1. Data tinggi mahasiswa USU, misalnya 1,5 meter; 1,7 meter dan sebagainya. 2. Data berat bayi lahir di rumah sakit, misalnya 3,5 kg; 3,0 kg dan sebagainya.

2.1.2. Menurut Sumbernya

Menurut sumbernya data dapat dibedakn menjadi dua bagian yaitu : a. Data intern

Data intern adalah data yang diperoleh atau bersumber dari dalam suatu instansi (lembaga, organisasi).

Contohnya :

1. Catatan-catatan akuntansi 2. Catatan-catatan produksi 3. Catatan-catatan inventaris


(22)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

4. Catatan-catatan penjualan, dan lain-lain. b. Data Ekstern

Data ekstern adalah data yang diperoleh atau bersumber dari luar instansi. Contohnya :

Suatu perusahaan pada tahun 1999 mempunyai pegawai sebanyak 100 orang biaya operasional perusahaan sebesar 2 milyar rupiah dan keuntungan perusahaan sebesar 1 milyar rupiah. Untuk mengetahui posisi perusahaan relatif terhadap perusahaan lain sejenis, maka diperlukan data dari luar perusahaan itu sendiri.

Data ekstern ini dapat dibagi atas dua bagian yaitu : 1. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan atau yang memakai data tersebut. Data yang diperoleh seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan peneliti. Dalam metode pengumpulan data primer, peneliti/observer melakukan sendiri observasi dilapangan maupun dilaboratorium. Pelaksanaannya dapat berupa survey atau percobaan (eksperimen).

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut. Data sekunder pada umumnya digunakan oleh peneliti untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran pelengkap atau diproses


(23)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

lebih lanjut. Data sekunder didapat dari hasil penelitian dari beberapa sumber seperti BPS, Mass Media, Lembaga pemerintahan atau swasta dan sebagainya. Yang menjadi perhatian dalam penggunaan data sekunder adalah sumber data, batasan konsep yang digunakan, serta tingkat ketelitian dalam pengumpulan data.

2.1.3 Menurut Jenisnnya

Menurut jenisnya data terdiri dari dua bagian, yaitu : a. Data Kontiniu

Data yang diperoleh dari hasil pengukuran Contoh :

Tinggi badan, kecepatan sebuah mobil, volume suatu kaleng, luas lapangan bola dan lain sebagainya.

b. Data Diskrit

Data yang diperoleh dari hasil perhitungan. Contohnya :

1. Jumlah mahasiswa matematika stambuk 2005 adalah 40 orang. 2. Jumlah bola dalam keranjang 12 buah dan lain sebagainya.


(24)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

2.2 POSITIONING

Positioning produk merupakan kunci dalam memasarkan berbagai jenis produk. Positoning merupakan suatu konsep untuk menempatkan produk yang beredar di pasaran berdasarkan persepsi dan preferensi para konsumen atas produk tersebut. Konsep positioning berawal dari struktur pasar, posisi kompetisi perusahaan dan konsep substitusi serta kompetisi diantara produk-produk sejenis.

Positioning mencakup tiga arti kata, yaitu :

1. Tempat, yaitu tempat yang diduduki oleh produk di pasar.

2. Tingkatan, yaitu bagaimana kompetisi produk dengan para pesaing dalam berbagai dimensi evaluasi.

3. Sikap mental terhadap produk tersebut, yaitu meliputi pemahaman, pengaruh, dan kecenderungan.

Menurut Philip Kotler (1988), yang dimaksud dengan positioning adalah tindakan merancang produk, serta pembauran pemasarannya agar dapat tercipta kesan tertentu dalam ingatan konsumen, sehingga dengan demikian konsumen memahami dan menghargai apa yang dilakukan oleh perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya.


(25)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

1. Who, yaitu mengenai kelompok pemakai produk.

2. What benefit, yaitu mengenai keuntungan yang akan diberikan produk kepada para pemakainya.

3. Where, yaitu mengenai penempatan produk oleh para anggota kelompok pemakai produk didalam pikiran jasa, terutama bagaimana jasa membandingkan produk tersebut dengan produk pesaing sebagai produk substitusi.

Menurut Kotler, tugas untuk penentuan posisi meliputi tiga langkah, yaitu : 1. Mengenali seperangkat keunggulan bersaing yang dapat dimanfaatkan.

2. Memilih keunggulan bersaing yang tepat.

3. Secara efektif memberikan isyarat kepada pasar tentang konsep penentuan posisi perusahaan.

2.2.1 STRATEGI POSITIONING (Pendekatan menurut David A. Aaker dan John G. Myers).

Strategi positioning ini berfokus pada pengembangan suatu kampanye periklanan perusahaan. Ada 7 buah strategi positioning, yaitu :

1. Positioning mengunakan karakteristik produk dan manfaat bagi konsumen (consumer benefit). Strategi ini menghubungkan obyek dengan karakteristik produk atau dengan manfaat bagi konsumen.Contoh :


(26)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

a. BMW dengan slogan Fascinating Power & Elegance-The Unmistakable, yaitu berusaha memperoleh citra keunggulan performansi dan efesiensi rekayasa.

b. Toyota, faktor ekonomis dan keandalan.

2. Positioning dengan harga-kualitas. Contoh : Matahari Dept. Store.

3. Positioning pada pemakaian produk atau aplikasinya. Contoh : Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga.

4. Positioning pleh pemakai produk, yaitu produsen menggunakan model/tokoh terkenal untuk memposisikan produknya. Contoh : Sabun Lux yang menggunkan model Tamara.

5. Positioning oleh kelas produk. Contoh Kopi Nescafe sebagai kopi instant. 6. Positioning oleh simbol budaya. Contoh Malboro dengan American Cowboy. 7. Positioning oleh pesaing. Disini pesaing digunkan sebagai referensi secara

eksplisit.

a. Produsen memakai citra pesaing yang kuat sebagai pembantu untuk mengkomunikasikan citra dirinya.

b. Produsen berpendapat tidak penting bagaimana konsumen memandang produknya. Yang lebih penting adalah konsumen yakin produknya memberi yang lebih baik dibandingkan pesaingnya.


(27)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

Setelah perusahaan mengembangkan suatu strategi penetuan posisi yang jelas.perusahaan harus mengkominikasikan penentuan posisi itu secara efektif. Misalkan suatu perusahaan memilih strategi terbaik dalam kualitas, maka kualitas dikomunikasikan dengan memilih tanda dan petunjuk fisik yang umumnya digunakan oleh konsumen untuk menilai kualitas.

Dalam melakukan positioning tak jarang perusahaan melakukan kesalahan. Ada empat kesalahan utama dalam penentuan posisi :

1. Penentuan posisi yang kurang (under positioning) : Beberapa perusahaan menyadari bahwa pembeli hanya memiliki gagasan sama tentang merk. Pembeli tidak benar-benar merasakan sesuatu yang khusus tentang merk itu.

2. Penentuan posisi yang berlebihan (over Positioning) : Pembeli mungkin memiliki citra terlalu sempit terhadap merk.

3. Penentuan posisi yang membingungkan (confused Positioning) : Pembeli mungkin memiliki citra membingungkan tentang merk karena perusahaan terlalu banyak memberi pengakuan atau terlalu sering mengubah posisi merk itu.

4. Penentuan posisi yang meragukan (doubtful Positioning) : Pembeli mungkin sabar mempercayai yang diakui suatu merk karena harga, keistimewaan atau pembuat produk itu.


