sehingga sesuai dengan konsep yang diyakini “benar” atau agar pengetahuan awal siswa bisa berkembang menjadi suatu konstruksi pengetahuan yang lebih besar.
d. Proses pengkonstruksian pengetahuan berlangsung dalam suatu konteks sosial tertentu.
Sekalipun proses pengkonstruksian pengetahuan berlangsung dalam otak masing- masing individu, namun sosial memainkan peran penting dalam proses tersebut sebab
individu tidak terpisah dari individu lainnya. e.
Pembelajar bertanggung jawab terhadap proses belajarnya. Guru atau siapapun tidak dapat memaksa siswa untuk belajar sebab tidak ada seorangpun yang bisa mengatur
proses berpikir orang lain. Guru hanyalah menyiapkan kondisi yang memungkinkan siswa belajar, namun apakah siswa benar-benar belajar tergantung sepenuhnya pada
diri pembelajar itu sendiri. Jadi pada intinya pembelajaran konstruktivisme adalah pembelajaran yang
menyerahkan semua proses belajar kepada siswa dimana siswa membangun pemahamannya sendiri berdasarkan pengetahuan awal yang ia miliki.
2. Hakikat Inkuiri
a. Pengertian Inkuiri
“Inquire” berarti menanyakan, meminta keterangan, atau menyelidiki. Inkuiri dalam bahasa Inggris “Inquiry” berarti pertanyaan atau pemeriksaan atau penyelidikan.
Suchman mengembangkan model pembelajaran dengan pendekatan Inkuiri. Pendekatan pembelajaran ini melatih siswa dalam proses untuk menginvestigasi dan menjelaskan
suatu fenomena yang tidak biasa. Proses-proses mental yang terdapat pada inkuiri ini antara lain: merumuskan masalah, membuat hipotesis, mendesain eksperimen, melakukan
eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, dan menarik kesimpulan.
7
Menurut Ratna Wilis Dahar, “metode inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri”.
8
7
Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia, 2005, h. 76
8
Ratna Wilis Dahar, Buku Materi Pokok Pengelolaan Kimia, Jakarta: Universitas Terbuka, 1986, h. 42
Pengajaran berdasarkan inkuiri adalah suatu strategi yang berpusat pada siswa di mana kelompok-kelompok siswa dihadapkan pada suatu persoalan atau mencari jawaban
terhadap pertanyaan-pertanyaan di dalam suatu prosedur dan struktur kelompok yang digariskan secara jelas.
Menurut Hacket, di dalam Standar Nasional Pendidikan Sains di Amerika Serikat, inkuiri digunakan dalam dua terminologi yaitu sebagai pendekatan pembelajaran
scientific inquiry oleh guru dan sebagai materi pelajaran sains science as inquiry yang harus dipahami dan mampu dilakukan oleh siswa. .
9
Sebagai strategi pembelajaran, inkuiri dapat diimplementasikan secara terpadu dengan strategi lain sehingga dapat
membantu pengembangan pengetahuan dan pemahaman serta kemampuan melakukan kegiatan inkuiri oleh siswa. Jadi inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan yang melibatkan
semua kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki suatu permasalah dengan cara yang sistematis dengan metode ilmiah untuk merumuskan penemuan.
Menurut Randy L.Bell dan kawan-kawan dalam “Simplifiying Inquary
Instructions” mengenai inkuiri adalah At its heart, inquiry is an active learning process in which students answer
research questions through data analysis. One might argue that the most authentic inquiry activities are those in which students answer their own questions
through analyzing data they collect independently. However, an activity can still be inquiry based when the questions and data are provided, as long as students
are conducting the analysis and drawing their own conclusions. Furthermore, most students need substantial scaffolding before they are ready to develop
scientific questions and design effective data collection procedures to answer these questions.
10
Dari pengertian inkuiri di atas, untuk melaksanakan pembelajaran inkuiri ada tiga kondisi yang perlu diperhatikan, yaitu siswa berhadapan dengan suatu masalah real dan
bermakna bagi siswa dari suatu kejadian tertentu yang belum dikenalnya, siswa bebas untuk mengumpulkan data dan menemukan urutannya sesuai dengan yang diinginkannya,
dan siswa berhadapan dengan lingkungan yang responsif, fleksibel, dan bebas untuk berinteraksi sehingga informasi yang diperlukan siswa dapat diberikan dengan tepat.
