pendispersinya air suling dingin sampai kedua ujungnya saling berdekatan. Kemudian, kedua elektrode akan diberi loncatan listrik. Panas yang timbul akan
menyebabkan logam menguap, uapnya kemudian akan terkondensasi dalam medium pendispersi dingin, sehingga hasil kondensasi tersebut berupa pertikel-pertikel kolid.
Karena logam diubah jadi partikel kolid dengan proses uap logam, maka metode ini dikategorikan sebagai metode dispersi.
B. KERANGKA BERPIKIR
Kimia termasuk rumpun IPA, oleh karenanya kimia mempunyai karakteristik sama dengan IPA. Karakteristik tersebut adalah objek ilmu kimia, cara memperoleh, serta
kegunaannya. Pada awalnya kimia diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan induktif, namun pada perkembangan selanjutnya kimia juga diperoleh dan
dikembangkan berdasarkan teori deduktif. Kimia merupakan ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan
dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat yang melibatkan keterampilan dan penalaran. Kimia termasuk pelajaran yang mempunyai sifat
abstrak, juga bahanmaterinya banyak sehingga sebagian besar siswa menganggap kimia sebagai satu pelajaran yang sulit.
Keberhasilan pembelajaran sehingga siswa dapat memahami konsep yang dipelajari memerlukan suatu perencanaan pembelajaran yang baik. Pemilihan
pendekatan, metode, dan model pembelajaran dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengurangi kesulitan siswa
dalam memahami kimia adalah dengan menggunakan pendekatan belajar yang memberikan pengalaman nyata bagi siswa dan melibatkan siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran. Pembelajaran berbasis inkuiri memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menggali potensi yang mereka miliki. Dalam pembelajaran berbasis inkuiri siswa diberikan kesempatan untuk bertindak layaknya seorang ilmuwan yang ingin menemukan
sebuah hal baru yang belum mereka ketahui. Pembelajaran berbasis inkuiri merupakan sebuah alternatif bagi guru untuk menghindari rasa bosan siswa ketika menerima
pelajaran. Selain itu juga untuk melatih siswa mengembangkan kemampuan dan
pengetahuan yang sudah mereka miliki sebelumnya. Jadi guru bertindak sebagai fasilitator dalam pembelajaran inkuiri.
Dengan pembelajaran berbasis inkuiri siswa diharapkan akan lebih cepat memahami konsep-konsep pelajaran yang diharapkan pahami siswa. Karena seperti yang
telah diketahui jika seseorang mengalami dan melaksanan sendiri suatu proses pembelajaran maka kemungkinan ia memahami pelajaran atau konsep akan lebih besar
dan lebih tahan lama melakat dalam daya ingatannya.
C. PENGAJUAN HIPOTESIS