(28)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

2.3 Teknik Pengambilan Sampel

Dalam suatu survei, tidaklah selalu perlu untuk meneliti semua individu dalam populasi, karena disamping menekan biaya yang sangat besar juga membutuhkan waktu yang lama. Dengam meneliti sebagian dari populasi, kita mengharapkan bahwa hasil yang didapat akan dapat mengambarkan sifat populasi yang bersangkutan. Untuk dapat mencapai tujuan ini, maka cara-cara pengambilan sampel harus memenuhi syarat-syarat tertentu.

Sebuah sampel harus dipillih sedemikian rupa sehingga setiap satuan elemeter mempunyai kesempatan dan peluang yang sama untuk dipilih dan besarnya peluang itu tidak boleh sama dengan nol. Disamping itu, pengambilan sampel yang secara acak (random) haruslah mengunakan metoda yang tepat sesuai dengan ciri-ciri populasi dan tujuan penelitian.

Penarikan sampel pada dasarnya dapat digolongkan atas dua bagian, yaitu : 1. Non probability Sampling, yaitu sampel yang tidak dapat diketahui reabilitynya

dan tidak diambil secara random. Yang termasuk didalam jenis samplingini adalah Convenience Sampling, Judgement Sampling, dan Quota Sampling.

2. Probability Sampling, yaitu sampel yang reabilitynya dapat diketahui dengan menghitung besarnya confidence levelnya dan diambil secara random. Yang


(29)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

termasuk didalam jenis sampling ini adalah Simple Random Sampling, Statufied Sampling, dan Cluster Sampling.

2.3.1 Convinience Sampling

Pengambilan sampel dengan cara ini yaitu dengan cara mengambil anggota populasi yang dianggap sudah mewakili populasi, misalnya akan dilakukan penelitian terhadp mahasiswa tingkat persiapan yang memiliki bubuk A. Disini akan diambil sampel dengan cara menutup mata dan kita panggil mahasiswa yang akan ditanyai. Dari hasil penelitian sebagian ini kita ambil kesimpulan bagi seluruh mahasiswa tersebut.

2.3.2 Judgement Sampling

Untuk pengambilan sampel dengan cara ini diperlukan tenaga ahli yang menetukan anggota populasi yang akan menjadi anggota sampel. Misalnya akan diadakan penelitian tentang penerimaan masayarakat terhadap suatu jenis kosmetika. Para ahli biasanya mengambil segolongan orang yang selalu memakai kosmetika, jadi tidak seluruh penduduk kota akan diambil sebagai pilihan.


(30)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009 2.3.3 Quota Sampling

Pada quota sampling, sampel yang diambil adalah sekelompok anggota populasi yang mempunyai karakteristik yang sama, misalnya akan dilakukan tentang masalah Keluarga Berencana (KB), maka akan dilakukan pengelompokan golongan penduduk, misalnya kelompok suku batak, aceh, minang, dan sebagainya. Dari tiap golongan diambil dengan cara sebanding dari jumlah keseluruhan.

2.3.4 Simple Random Sampling

Sampel yang diambil secara random, yaitu setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Cara yang umum dipakai adalah dengan mempergunakan tabel random, atau dapat juga dipergunakan cara undian.

2.3.5 Stratified random sampling

Teknik pengambilan sampel ini adalah teknik sampling diman dapat diadakan kelompok-kelompok atau tingkatan dari populasi yang akan kita ambil sampelnya. Tiap-tiap tingkatan (stara) merupakan sub populasi. Pemisahan dalam tiap tingkatan berdasarkan sifat yang dimiliki dari anggota populasi, yang mempunyai sifat yang


(31)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

sama dimasukkan kedalam suatu tingkatan. Kemudian dari setiap tingkatan itu diambil sampelnya dengan cara random sampling.

Jika populasi tidak homogen, terdapat tingkatan (stara) yang masing-masing homogen, maka dari tiap lapisan dapat diambil sampel secara acak.

Syarat pemakaian teknik pengambilan sampel secara Startified ini adalah : 1. Ada kriteria yang jelas untuk membuat stratifikasi populasi.

2. Perlu ada pendahuluan tentang populasi, tentang variabel yang digunakan sebagai kriteria stratifikasi.

3. Perlu diketahui jumlah individu secara tepat pada tiap strata.

2.3.6 Cluster Sampling

Pengambilan sampel dengan cara ini hampir sama dengan Stratified random sampling, bedanya pada cluster sampling penentuan pengelompokan berdasarkan geograpycal, misalnya atas dasar daerah. Kemudian dari tiap sampel secara random dan dapat pula secara proporsional dilakukan pengambilan sampel yang dibutihkan.

Cara pengambilan sampel dengan cara cluster sampling ini dapat dilakukan dengan :


(32)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

1. Systematic Cluster Sampling, yaitu dengan mendaftarkan seluruh anggota populasi dan kemudian diambil dengan cara mengambil jarak dari tiap cluster. 2. Area Sampling, yaitu bila pada suatu penelitian dari anggota populasi tidak mun

gkin dibuat daftarnya, maka dibuat area sampling.

2.4 Analisis Regresi

Regresi pertama kali dikenalkan oleh seorang ahli yang bernama Francis Dalton pada tahun 1886. Menurut Dalton, analisis regresi berkenaan dengan memperkirakan nilai rata-rata dari suatu variabel yang dinamakan ”peubah bergantung = dependent variable”, dengan diketahuinya nilai – nilai dari variebel - variabel yang lainnya yang dinamakan “peubah bebas = independent variable”.

Hubungan yang terdapat dalam analisis regresi pada umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel bebas (independent variabel) dan variabel tak bebas (dependent variable).

Analisis regresi adalah teknik statistika yang berguna untuk memeriksa dan memodelkan hubungan diantara variabel-variabel. Analisis Regresi berguna dalam menelaah hubungan dua variabel atau lebih, dan terutama untuk menelusuri pola


(33)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

hubungan yang modelnya belum diketahui dengan sempurna, sehingga dalam penerapannya lebih bersifat eksploratif.

2.4.1 Regresi Linear sederhana

Regresi linier sederhana adalah regresi yang melibatkan hubungan antara satu variabel tak bebas dihubungkan dengan satu variabel bebas. Variabel tak bebas adalah variabel yang nilainya selalu bergantung dengan nilai variabel lain dalam hal ini variabel tak bebas nilainya selalu dipengaruhi oleh variabel bebas, sehingga sering disebut variabel terikut sedangkan variabel bebas adalah variabel yang nilainya tidak bergantung dengan variabel lain. Dan biasanya variabel tak bebas dinotasikan dengan Y dan variabel bebas dinotasikan dengan X. Hubungan-hubungan itu bila dinyatakan dalam model matematis akan memberikan persamaan-persamaan tertentu.

Model matematis dalam menjelaskan hhubungan antar variabel dalam analisis regresi menggunakan persamaan regresi. Persamaan regresi adalah suatu persamaan matematis yang mendefenisikan hubungan antara dua variabel. Persamaan regresi digunakan untuk membuat taksiran mengenai variabel tak bebas yang disebut dengan persamaan regresi estimasi.


