Definisi Gelatin Komposisi Kimia Gelatin

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gelatin terutama mengandung asam amino glisin sebesar 33 , prolin 22 dan hidroksiprolin 22 . Gelatin komersial terdiri dari 84–90 protein, 8- 12 air dan 2-4 adalah garam mineral. Tabel 2.1 Komposisi asam amino gelatin kulit sapi dan kuilt babi Asam amino BSG residu per 1000 total residu asam amino PSG residu per 1000 total residu asam amino Non polar hidrofobik Alanin Valin Leusin Isoleusin Fenilalanin Metionin Prolin Total 33 10 12 7 10 4 63 139 80 26 29 12 27 10 151 335 Polar tidak bermuatan Glisin Serin Threonin Tirosin Total 108 15 10 2 135 239 35 26 7 307 Asam polar Asam aspartat Asam glutamat Total 17 34 51 41 83 124 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sumber : Nhari et al.,2011 Komposisi asam amino mempengaruhi sifat fisika dan kimia gelatin. Analisis asam amino gelatin menunjukkan bahwa struktur molekul gelatin memiliki perbedaan yang terlihat pada kandungan asam amino Nhari et al., 2011. Gelatin memiliki kadar asam amino yang rendah pada metionin, sistein dan tirosin. Hal ini disebabkan karena ketiga asam amino ini mengalami kerusakan karena hidrolisis pada proses pembuatan gelatin Hafidz et al., 2011. Perbedaan komposisi asam amino pada gelatin kulit sapi dan kulit babi ditunjukkan oleh tabel 2.1 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa komposisi asam amino dinyatakan sebagai residu per 1000 residu asam amino. Bovine skin gelatin BSG dan Porcine skin gelatin PSG keduanya memiliki kandungan glisin, prolin dan arginin dalam jumlah yang tinggi. PSG mengandung jumlah asam amino glisin, prolin dan arginin yang lebih tinggi dibandingkan dengan BSG. Kedua gelatin memiliki jumlah tirosin yang rendah dan histidin tidak terdeteksi pada keduanya Nhari et al., 2011.

2.1.3 Sifat Fisika Kimia Gelatin

Fraksi protein pada gelatin hampir seluruhnya terdiri atas berbagai macam asam amino yang bergabung melalui ikatan amida dan membentuk polimer yang linear. Gelatin memiliki berat molekul yang bervariasi yaitu 20 kDa sampai 200 kDa. Gelatin tidak larut dalam aseton, kloroform, etanol 95, eter, dan methanol. Larut dalam gliserin, asam, dan basa meskipun asam kuat atau alkalis dapat menyebabkan pengendapan Rowe et al., 2009. Basa polar Lisin Arginin Histidin Total 11 47 Tidak terdeteksi 58 27 111 Tidakterdeteksi 138 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gelatin larut dalam air minimal pada suhu 49 C, atau biasanya pada suhu 60 C sampai 70 C Ward dan Court, 1997. Gelatin tidak larut dalam air dingin, tetapi hanya akan mengembang. Perendaman dalam air dingin menjadikan gelatin lunak dan berangsur-angsur menyerap air 5 sampai 10 kali bobotnya. Gelatin larut dalam air panas. Setelah pendinginan sampai 35- 40°C, membentuk gel. Pada suhu 40°C, berbentuk sol Singh et al., 2002.

2.1.4 Aplikasi Penggunaan Gelatin

Gelatin banyak digunakan di berbagai industri pangan, farmasi dan fotografi. Dalam industry pangan gelatin sebagai pembentuk gel, agen pembentuk busa, pengental, plasticizer, emulsifier, dan memperbaiki tekstur. Gelatin banyak digunakan dalam produk susu dan roti terutama pada es krim, yogurt, keju dan kue. Selain itu gelatin juga digunakan dalam industri makanan lain seperti cokelat, es krim, marshmallow, permen, permen karet, mentega, dan sosis Sahilah et al., 2012. Gelatin bernilai bagi industri farmasi karena dapat dibuat dalam berbagai formulasi. Gelatin banyak digunakan pada larutan, sirup, tablet, tablet salut gula, inhalansia, vagina, dan topikal dan suntikan. Gelatin juga digunakan untuk membentuk kapsul gelatin keras dan lunak sebagai pembentuk lapisan film Singh et al., 2002. Gelatin juga digunakan dalam bentuk spons untuk mengobati luka dan sebagai koloid untuk menambah plasma pada luka yang banyak kehilangan darah Nhari et al., 2012. Penggunaan gelatin dalam farmasi karena membantu untuk melindungi obat- obatan terhadap pengaruh berbahaya, seperti cahaya dan oksigen. Kapsul lunak misalnya terutama digunakan untuk bahan cairan, sedangkan kapsul keras yang digunakan untuk bahan serbuk Sahilah et al., 2012.

2.2 Kapsul

Kapsul berasal dari bahasa latin “capsula” yang artinya wadah kecil. Dalam ilmu farmasi, kapsul merupakan wadah kecil untuk melindungi obat. Kapsul termasuk bentuk sediaan padat yang dapat diisikan obat atau zat kimia yang berbentuk serbuk, granul, pasta, atau cair. Berdasarkan elastisitas dan