9
Prof.Dr. Muslimin Ibrahim, Pembelajaran Inkuiri, diakses dari http:herfis.blogspot.com200907pembelajaran-inkuiri.html
pada November 2009
10
Randy L. Bell, Lara Smetana, and Ian Binns, Simplifiying Inquiry Instructions, diakses dari http:www.ntsa.org
2005, pada Maret 2010
Proses inkuiri akan berlangsung terus menerus sehingga temuan baru itu mempunyai arti bagi diri siswa. Guru sebagai fasilitator harus mempunyai langkah-
langkah tertentu untuk mendorong jenis inkuiri pada siswa. Langkah yang dapat diambil oleh guru menurut Roestiyah harus:
1 Menstimulus dan menantang siswa untuk berpikir.
2 Memberikan fleksibilitas atau kebebasan untuk berinisiatif dan bertindak.
3 Memberikan dukungan untuk menemukan sesuatu.
4 Mendiagnosa kesulitan-kesulitan siswa dan membantu mengatasinya.
5 Mengidentifikasi dan menggunakan teach able moment sebaik-baiknya.
11
Sedangkan urutan pembelajaran berbasis inkuiri yang diajukan oleh NRC, langkah- langkahnya sebagai berikut:
a Tahap undangan untuk berinkuiri, dalam hal ini guru memberikan rangsangan agar
memotivasi dan menimbulkan rasa ingin tahu siswa sehingga siswa mengajukan pertanyaan yang diminati untuk diteliti. Oleh karena itu pada tahap ini diperlukan
keterampilan guru dalam mengajukan pertanyaan keterampilan bertanya. b
Tahap perencanaan percobaan, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan dipersilahkan untuk merencanakan percobaan yang akan dilakukan berdasarkan
pertanyaan yang diajukan sendiri. c
Tahap pelaksanaan percobaan, setelah rencana matang pelaksanaan penelitian pun dilakukan melalui proses merakit dan menguji alat-alat, mendesain dan menguji
bentuk-bentuk pengumpulan data, mengembangkan data dan menguji jadwal pengumpulan data, kelompok melakukan pengumpulan, penyusunan, dan
interpretasi data. d
Tahap mengkomunikasikan hasil, pada tahap ini kelompok menciptakan laporan tertulis untuk menjelaskan dan mempresentasikannya kepada kelompok lain.
12
Agar pembelajaran inkuri ini berjalan dengan sukses, bukan hanya bergantung pada silabus atau kurikulumnya saja. Guru menjadi kunci dalam pembelajarannya,
dimana guru harus mempunyai kemampuan untuk mengelola kelas agar pemelajaran inkuri itu berhasil. Yang pertama guru harus menguasai instruksi atau perintah untuk
11
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2001, h.79-80.
12
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, ..., h.76
melakukan inkuiri. Guru harus percaya pada kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa. Untuk lebih menyukseskan pelaksanaan inkuiri maka guru membutuhkan kemampuan
untuk berpikir operasional, tentang materi yang akan diselidiki siswa, dan juga pengatahuan tentang gaya belajar siswa.
Beberapa tindakan yang dapat perlu dilaksanakan guru pada pembelajaran inkuiri yang sukses menurut Alan Colburn antara lain:
1 Menggunakan kalimat terbuka ketika bertanya kepada siswa.
2 Menunggu beberapa saat setelah pertanyaan itu diberikan untuk memberikan
kesempatan bagi siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. 3
Menanggapi jawaban siswa tanpa bermaksud untuk mengkritisi atau menghakimi. 4
Memberikan saran kepada siswa atas ide yang diberikan oleh siswa. 5
Mengelola kedisiplinan kelas.