(34)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

Bentuk umum persamaan regresi linier sederhana yang menunjukkan hubungan antara dua variabel, yaitu variabel X sebagai variabel bebas dan variabel Y sebagai variabel taj bebas adalah :

Yi = 0 + 1Xi + i dengan = 1,2,...,n

Dimana :

Yi adalah variabel tak bebas ke-i

Xi adalah variabel bebas ke-i

0 adalah intercept (konstanta) yang merupakan titik potong kurva terhadap sumbu Y

1 adalah kemiringan (slope) kurva linier

i adalah kesalahan (error) pada pengamatan ke-.

2.4.2 Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda adalah analisis regresi yang melibatkan hubungan dari dua atau lebih variabel bebas. Ada kalanya persamaan regresi dalam menganalisis hubungan antar variabel tidak hanya dipengaruhi oleh faktor atau peubah bebas tapi dapat pula dipengaruhi oleh dua atau lebih faktor yang mempengaruhinya, maka regresi linier yang mengandung lebih dari satu peubah bebas digunakan regresi linier


(35)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

berganda. Jadi model ini dikembangkan untuk mengestimasi nilai variabel tak bebas Y dengan menggunakan lebih satu variabel ( X1, X2, ....Xn ).

Model regresi linier berganda merupakan suatu model yang dapat dinyatakan dalam persamaan linier yang memuat peubah dan parameter. Parameter ini umumnya tidak diketahui dan dapat ditaksir. Hubungan lebih dari dua variabel bila dinyatakan dalam bentuk persamaan matematisnya adalah :

Yi = 0 + 1X1 + 2X2 + 3X3 +...+ pXp + i dengan i = 1,2,...,n

Dimana :

Yi adalah variabel tak bebas ke-i

Xi adalah variabel bebas ke-i

0 adalah intercept (konstanta) yang merupakan titik potong kurva terhadap sumbu Y

1 adalah kemiringan (slope) kurva linier

i adalah kesalahan (error) pada pengamatan ke-i

Untuk rumus di atas, yang harus diselesaikan adalah p persamaan dengan p variabel yang berbentuk :

∑Yi = nb0 + b1∑X1i + b2∑X2i + b3∑X3i + …+ bp∑Xpi

∑X1iYi = b0∑X1i + b1∑X1i2+ b2∑ X1iX2i + b3∑ X1iX3i + … + bp∑ XpiXpi


(36)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

∑X3iYi = b0∑X3i + b1∑X1iX3i + b2∑X2iX3i + b3∑X3i2+ … + bp∑Xpi2

Dengan b1,b2, b3 adalah koefisien yang ditentukan berdasarkan data hasil pengamatan.

2.4.3 Uji Regresi Linier Ganda

Uji regresi linier ganda perlu dilakukan karena untuk mengetahui apakah sekelompok variabel bebas secara bersamaan mempunyai pengaruh terhadap variabel tak bebas. Pada dasarnya pengujian hipotesa tentang parameter koefisien regresi secara keseluruhan atau penguji persamaan regresi menggunakan statistik F yang dirumuskan sebagai berikut :

Fhit =

) 1 /( / − −k n JK k JK res reg Dengan :

F = Statistik F yang menyebar mengikuti disribusi F dengan derajat bebas V1 = k

dan V2 = n-k-1

JKreg = Jumlah Kuadrat Regresi = b1∑y1x1i + b2 ∑y1x2i + ...+ bk∑ykixki

x1i = X1i - X1 , x2i = X2i - X 2 ...xki = Xki - Xk , y1 = Y1 - Y

dengan derajat kebebasan (dk) = k JKres = Jumlah Kuadrat Residu (sisa) = ∑

( )

2 1 1 Yˆ

Y


(37)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

Persamaan penduganya adalah : Yˆ = b0 + b1 X1 + b2X2 + ....+ bkXk

Langkah-langkah yang dibutuhkan untuk pengujian hipotesa ini adalah sebagai berikut :

1. H0 : o = 1 = ... = k = 0

H1 : minimal satu parameter koefisien regresi yang ≠ 0

2. Pilih taraf nyata yang diinginkan

3. Hitung statistik Fhit dengan menggunakan salah satu dari formula di atas.

4. Keputusan : tolak H0 jika Fhit > Ftabel : k: n-k-1

terima H0 jika Fhit < Ftabel : k: n-k-1

dimana b0, b1...,bk merupakan penduga bagi parameter o, 1... k

dengan keputusan : H0 ditolak jika Fhit > Ftabel : k: n-k-1

H0 diterima jika Fhit < Ftabel : k: n-k-1

2.5 Analisa Korelasi

Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan kuatnya atau derajat hubungan garis lurus (linier) antar dua variabel atau lebih. Dengan dua variabel, semakin kuat atau tinggi derajat hubungan garis lurus (linier) antara kedua


(38)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

variabel tersebut. Ukuran untuk derajat garis lurus ini dinamakan koefisien korelasi (the correlation coefisient).

Berdasarkan regresi linier ganda Yˆ = b0 + b1 X1 + b2X2 + ....+ bkXk maka nilai

R dapat ditentukan terlebih dahulu mencari nilai R2 (koefisien determinasi) yang digunakan untuk mengukur proporsi keragaman total dalam variabel total dalam variabel tak bebas Y yang dapat dijelaskan atau diterangkan oleh variabel-variabel penjelas yang ada dalam model persamaan regresi secara bersama.

Nilai R2dapat ditentukan dengan rumus :

R2=

2 i reg

Y JK

Dengan :

JKreg = jumlah kuadrat regresi


(39)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

2.6 Model Regresi Logistik

2.6.1 Pengertian Regresi Logistik

Analisis regresi logistik adalah analisis yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel tak bebas berupa variabel respon yang bersifat kategori (kualitatif) dan variabel-variabel bebas berubah variabel kualitatif (nominal atau ordinal) maupun variabel kuantitatif (interval atau rasio).

Variabel bebas dalam regresi logistik adalah varibel yang bertipe kualitatif maupun kuantitatif. Untuk variabel bebas bertipe kualitatif digunakan dalam variabel dummy, sedangkan untuk variabel tak bebas dalam model regresi logistik berbentuk dikotomus (biner atau dua kategori ) maupun polykotomus (banyak kategori).

1. Variabel tak bebas (Y) dalam model regresi logistik berbentuk dikotomus (biner atau dua kategori) maupun polykotomus (banyak kategori).

Dengan rumus P(Y = 1| X = xi) (xi)

Maka P(Y = 0| X = x1) = 1- (xi). Dari hal tersebut, ekspektasi dari yi adalah

E(yi)P(Y = yi | X = xi)

= 1 (xi) + 0(1- (xi)


(40)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

Untuk model logistik : (x) = ( .... )

2 2 1 1 0 1 1 m nx x x

e−β +β +β + +β +

Dengan logit, g(xi) = 0 + 1xi, maka untuk model regresi logistik dengan variabel

bebas digunakan perluasanny yaitu :

(xi) = ( .... )

2 2 1 1 0 1 1 m nx x x

e β+β +β + β

+ = ( .... ) ) .... ( 2 2 1 1 0 2 2 1 1

1 p ppi

ppi p x x x x x x e e β β β β β β β β + + + + + + + + +

Dan logitnya adalah :

g (Xi) = 0 + 1X1 +....+ pXpi

sehingga persamaan (2.2) dapat ditulis sebagai :

(Xi) = ( ) ) ( 1 i i x g x g e e +

2. Variabel bebas (X) dalam regresi logistik yang bertipe kualitatif maka digunakan variabeldummy (dummy variable)

Dengan rumus : Y = 0 + 1Di + Xi

Dimana :

