Deskripsi Data HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Hasil Belajar Kognitif a. Data Pretest Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada 40 siswa yang menjadi sampel diperoleh data pretest dengan nilai tertinggi 63, nilai terendah 30, dan nilai rata-rata sebesar 48,1. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut: Tabel 4.1. Distribusi frekuensi pretest No. Interval Frekuensi fi Nilai Tengah xi f 1. 30 – 35 5 32,5 12,5 2. 36 – 41 38,5 3. 42 – 47 7 44,5 17,5 4. 48 – 53 13 50,5 32,5 5. 54 – 59 9 56,5 22,5 6. 60 – 65 6 62,5 15 Tabel di atas menunjukkan skor pada interval 48 −53 merupakan skor yang paling banyak diperoleh siswa yaitu sebesar 32,5 . Skor rerata yang diperoleh adalah 50,35. Banyaknya siswa yang memperoleh skor di atas skor rerata adalah 22 siswa atau sebanyak 55 , berada pada interval ke 4,5, dan 6. Sedangkan siswa yang memperoleh skor di bawah skor rerata ada 18 siswa atau sebanyak 45, berada pada interval 1,3, dan sebagian interval 4. b. Data Posttest Setelah dilakukan pembelajaran kimia ynag berbasis inkuiri kemudian dilakukan posttest, maka diperoleh nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 50, dengan skor rerata adalah 72,9. Distribusi frekuensi hasil posttest dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Posttest No. Interval Frekuensi fi Nilai Tengah xi f 1. 50 – 57 3 53.5 7.5 2. 58 – 65 4 61.5 10 3. 66 – 73 12 69.5 30 4. 74 – 81 16 77.5 40 5. 82 – 89 4 85.5 10 6. 90 – 97 1 93.5 2.5 Dari tabel di atas dapat dilihat skor yang paling banyak diperoleh siswa berada pada interval 74−81, diperoleh 16 siswa atau berkisar 40 . Skor rerata hasil posttes adalah 72,9. Siswa yang memperoleh skor di atas skor rerata ada sebanyak 21 siswa atau sebanyak 52,5. Sedangkan siswa yang memperoleh skor di bawah skor rerata ada 19 siswa atau 47,5 dari keseluruhan siswa. c. Pemahaman Konsep Siswa Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus persentase pemahaman konsep pada tiap indikator, diperoleh hasil pemahaman konsep siswa tiap indikator seperti dalam tabel berikut: Tabel 4.3. Persentase Pemahaman Siswa No Indikator Pemahaman Pretest Pemahaman Posttest 1 Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati, dan koloid berdasarkan data hasil percobaan homogenitasheterogenitas, penyaringan dan effek thyndall. 26 84 2 Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi. 15 86 3 Menjelaskan proses pembuatan koloid. 10 80 4 Mendeskripsikan sifat-sifat koloid Efek tyndall dan koagulasi melalui percobaan 12 28 5 Mendeskripsikan peranan koloid pada industri kosmetik, makanan, dan farmasi. 45 91 Rata-rata 21,6 73,8 Pada tabel di atas dapat kita lihat persentase pemahaman konsep sebelum dilakukan pembelajaran kimia berbasis inkuiri dan sesudah dilakukan pembelajaran berbasis inkuiri. Sebelum dilakukan pembelajaran inkuiri tampak persentase pemahaman konsep siswa pada indikator pertama adalah 26 , pada indikator kedua adalah 15 . Rata-rata pemahaman konsep siswa pada indikator ketiga adalah 10 , indikator ke empat 12 , dan pada indikator ke lima adalah 45 . Setelah dilakukan pembelajaran kimia berbasis inkuiri tampak bahwa pemahaman siswa pada materi koloid ada peningkatan besar. Dari data diperoleh bahwa pada indikator pertama diperoleh pemahaman rata-rata siswa adalah sebesar 84. Sedangkan pada indikator kedua diperoleh pemahaman rata-rata siswa sebesar 86 . Pada indikator ketiga diperoleh pemahaman siswa sebesar 80. Pada indikator keempat tampak bahwa pemahaman siswa adalah 28. Pada indikator pembelajaran kelima diperoleh pemahaman sebesar 91. Dari kelima inikator tersebut diperoleh rata-rata pemahaman siswa sebesar 73,8. 