13
b. Jenis-jenis Inkuiri
Alan Colburn seorang professor di Universitas Negeri California membagi jenis inkuiri menjadi empat yaitu inkuiri terstruktur Structured inqury, inkuiri terbimbing
Guided inquiry, inkuiri bebas open inquiry, dan siklus belajar learning cycle
14
. 1
Structured Inquiry Pada pembelajaran inkuiri terstruktur guru memberikan permasalahan melalui
hands-on untuk diselidiki, berikut dengan bahan dan prosedur kerjanya. Tetapi guru tidak memberitahukan hasil yang diharapkan dari kegiatan yang siswa lakukan. Siswa bertugas
menghubungkan antar variabel dan menyimpulkan data yang mereka peroleh. 2
Guide Inquiry Pembelajaran inkuiri terbimbing yaitu suatu model pembelajaran inkuiri yang
dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan atau petunjuk cukup luas kepada siswa. Sebagian perencanaannya dibuat oleh provides only the materials and problem to
investigate. Students devise their own procedure to solve the problem. ”
Dalam pembelajaran inkuiri terbimbing guru tidak melepas begitu saja kegiatan- kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Guru harus memberikan pengarahan dan bimbingan
kepada siswa dalam melakukan kegiatan-kegiatan sehingga siswa yang berifikir lambat
13
Alan Colburn, An Inquiry Primer, Science Scope, 2000 diakses dari http:www.nsta.orgmainnewspdfss003_42.pdf. 2008
. h. 44
14
Alan Colburn, An Inquiry Primer, ….h. 42
atau siswa yang mempunyai intelegensi rendah tetap mampu mengikuti kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan dan siswa mempunyai intelegensi tinggi tidak memonopoli
kegiatan oleh sebab itu guru harus memiiki kemampuan mengelola kelas yang bagus. Inkuiri terbimbing biasanya digunakan terutama bagi siswa-siswa yang belum
berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri. Pada tahap-tahap awal pengajaran diberikan bimbingan lebih banyak yaitu berupa pertanyaan-pertanyaan pengarah agar
siswa mampu menemukan sendiri arah dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang disodorkan oleh guru. Pertanyaan-pertanyaan
pengarah selain dikemukakan langsung oleh guru juga diberikan melalui pertanyaan yang dibuat dalam LKS. Oleh sebab itu LKS dibuat khusus untuk membimbing siswa
dalam melakukan percobaan dan menarik kesimpulan. 3
Open Inquiry Pendapat Alan Colburn tentang inkuiri jenis ini adalah
“This approach is similar to guided inquiry, with the addition that students also formulate their own problem to
investigate. Open inquiry, in many ways, is analogous to doing science. Science fair activities are often examples of open inquiry.
” Pada model ini siswa harus mengidentifikasikan dan merumuskan macam
problema yang dipelajari dan dipecahkan. Jenis model inkuiri ini lebih bebas daripada kedua jenis inkuiri sebelumnya.
4 Learning Cycle
Dalam siklus belajar, siswa mengikuti prosedur inkuiri terbimbing diikuti diskusi yang dipimpin guru mengenai penemuan mereka. Siswa diberikan konsep yang akan
dibahas secara paralel. Siswa diberikan terlebih dahulu pengetahuan sebelum mereka mengenalnya. Kemudian mereka kembali lagi ke laboratorium untuk menerapkan apa
yang telah mereka pelajari pada situasi yang baru.
c. Keuntungan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Inkuiri
Seperti halnya metode pembelajaran yang lain, inkuiri juga mempunyai beberapa keunggulan dan kelemahan. Diantara keunggulan itu menurut Wina Sanjaya adalah
sebagai berikut:
1 Inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada
pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
2 Inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan
gaya belajar mereka. 3
Inkuiri dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya
pengalaman. 4
Inkuiri dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan belajar di atas rata-rata.
15
Di samping keuntungan ada juga kelemahan-kelemahan dalam metode inkuiri. Menurut Jerome Bruner kelemahan itu antara lain:
a Diperlukan keharusan kesiapan mental untuk cara belajar. Dengan percaya diri yang
kuat. Pembelajar harus mampu menghilangkan hambatan. b
Jika pendekatan inkuiri diterapkan dalam kelas dengan jumlah pembelajar yang besar, kemungkinan besar tidak berhasil.
c Pembelajar yang terbiasa belajar dengan pengajaran tradisional yang telah dirancang
pengajar, biasanya agak sulit untuk memberi dorongan. Lebih-lebih kalau harus belajar mandiri. Dampaknya dapat mengecewakan pengajar dan pembelajar sendiri.
d Lebih mengutamakan dan mementingkan pengertian, sikap dan keterampilan
memberi kesan terlalu idealis. Ada kesan dananya terlalu banyak, lebih-lebih kalau penemuannya kurang berhasil, hanya merupakan suatu pemborosan belaka.
16
3. Pemahaman Konsep