Yˆ = Variabel tak bebas (dependen variabel) bersifat kuantitatif xi = Variabel bebas (independent variabel) bersifat kuantitatif


(41)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

Dengan mengasumsikan bahwa unsur gangguan (distrurbance) memenuhi asumsi yang biasa dari model regresi linear klasik :

dengan :

E(Yi | D1 = 0) =

dan :

E(Yi | D1 = 1) = +

Misalkan :

Regrisi Atas Satu Variabel Kuantitatif Dan Dua Variabel Kualitatif

Teknik variabel dummy dapat dengan mudah diperluas untuk menangani lebih dari satu variabel kualitatif. Contohnya dalam regresi gaji pengajar perguruan tinggi tetapi diasumsikan sebagai tambahan terhadap pendapatan dan jenis kelamin, warna kulit dari pengajar juga penentu (determinan) penting dari gaji. Untuk menyederhanakan, asumsikan bahwa kulit mempunyai dua kategori : Hitam dan Putih, sekarang dirumuskan sebagai berikut :

Yi = 0 + 1D1 + 2 D2+ Xi + i

dimana :

Yi dan Xi = gaji tahunan dan tahun pengalaman mengajar

D1 = 1 jika laki-laki

= 0 jika lainnya D2 = 1 jika putihnya


(42)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

= 0 jika lainnya

Bahwa tiap dua variabel kualitatif jenis kelamin dan warna kulit, mempunyai dua kategori dan karenanya memerlukan satu variabel dummy untuk masing-masing. Dengan mengasumsikan E( i) = 0, dapat diperoleh regresi sebagai berikut :

Rata-rata gaji untuk pengajar wanita berkulit hitam : E(Yi | D1 = 0, D2 = 0, Xi) = 0 + 1X1

Rata-rata gaji untuk pengajar laki-laki berkulit hitam : E(Yi | D1 = 1, D2 = 0, Xi) = ( 0 + 1)+ X1

Rata-rata gaji untuk pengajar wanita berkulit putih : E(Yi | D1 = 0, D2 = 1, Xi) = ( 0 + 2) + X1

Rata-rata gaji untuk pengajar laki-laki berkulit putih : E(Yi | D1 = 1, D2 = 1, Xi) = ( 0 + 1 + 2) + X1

Sekali lagi, diasumsikan bahwa regresi seperti diatas berbeda hanya dalam koefisien intersep tapi tidak ada dalam koefisien kemiringan.


(43)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

BAB 3

ANALISA DAN EVALUASI

3.1 Data yang diperoleh

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, regresi logistik akan digunakan untuk menganalisa data yanng diperoleh dalam penelitian ini. Data yang digunakan merupakan data pengaruh harga, bentuk kemasan dan iklan dengan tingkat pemakaian produk sabun lux dikalangan mahasiswa.

Untuk melihat data yang diperoleh, terdapat pada lampiran tabel 3.1.1

3.2 Pengujian Kecukupan Sampel (Sample Size)

Data terdiri dari 41 sampel yang telah diperoleh dari pembagian kuesioner pada Mahasiswa, perlu diuji terlebih dahulu akan banyak sampel tersebut, apakah sudah mencukupi dan apakah sudah memenuhi syarat untuk dianalisa. Maka dilakukan pengujian sebagai berikut :


(44)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

Untuk melihat nilai-nilai dalam pengujian kecukupan data, terdapat pada lampiran tabel 3.2.1.

Keterangan :

Yi = Tingkat / Jumlah Pemakaian

∑Yi = 78

∑Yi2 = 157

(∑Yi)2 = 6.084

N1 =

2 2 2 ) ( 20        

i i i Y Y Y N

N1 =

2 78 084 . 6 ) 157 ( 41 20        

N1 = 23,2084

Ternyata diperoleh : N1 = 23,84 < N = 41

Jadi banyaknya sampel (sample size) untuk ukuran data ini ( N = 41 ) dapat diterima sebagai ukuran yang sesuai dengan data yang diperoleh dan data ini memenuhi syarat untuk dianalisis.


(45)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

3.3 Penentuan Dan Pengkodean Untuk Nama Variabel

Nama Variabel Pengkodean

a. Tingkat/Jumlah Pemakaian Sabun Lux (Yi)

Sebagai Variabel tak bebas atau dependent variable.

b. Harga (Xi)

Sebagai Variabel bebas atau independent variable.

c. Bentuk Kemasan (Di) :

Biasa/Batangan Cair/Botol

Sebagai Variabel Dummy(Boneka) d. Iklan (D2) :

Media Elektronik Media Cetak

Sebagai Variabel Dummy(Boneka)

Tidak dikodekan karena data sudah berbentuk data Kuantitatif.

Tidak dikodekan karena data sudah berbentuk data Kuantitatif.

1 0

0 1

Untuk melihat data yang telah dikodekan nama variabelnya, terdapat pada lampiran tabel 3.3.1.


(46)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

3.4 Menentukan atau Mencari Persamaan Regresi Dummy

Dengan persamaan :

Yˆ = 0 + 1D1 + 2D2 + Xi

Yˆ = 0 + 1Bentuk kemasan + 2Iklan + Harga

Untuk melihat nilai-nilai dalam pencarian persamaan regresi dummy, terdapat pada lampiran tabel 3.4.1.

Dengan keterangan sebagai berikut :

Yi = Tingkat/jumlah pemakaian

Xi = Harga

D1 = Bentuk Kemasan

D2 = Iklan

n = Banyak data

Dari tabel 3.4.1 diperoleh nilai-nilai sebagai berikut :

N = 41 ∑YiD1 = 54.5

∑Yi = 78 ∑YiD2 = 52

∑Xi = 151430 ∑YiXi = 266460

∑D1 = 26 ∑D12 = 26


(47)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

∑ Xi2

= 736555700 ∑ D1D2 = 16

∑ D1Xi= 61330 ∑ D2Xi = 112850

Dari data diatas didapat persamaan :

∑Yi = n 0 + 1∑D1 + 2∑D2 + ∑Xi

∑YiD1 = 0∑D1 + 1∑D12+ 2∑ D1D2 + ∑ D1Xi

∑X2iY2i= 0∑D2 + 1∑D1D2 + 2∑D22+ ∑D2Xi

∑YiXi = 0∑Xi + 1∑D1Xi + 2∑D2Xi + ∑Xi2

Dapat disubstitusikan nilai – nilai yng berkesuaian, sehingga diperoleh persamaan : 78 = 41 0 + 26 1 + 28 2 + 151430

54.5 = 26 0 + 26 1 + 16 2 + 61330

52 = 28 0 + 16 1 + 28 2 + 112850

266460= 151430 0 + 61330 1 + 112850 2 + 736555700

Setelah persamaan diatas diselesaikan, maka didapat koefisien :

0 = 1.959845576 1 = 0.295893899 2 = -0.017204745


(48)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

Dengan demikian persamaan regresi atas variabel dummy adalah : Yˆ= 0 + 1D1 + 2D2 + Xi

Yˆ = 1.959845576+ 0.29589D1 - 0.01720D2 – 0.000063Xi

Dimana :

Yi dan Xi = Tingkat Pemakaian/ jumlah pemakaian sabun lux dan harga D1 = 1 Jika kemasan biasa/ batangan