2. Data Kualitatif a. Angket Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan jawaban “Ya” atau “Tidak” Pengolahan data yang digunakan adalah dengan menggunakan skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.4. Hasil Angket Pemahaman Konsep Siswa No Pernyataan Jawaban “Ya” Jawaban “Tidak” 1 Setelah guru memberikan ilustrasi tentang koloid, saya menjadi tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang koloid. 62,5 37,5 2 Setelah penyajian gambarilustrasi dari guru, saya tidak dapat membayangkan apakah sebenarnya koloid itu. 10 90 3 Setelah membaca buku dan beberapa bacaan tentang koloid, saya dapat memperkirakan apa yang akan terjadi jika minyak dicampur dengan air jeruk. 70 30 4 Ketika melakukan percobaan tentang efek tyndhall, saya memahami bahwa susu, emulsi koloid jika di berikan cahaya akan mengahamburkan cahaya dari sinar lampu. 95 5 5 Setelah saya membaca dan berdiskusi dengan teman saya belum mengetahui apa 65 35 yang akan terjadi apa bedanya larutan sejati, suspense, dan koloid. 6 Setelah saya melakukan percobaan tentang koagulasi saya mengeatahui bagaimana sebuah telur bisa menggumpal jika direbus. 77,5 22,5 7 Setelah melakukan percobaan tentang effek tyndall, saya mengetahui kenapa pada malam hari kabut di udara lebih terlihat jelas dari pada siang hari. 72,5 27,5 8 Setelah melakukan percobaan koloid, saya menyimpulkan bahwa proses pembuatan juz mangga itu proses pembutan koloid dengan cara kondensasi. 40 60 9 Berdasarkan percobaan yang telah saya lakukan tentang koloid, saya simpulkan bahwa koloid adalah campuran yang dapat disaring dengan penyaring ultra. 80 20 10 Proses pembuatan pudding dari serbuk agar- agar menjadi gel termasuk peristiwa koagulasi 82 18 Dengan melihat data hasil angket yang disebarkan kepada siswa dapat dilihat bahwa pemahaman siswa pada pertanyaan ke pertama adalah 62,5 menjawab “ya” dan sebanyak 37,5 menjawab “tidak”. Pada pertanyaan ke dua, siswa menjawab “ya “ sebanyak 10 dan menjawab “tidak sebanyak 90 . Selanjutnya pada pertanyaan ke tiga persentase siswa yang menjawab “ya” adalah 70 dan sisanya 30 menjawab “tidak”. Pada pertanyaan ke empat yang menanyakan tentang sifat koloid yaitu effek tyndall yaitu sebesar 95 menjawab “ya” dan 5 menjawab “tidak”. Kemudian pada pertanyaan ke lima siswa yang menjawab “ya” ada sebanyak 65 dan menjawab “tidak” sebanyak 35. Pada pertanyaan ke enam siswa yang menjawab “ya” sebanyak 77,5 dan 22,5 menjawab “tidak”. Pada soal angket nomer ke tujuh, persentase siswa yang menjawab “ya” sebesar 72,5 dan “tidak” sebanyak 7,5. Lain halnya pada petanyaan ke delapan, siswa yang menjawab “ya” ada sebanyak 40 dan “tidaak” sebanyak 60. Pada pertanyaan ke Sembilan siswa yang menjawab “ya” ada sabanyak 80 dan yang menjawab “tidak” sebanyak 20. Dan pertanyaan ke sepuluh persentase siswa yang menjawab “ya” ada sebanyak 82 dan 18 lainnya menjawab “tidak”.

B. Pengujian Prasyarat Analisis