Pemahaman Konsep TINJAUAN PUSTAKA

1 Inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna. 2 Inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. 3 Inkuiri dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. 4 Inkuiri dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan belajar di atas rata-rata. 15 Di samping keuntungan ada juga kelemahan-kelemahan dalam metode inkuiri. Menurut Jerome Bruner kelemahan itu antara lain: a Diperlukan keharusan kesiapan mental untuk cara belajar. Dengan percaya diri yang kuat. Pembelajar harus mampu menghilangkan hambatan. b Jika pendekatan inkuiri diterapkan dalam kelas dengan jumlah pembelajar yang besar, kemungkinan besar tidak berhasil. c Pembelajar yang terbiasa belajar dengan pengajaran tradisional yang telah dirancang pengajar, biasanya agak sulit untuk memberi dorongan. Lebih-lebih kalau harus belajar mandiri. Dampaknya dapat mengecewakan pengajar dan pembelajar sendiri. d Lebih mengutamakan dan mementingkan pengertian, sikap dan keterampilan memberi kesan terlalu idealis. Ada kesan dananya terlalu banyak, lebih-lebih kalau penemuannya kurang berhasil, hanya merupakan suatu pemborosan belaka. 16

3. Pemahaman Konsep

Arti pemahaman dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” adalah proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. 17 Pemahaman juga diartikan dari kata “understanding” Michener menyatakan bahwa pemahaman merupakan salah satu aspek dalam Taksonomi Bloom. Pemahaman diartikan sebagai penyerapan arti suatu materi 15 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group,Cet. Ke 5, 2008, h.206 16 Anonimous, Pendekatan Inquiri dalam Mengajar, artikel diakses dari http:pakdesofa.blog.plasa.comarchives24 pada Oktober 2009 17 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustka, 2002, h.811 bahan yang dipelajari. Pemahaman adalah kemampuan untuk menjelaskan suatu situasi atau suatu tindakan. Untuk memahami suatu objek itu sendiri, relasinya dengan objek lain yang sejenis, relasinya dengan objek lain yang tidak sejenis, dan relasinya dengan objek dalam teori lainnya. Dalam kamus ilmiah popular, konsep bermakna ide umum, pengertian, pemikiran, rancangan, rencana dasar. 18 Menurut Syaiful Sagala, konsep merupakan buah pemikiran seseorang atau kelompok orang yang dinyatakan dalam definisi sehingga melahirkan produk pengetahuan yang meliputi prinsip, hukum, dan teori. Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan berpikir abstrak. 19 Oleh karena itu, yang dimaksud dengan pemahaman konsep adalah kemampuan untuk menjelaskan suatu situasi atau tindakan yang dinyatakan dalam definisi sehingga melahirkan produk pengetahuan yang meliputi prinsip, hukum, dan teori. Bloom memyebutkan bahwa ada tiga kategori pemahaman, yakni penerjemahan translation, penafsiran interpretation, dan ekstrapolasi extrapolation. 20 Adapun masing-masing kategori pemahaman mengandung pengertian sebagai berikut : a. Penerjemahan translation yaitu pemahaman yang berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menerjemahkan kalimat dalam soal menjadi bentuk lain, misalnya menyebutkan variable-variabel yang diketahui dan yang ditanyakan atau mengubah dari lambing ke arti. b. Penafsiran interpretation yaitu pemahaman yang berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menentukan konsep-konsep yang tepat untuk digunakan dalam menyelesaikan masalahsoal. c. Pembuatan ekstrapolasi extrapolation, yaitu pemahaman yang berkaitan dengan kemampuan siswa menyimpulkan konsep yang telah diketahui dengan menerapkannya dalam perhitungan matematis untuk menyelesaikan soal. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, pemahaman konsep kimia yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu kemampuan siswa dalam menentukan konsep- konsep yang tepat untuk digunakan dalam menyelesaikan soal. 18 Ahmad Maulana, dkk, Kamus Ilmiah Populer lengkap Edisi Terbaru, Yogyakarta:Absolut, 2004, h.239. 19 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2006, cet. Ke 4, h. 71. 20 Syaiful Sagala, Konsep dan …, Bandung : Alfabeta, 2003, h.157 Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman siswa menurut Wahyudi adalah sebagai berikut: 21 a. Tingkat Usia Pada tahap usia SD, kebanyakan pemahaman mereka ditekankan tingkat hafalan role learning, tanpa tekanan untuk menjelaskan mengapa atau bagaimana. Sedangkan pada tahap usia SLTP maupun SMU, pembelajaran haruslah dipusatkan pada pemberdayaan empowerment siswa untuk mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi yaitu pemahaman relasional. b. Pendekatan pembelajaran yang digunakan guru dalam kegiatan belajar mengajar KBM. Pemilihan terhadap penggunaan pendekatan sangat mempengaruhi pemahaman siswa. Jika kita mengharapkan pembelajaran yang menekankan kepada pencapaian tingkat pemahaman siswa yang lebih tinggi atau pembelajaran bermakna bagi siswa, kita harus dapat memilih dan menggunakan cara-cara atau pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan bahan ajar. Dengan demikian akan tercapailah tujuan akhir pembelajaran. c. Motivasi Siswa. Siswa dapat dikelompokkan menjadi tiga, kelompok pertama adalah kelompok siswa yang benar-benar ingin belajar willing to learn, ingin memahami apa yang akan dipelajari selama proses belajar mengajar. Kelompok ini memiliki motivasi yang sangat tinggi. Kelompok kedua adalah kelompok siswa yang hanya ingin nilai terbaik to gain a good mark. Siswa dikelompok ini biasanya punya motivasi dan tingkat partisispasi yang tinggi dalam proses kegiatan belajar mengajar, namun labbil. Dan kelompok yang ketiga adalah kelompok siswa yang sekedar ikut sekolah to have fun at school atau lebih tepatnya kelompok penggembira. Bagi mereka yang penting adalah masuk sekolah dan baik kelas. Kriteria yang digunakan untuk mengetahui persentase pemahaman siswa menurut Suharsimi Arikunto dalam Dwi Yulianti adalah 22 : 21 Wahyudi, Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap Materi Pembelajaran IPA, Balitbang Diknas. Alghiptra.Blogspot.com200708tpk-ipa-saduran.html.2008.h.13-16 1 Persentase antara 0 – 30 termasuk kategori persentase pemahaman kurang sekali. 2 Persentase antara 31 – 55 termasuk kategori persentase pemahaman kurang. 3 Persentase antara 56 – 65 termasuk kategori persentase pemahaman cukup. 4 Persentase antara 66 – 79 termasuk kategori persentase pemahaman baik. 5 Persentase antara 80 – 100 termasuk kategori persentase pemahaman baik sekali.

4. Konsep Koloid