= 0 Jika kemasan cair/ botol D2 = 1 jika media cetak

= 0 jika media elektonik

3.4.2 Pengasumsian E(ui) = 0, dari regresi

Dengan mengasumsikan E(ui) = 0, kita dapat memperoleh regresi sebagai berikut :

Rata-rata Tingkat pemakaian sabun lux dari Kemasan Cair/Botol dan Iklan media Elektronik

E(Yi | D1 = 0, D2 = 0, Xi) = 0 + Xi

Rata-rata Tingkat pemakaian sabun lux dari Kemasan Biasa/Batangan dan Iklan media Elektronik


(49)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

E(Yi | D1 = 1, D2 = 0, Xi) = ( 0 + 1) + Xi

Rata-rata Tingkat pemakaian sabun lux dari Kemasan Cair/Botol dan Iklan media Cetak

E(Yi | D1 = 0, D2 = 1, Xi) = ( 0 + 2) + Xi

Rata-rata Tingkat pemakaian sabun lux dari Kemasan Biasa/Batangan dan Iklan media Cetak

E(Yi | D1 = 1, D2 = 1, Xi) = ( 0 + 1 + 2) + Xi

Untuk melihat data hasil pengasumsian regresi atas variabel dummy, terdapat pada lampiran tabel 3.4.3

Dari persamaan pada tabel 3.4.3 diperoleh rata-rata Tingkat pemakaian sabun lux terhadap harga dari bentuk kemasan dan iklan

1. Rata-rata Tingkat pemakaian sabun lux dari Kemasan Cair/Botol dan Iklan media cetak adalah 1,70

2. Rata-rata tingkat pemakaian sabun lux dari kemasan Biasa/batangan dan iklan media cetak adalah 0.05

3. Rata-rata tingkat pemakaian sabun lux dari kemasan cair/botol dan iklan media elektronik adalah 1.72

4. Rata-rata tingkat pmakaian sabun lux dari kemasan biasa/batangan dan iklan media elektonik adalah 2.02


(50)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

3.5 Pengujian Keliniran Regresi atas Variabel Dummy (Dummy Variable)

Sebelum regresi yan diperoleh digunakan untuk membuat kesimpulan, terlebi dahulu perlu diperiksa kelinieran dan keberartiannya. Pemeriksaan ini di tempuh melalui pengujian hipotesis.

Menguji keberartian regresi atas variabel dummy ini dimaksudkan untuk meyakinkan, apakah regresi (berbentuk linier) yang didapat berdasarkan penelitian ada artinya untuk membuat kesimpulan mengenai hubungan peubah.

Untuk itu dua jumlah kuadrat-kuadrat JK untuk regresi atau ditulis dengan JK (Reg) dan untuk sisaan dengan JK (S), yang secara umum menggunakan rumus :

i i i i i i

reg yd yd y x

JK =α1

+α2

2 +β

( )

i i i reg

res Y Y atauJK S y JK

JK =

− ˆ 2 ( )=

2 −

Dari tabel 3.5.1 diperoleh nilai-nilai sebagai berikut

N = 41

Y = 8.6098 i2

i id

y

= 5.0366 1 = 0.295893899

i id

y 2

= -1.2683 2 = -0.017204745

i ix

y


(51)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

Dapat kita substitusikan nilai-nilai yang berkesesuaian, sehingga, diperoleh :

i i i i i i

reg yd yd y x

JK =α1

+α2

2 +β

=(0.295893899)(5.0366)+(-0.017204745)(-1.2683)+(-0.0000631)(-21626.3415) = 2.876742139

( )

i i i reg

res Y Y atauJK S y JK

JK =

− ˆ 2 ( )=

2 −

= 8.6098 - 2.876742139 = 5.733057861

Jadi Fhitung dapat dicari dengan :

F =

) 1 (nkJKres

k JKreg

=

(

41 3 1

)

733057861 . 5 3 876742139 . 2 − − = 6.193

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa :


(52)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

Didapat Ftabel = 3.83. Karena Fhitung = 6.193 adalah lebih besar dari Ftabel maka H0

ditolak. Hal ini berarti persamaan regresi atas variabel Dummy, linier.

3.5.2 Pengujian Koefisien Regresi atas Variabel Dummy

Setelah mendapat kelinieran regresi diatas, maka kita telah perlu mengetahui apakah intercept diferensial 1 dan 2, secara individual terkait (signifikan) secara statistik.

Dengan pengujian koefisien regresi atas variabel dummy perumusan hipotesa yang dipakai adalah :

H0 = 1 = 0

H1 = 1≠ 0

Dengan: Tolak H0 jika thit > ttabel

Terima H0 jika thit < ttabel

Dimana: thit =

2 1 2 r n r

dan t

tabel =

     2

α , dk = (n - 2)

R2=

2

Yi JKreg

Dari perhitungan sebelumnya, maka diperoleh harga-harga koefisien : JK reg = 2.876742139


(53)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

2

i

y = 8.6098

6098 . 8 9 2.87674213 2 = R 2

R = 0.344124153 r = 0.578034734

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0.334124153 sekitar 33.4% harga dari bentuk kemasan dan iklan yang mempengaruhi Tingkat pemakaian produk sabun Lux dikalangan mahasiswa dan sekitar 66.6% dipengaruhi faktor-faktor lain.

Dari analisis data diperoleh :

2 1 2 r n r thit − − = 334124153 . 0 1 2 41 578034734 . 0 − − = hit t = 4.42374       = 2 α tabel

t , dk = (n-2)


(54)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

Dari hasil perhitungan diperoleh thit = 4.42374 > tabel = 2.04, H0 ditolak maka korelasi

antara harga, bentuk kemasan dan iklan terhadap tingkat pemakaian sabun lux signifikan.


(55)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

BAB 4

IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Pengertian

Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam desain sistem yang disetujui, menginstal dan memulai sistem baru atau sistem yang diperbaiki.

Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis kedalam programming. Dalam pengolahan data pada karya tulis ini penulis menggunakan perangkat lunak (software) sebagai implementasi sistem yaitu SPSS 15.0 Fr Windows dalam masalah memproleh hasil perhitungan.

4.2 Statistik dan Komputer

Komputer berasal dari kata ‘Computare’ dalam bahasa yunani yang berarti menghitung (membandingkan dengan kata ‘to compute’ dalam bahasa inggris).


(56)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

Dengan demikian, computer memang diduat nuntuk melakukan pengolahan data yang didasarkan pada operasi matematika seperti (x, /, +, -) dan operasi logika (<, >, = ). Perkmbangan tegnologi komputer pun pada intinya berusaha untuk semakin mendayagunakan kemampuan untuk perhitungan di atas, dengan memperbaiki kinerja ‘otak’ computer atau CPU (Central Processing Unit), dari mulai teknologi XT yang sudah usang sampai teknologi Pentium IV dewasa ini.

Disisi lain ilmu statistik, baik statistik deskriptif maupun statistik inferensi, pada dasarnya adalah ilmu yang ‘penuh’ pula dengan operasi perhitungan matematika. Statistik berasal dari kata ‘Statistik’ yang dapat didefenisikan sebagai data yang telah terolah yang kemudian mengalami proses pengolahan data. Tentunya proses tersebut dapat berlangsung hanya dengan berdasarkan pada pengolahan data yang berbasis perhitungan matematika, sesuatu yang dapat dikerjakan dengan cepat oleh komputer. Jadi, jika statistik menyedikan cara / metode pengolahan data yang ada, maka komputer menyediakan sarana pengolahan datanya. Dengan bantuan komputer, pengolahan data statisik hingga dihasilkan informasi yang relefan menjadi lebih cepat dan akurat.

Dalam pengolahan data, komputer mempunyai 3 keunggulan utama dibandingkan manusia yaitu: kecepatan, ketepatan, dan keandalan yang membuat komputer sangat dibutuhkan dalam mengolah data-data statistik. Selain mempunyai


(57)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

kecepatan yang sangat tinggi dalam mengolah data-data statistik serta menghasilkan output yang mempunyai (ketepatan) tinggi, komputer juga mempunyai daya tahan kerja yang tinggi.

4.3 SPSS dan Komputer Statistik

Saat ini banyak beredar berbagai paket program computer statistic dari yang ‘kuno’ dan berbasis DOS seperti microsoft sampai yang berbasis Windows seperti SPSS, SAS, Ststistica dan lainnya. Dari berbagai software khusus statistik yang beredar sekarang, SPSS adalah yang paling populer dan paling banyak digunakan pemakai di seluruh dunia.

SPSS sebagai software statistic, pertama kali dibuat tahun 1968 oleh tiga mahasiswa Stanfort University yang diopersikan pada computer mainframe. Pada tahun 1984, SPSS pertama kali muncul dengan versi PC (dapat dipakai untuk computer desktop) dengan nama SPSS/ PC+ dan sejalan dengan mulai populernya system operasi Windows, SPSS pada ahun 1992 juga mengeluarkan versi Windows.

Hal ini membuat SPSS yang tadinya ditujukan bagi pengolahan data statisik untuk ilmu social (SPSS saat itu adalah singkatan dari Statistical Package for the Social Sciens), sekarang diperluas untuk melayani berbagai jenis user seperti untuk


(58)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

proses produksi di pabrik , riset ilmu-ilmu sains dan lainnya. Sehingga sekarang kepanjangan SPSS adalah Statistical Product and Service Solution.

4.4 Mengoperasikan SPSS

Secara umum ada tiga tahapan yang harus dilakukan dengan mengoperasikan SPSS supaya hasil yang diperoleh berdayaguna yaitu :

1. Tahapan penyiapan data

Mencakup pemasukan (input) data dan penyimpanan data 2. Tahapan proses analisa data

3. Tahapan analisis hasil

Adapun langkah – langkah pengolahan data dengan menggunakan program SPSS adalah :

1. Aktifkan Program SPSS pada Windows dengan perintah : Start lalu program dan pilih SPSS 15.0 for windows


(59)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

Gambar 4.1 Membuka Program SPSS

2. Pemasukan Data Langkah – langkah :

2.1 Buka lembar kerja baru

Dari FILE, pilih menu NEW. Lalu klik DATA. Sekarang SPSS siap membuat vaiabel baru yang diperlukan.

2.2 Mendefenisikan variable dan property yang diperlukan

Langkah berikutnya adalah membuat nama untuk setiap variabel baru, jenis data label data dan sebagainya. Untuk itu, klik tab sheet Variabel


(60)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

view dapat juga diambil dari menu VIEW lalu sub menu VARIABLE atau langsung tekan CTRL+T. tampak dilayar :

Gambar 4.2 Tampilan Awal SPSS

Tampak tampilan pemasukan variable baru dengan urutan NAME, TYPE, WIDTH, DECIMALS, dan seterusnya.

2.3 Pengisian

Oleh karena ini variable pertama, tempatkan pointer pada baris 1. Name. Klik ganda pada sel tersebut, dan ketik Y


(61)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

Type. Pilih STRING jika dalam data dan pilih bentuk NUMERIC jika dalam bentuk angka, jadi pilih numeric

Width. Untuk keseragaman , ketik 8

Decimals. Ketik 2, karena data volum kopi sampai dua decimal Label. Ketik volume kopi sebelumnya

Values. Abaikan pilihan ini karena data tidak dikategorisasikan Begitu seterusnya sampai value yang keempat.

Tampak dilayar :


(62)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

Setelah selesai kemudian Klik Data View untuk pemasukan data. Letakkan data pada baris pertama variable Tingkat Pemakaian, kemudian isi data sesuai dengan kasus di atas dengan memasukkan data.

Tampak dilayar :


(63)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

2. Penyimpanan Data

Data yang diisi dalam SPSS disimpan dengan nama “ SPSSlena” Adapun langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :

Klik menu FILE Pilih SAVE

Ketik nama file yang hendak disimpan Klik OK atau enter.

4.5 Pengolahan Data dengan Persamaan Regresi Langkah – langkah adalah sebgai berikut :


(64)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

Buka lembar kerja baru

Dari menu SPSS, klik menu ANALYZE, pilih submenu GEGRESSION lalu pilih LINIER seperti gambar berikut :


(65)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

2. Pada kotak lnier regression akan ditampilkan variable –variabel yang akan diuji. Pindahkan variab Tingkat pemakaian pada vaiabel terikat (dependent) dan variable harga, bentuk kemasan dan iklan pada

variable bebas (independent). Tampak dilayar :

Gambar 4.6 : Kotak Dialog Linier Regression

3. Kemudian klik Statistk pada kotak dialog tadi, aktifkan estimate, model fit dam casewise, kemudian klik continue untuk meneruskan lalu klik OK.


(66)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini sangat baik dilakukan untuk melihat upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dimana dengan memikat hati konsumen melalui pemberian kesan-kesan baik yang mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen melalui promosi baik dalam bentuk kemasan, iklan dan harga suatu produk.

Berdasarkan hasil pengolahan data, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1) Terdapat pengaruh harga, bentuk kemasan dan iklan terhadap tingkat pemakaian produk sabun lux dikalangan mahasiswa, karena Fhit > Ftabel =

6.193 > 2.83 atau H0 ditolak dengan resiko kekeliruan 5%.

2) Signifikannya variabel harga dari bentuk kemasan dan iklan terhadap tingkat pemakaian sabun lux dikalangan mahasiswa karena thit > ttabel =


(67)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

4.42374 > 2.04, H0 ditolak maka, korelasi antara harga, bentuk kemasan

dan iklan terhadap tingkat pemakaian sabun lux signifikan, dengan tingkat kesignifikanannya hanya 33.4% dan 66.6% dipengaruhi oleh variabel lain. Dengan kata lain terdapat variabel lain yang lebih mempengaruhi.

3) Dari pengasumsian E(µi) diatas diperoleh rata-rata tingkat pemakaian

sabun lux terhadap harga dari bentuk kemasan dan iklan

1. Rata-rata Tingkat pemakaian sabun lux dari Kemasan Cair/Botol dan Iklan media cetak adalah 1.70

2. Rata-rata tingkat pemakaian sabun lux dari kemasan Biasa/batangan dan iklan media cetak 0.05

3. Rata-rata tingkat pemakaian sabun lux dari kemasan cair/botol dan iklan media elektronik adalah 1,72

4. Rata-rata tingkat pmakaian sabun lux dari kemasan biasa/batangan dan iklan media elektonik adalah 2.02

Jadi disimpulkan bahwa harga dari kemasan biasa/batangan dan iklan media elektronik yang mempengaruhi tingkat pemakaian sabun lux yang lebih tinggi.


(68)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

5.2 Saran

Beberapa saran yang dapat disimpukan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1) Dalam mempromosikan suatu produk, hendaklah memberikan kesan-kesan baik yang mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen baik bentuk kemasan maupun iklan serta harga produk tersebut.

2) Pembuat iklan dalam media cetak juga harus kreatif, jangan sampai pesan yang disampaikan dalam iklan menjadi tidak tersampaikan karena konsumen merasa kesal melihat iklantersebut, jika konsumen telah kenal terhadap produk suatu perusahaan, maka akan membeli dan menggunakan produk tersebut.

3) Perusahaan diharapkan menurunkan harga dari produk perusahan tersebut terutama dalam bentuk kemasan cair.


(69)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Agung I Gustingurah 2003, Anlisis Hubungan Kausal Berdasarkan Data Kategorik, Jakarta, Grapindo Persada.

Gurajati Damodar, Zain Sumarno, 1978. Ekonometrika Dasar, Bandung, Erlangga Sudjana, 1992. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Supranto. J,1995, Ekonometrik, Edisi Buku Dua, Jakarta, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.


(70)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009


(71)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

FORMAT KUESIONER

Selamat siang, saya Lenawati Tampubolon. Mahasiswa dari Program Studi D3 Statistika USU Stambuk 2005. Saya Memohon kesediaan Saudara untuk mengisi kuesioner ini, guna menyelesaikan Tugas Akhir saya. Atas kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.

Pengantar Penulis

Nama :

Jurusan :

1 . Berapa banyak anda memakai sabun lux dalam sebulan?

2. Sebutkan salah satu bentuk kemasan sabun lux yang anda gunakan. a. Bentuk kemasan sabun lux biasa/batangan.

b. Bentuk kemasan sabun lux cair.

3. Berapa harga sabun lux yang anda gunakan?

4. Sebagian orang memilih menggunakan sabun lux setelah melihat iklan sabun lux dari media elektronik, sedangkan sebagian orang lainnya memilih memakai sabun lux setelah melihat iklan dari media cetak. Dalam kelompok mana anda.

(pilih salah satu).

a. Media elektronik : tv, radio dll. b. Media cetak : Majalah, koran, dll.


(72)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

Tabel 3.1.1 Data yang akan diolah No. Nama/Jurusan Tingkat/Jumlah

Pemakaian

Harga Bentuk Kemasan

Iklan

1 Irna/Sosiologi 3 2500 Biasa Cetak

2 Rohani/Akuntansi 1.5 9800 Cair Cetak

3 Sandrianika/Statistik 2 2300 Basa Cetak

4 Marlina/Sosiologi 2 2500 Biasa Elektonik

5 Lestari/Statistika 3 2300 Biasa Cetak

6 Dwi/Biologi 2.5 2090 Biasa Elektonik

7 Roma/Komput er 2 2600 Biasa Elektonik

8 Destiani/Sosiologi 1 8710 Cair Cetak

9 Santi/Sastra 2.5 2290 Biasa Elektonik

10 Ester/Sosiologi 2.5 2290 Biasa Cetak

11 Dini Saputri/Sos 1.5 8710 Cair Cetak

12 Lina/Akuntansi 2 4700 Biasa Elektonik

13 Desti/Kimia 1 5000 Cair Cetak

14 Lily/Biologi 1.5 4920 Cair Elektonik

15 Rosa/Biologi 2 2400 Biasa Elektronik

16 Rian/Teknik 2 2500 Biasa Cetak

17 Andika/Komputer 2.5 2350 Biasa Cetak

18 Debby/Sos 2 2350 Biasa Cetak

19 Fauzy/Sos 1.5 4920 Cair Elektonik


(73)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

21 Nurul/Statistik 1.5 2200 Biasa Cetak

22 Siska/Statistik 1.5 8800 Cair Cetak

23 Putri/Kimia 2 5000 Cair Cetak

24 July/Biologi 1 5000 Cair Cetak

25 Bona/Ekonomi 2 2290 Biasa Elektronik

26 Adi/Ekonomi 2 2170 Biasa Cetak

27 Ronal/Matematika 1.5 2500 Biasa Cetak

28 Edu/Matematika 2 2500 Biasa Elektonik

29 Sondang/Matematika 2 2300 Biasa Cetak

30 Paska/Matematika 1.5 2500 Biasa Elektronik

31 Yos/Komputer 2 4700 Cair Cetak

32 Duma/Sastra 2 4920 Cair Cetak

33 Hengky/Teknik 2.5 2700 Biasa Elektronik

34 Fefy/Teknik 2 2090 Biasa Cetak

35 Victor/Teknik 2 2090 Biasa Cetak

36 Frans/Matematika 2 2500 Biasa Cetak

37 Lusi/Sastra 1.5 5000 Cair Cetak

38 Fifi/Farmasi 1.5 5000 Cair Cetak

39 Dedy/Ekonomi 2 2500 Biasa Cetak

40 Bobby/Teknik 2 2170 Biasa Elektronik


(74)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

Tabel 3.2.1 Data yang akan diuji kecukupannya

No. Yi Yi^2

1 3

9

2 1.5

2,25

3 2

4

4 2

4

5 3

9

6 2.5

6,25

7 2

4

8 1

1

9 2.5

6,25

10 2.5

6,25

11 1.5

2,25

12 2

4

13 1

1

14 1.5

2,25

15 2

4

16 2

4

17 2.5

6,25

18 2

4

19 1.5

2,25

20 1.5

2,25

21 1.5

2,25

22 1.5

2,25

23 2


(75)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

24 1

1

25 2

4

26 2

4

27 1.5

2,25

28 2

4

29 2

4

30 1.5

2,25

31 2

4

32 2

4

33 2.5

6,25

34 2

4

35 2

4

36 2

4

37 1.5

2,25

38 1.5

2,25

39 2

4

40 2

4

41 2

4


(1)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008. USU Repository © 2009

24

1 5000 0 1 0 1 5000 0 1 25000000 0 0 5000

25

2 2290 1 0 2 0 4580 1 0 5244100 0 2290 0

26

2 2170 1 1 2 2 4340 1 1 4708900 1 2170 2170

27

1,5 2500 1 1 1,5 1,5 3750 1 1 6250000 1 2500 2500

28

2 2500 1 0 2 0 5000 1 0 6250000 0 2500 0

29

2 2300 1 1 2 2 4600 1 1 5290000 1 2300 2300

30

1,5 2500 1 0 1,5 0 3750 1 0 6250000 0 2500 0

31

2 4700 0 1 0 2 9400 0 1 22090000 0 0 4700

32

2 4920 0 1 0 2 9840 0 1 24206400 0 0 4920

33

2,5 2700 1 0 2,5 0 6750 1 0 7290000 0 2700 0

34

2 2090 1 1 2 2 4180 1 1 4368100 1 2090 2090

35

2 2090 1 1 2 2 4180 1 1 4368100 1 2090 2090

36

2 2500 1 1 2 2 5000 1 1 6250000 1 2500 2500

37

1,5 5000 0 1 0 1,5 7500 0 1 25000000 0 0 5000

38

1,5 5000 0 1 0 1,5 7500 0 1 25000000 0 0 5000

39

2 2500 1 1 2 2 5000 1 1 6250000 1 2500 2500

40

2 2170 1 0 2 0 4340 1 0 4708900 0 2170 0

41

2 4920 0 1 0 2 9840 0 1 24206400 0 0 4920


(2)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008. USU Repository © 2009

Tabel 3.5.1 Data Pengujian Regresi atas Variabel Dummy

No.

Y

X

D

1

D

2

Yi

Xi

D1i

D2i

Yi*Xi

Yi*D1i

Yi*D2i

Yi^2

1

3 2500 1 1 1.0976 -1193.4146 0.3659 0.3171 -1309.8453 0.4015 0.3480 1.2046

2

1.5 9800 0 1 -0.4024 6106.5854 -0.6341 0.3171 -2457.5283 0.2552 -0.1276 0.1620

3

2 2300 1 1 0.0976 -1393.4146 0.3659 0.3171 -135.9429 0.0357 0.0309 0.0095

4

2 2500 1 0 0.0976 -1193.4146 0.3659 -0.6829 -116.4307 0.0357 -0.0666 0.0095

5

3 2300 1 1 1.0976 -1393.4146 0.3659 0.3171 -1529.3575 0.4015 0.3480 1.2046

6

2.5 2090 1 0 0.5976 -1603.4146 0.3659 -0.6829 -958.1380 0.2186 -0.4081 0.3571

7

2 2600 1 0 0.0976 -1093.4146 0.3659 -0.6829 -106.6746 0.0357 -0.0666 0.0095

8

1 8710 0 1 -0.9024 5016.5854 -0.6341 0.3171 -4527.1624 0.5723 -0.2861 0.8144

9

2.5 2290 1 0 0.5976 -1403.4146 0.3659 -0.6829 -838.6258 0.2186 -0.4081 0.3571

10

2.5 2290 1 1 0.5976 -1403.4146 0.3659 0.3171 -838.6258 0.2186 0.1895 0.3571

11

1.5 8710 0 1 -0.4024 5016.5854 -0.6341 0.3171 -2018.8697 0.2552 -0.1276 0.1620


(3)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008. USU Repository © 2009

13

1 5000 0 1 -0.9024 1306.5854 -0.6341 0.3171 -1179.1136 0.5723 -0.2861 0.8144

14

1.5 4920 0 0 -0.4024 1226.5854 -0.6341 -0.6829 -493.6258 0.2552 0.2748 0.1620

15

2 2400 1 0 0.0976 -1293.4146 0.3659 -0.6829 -126.1868 0.0357 -0.0666 0.0095

16

2 2500 1 1 0.0976 -1193.4146 0.3659 0.3171 -116.4307 0.0357 0.0309 0.0095

17

2.5 2350 1 1 0.5976 -1343.4146 0.3659 0.3171 -802.7722 0.2186 0.1895 0.3571

18

2 2350 1 1 0.0976 -1343.4146 0.3659 0.3171 -131.0648 0.0357 0.0309 0.0095

19

1.5 4920 0 0 -0.4024 1226.5854 -0.6341 -0.6829 -493.6258 0.2552 0.2748 0.1620

20

1.5 2350 1 1 -0.4024 -1343.4146 0.3659 0.3171 540.6425 -0.1472 -0.1276 0.1620

21

1.5 2200 1 1 -0.4024 -1493.4146 0.3659 0.3171 601.0083 -0.1472 -0.1276 0.1620

22

1.5 8800 0 1 -0.4024 5106.5854 -0.6341 0.3171 -2055.0892 0.2552 -0.1276 0.1620

23

2 5000 0 1 0.0976 1306.5854 -0.6341 0.3171 127.4717 -0.0619 0.0309 0.0095

24

1 5000 0 1 -0.9024 1306.5854 -0.6341 0.3171 -1179.1136 0.5723 -0.2861 0.8144

25

2 2290 1 0 0.0976 -1403.4146 0.3659 -0.6829 -136.9185 0.0357 -0.0666 0.0095

26

2 2170 1 1 0.0976 -1523.4146 0.3659 0.3171 -148.6258 0.0357 0.0309 0.0095

27

1.5 2500 1 1 -0.4024 -1193.4146 0.3659 0.3171 480.2766 -0.1472 -0.1276 0.1620

28

2 2500 1 0 0.0976 -1193.4146 0.3659 -0.6829 -116.4307 0.0357 -0.0666 0.0095

29

2 2300 1 1 0.0976 -1393.4146 0.3659 0.3171 -135.9429 0.0357 0.0309 0.0095

30

1.5 2500 1 0 -0.4024 -1193.4146 0.3659 -0.6829 480.2766 -0.1472 0.2748 0.1620


(4)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008. USU Repository © 2009

32

2 4920 0 1 0.0976 1226.5854 -0.6341 0.3171 119.6669 -0.0619 0.0309 0.0095

33

2.5 2700 1 0 0.5976 -993.4146 0.3659 -0.6829 -593.6258 0.2186 -0.4081 0.3571

34

2 2090 1 1 0.0976 -1603.4146 0.3659 0.3171 -156.4307 0.0357 0.0309 0.0095

35

2 2090 1 1 0.0976 -1603.4146 0.3659 0.3171 -156.4307 0.0357 0.0309 0.0095

36

2 2500 1 1 0.0976 -1193.4146 0.3659 0.3171 -116.4307 0.0357 0.0309 0.0095

37

1.5 5000 0 1 -0.4024 1306.5854 -0.6341 0.3171 -525.8209 0.2552 -0.1276 0.1620

38

1.5 5000 0 1 -0.4024 1306.5854 -0.6341 0.3171 -525.8209 0.2552 -0.1276 0.1620

39

2 2500 1 1 0.0976 -1193.4146 0.3659 0.3171 -116.4307 0.0357 0.0309 0.0095

40

2 2170 1 0 0.0976 -1523.4146 0.3659 -0.6829 -148.6258 0.0357 -0.0666 0.0095

41

2 4920 0 1 0.0976 1226.5854 -0.6341 0.3171 119.6669 -0.0619 0.0309 0.0095


(5)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

Variables Entered/Removedb

Iklan, Bentuk Kemas an, Hargaa . Enter Model 1 Variables Entered Variables Removed Method

All requested variables entered. a.

Dependent Variable: Tingkat Pem akaian b.

Model Summaryb

,578a ,334 ,280 ,39358

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), Iklan, Bentuk Kemasan, Harga a.

Dependent Variable: Tingkat Pemakaian b.

Residuals Statisticsa

1,3236 2,1237 1,9024 ,26824 41

-,62681 ,91938 ,00000 ,37854 41

-2,158 ,825 ,000 1,000 41

-1,593 2,336 ,000 ,962 41

Predicted Value Residual

Std. Predicted Value Std. Residual

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Dependent Variable: Tingkat Pemakaian a.


(6)

Lenawati Tampubolon : Pengaruh Bentuk Kemasan Iklan Dan Harga Terhadap Tingkat Pemakaian Produk Sabun Lux Di Kalangan Mahasiswa, 2008.

USU Repository © 2009

ANOV Ab

2,878 3 ,959 6,193 ,002a

5,732 37 ,155

8,610 40

Regres sion Residual Total Model 1

Sum of

Squares df Mean S quare F Sig.

Predic tors: (Constant), Iklan, Bentuk Kemas an, Harga a.

Dependent Variable: Tingkat Pemak aian b.

Coefficientsa

1,960 ,352 5,561 ,000

-6,3E-005 ,000 -,287 -1,130 ,266

,296 ,239 ,311 1,240 ,223

-,017 ,136 -,017 -,126 ,900

(Constant) Harga

Bentuk Kemasan Iklan

Model 1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Tingkat Pemakaian a.