Obat Obat Palsu Antibiotik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Obat

Obat dalam bahasa inggris disebut drug yang berasal dari bahasa Perancis droque yang berarti “rempah kering”. 10 Menurut SK Menteri Kesehatan R.I. No.125KabB.VII71 tanggal 9 Juni 1971, yang dimaksud dengan obat adalah suatu bahan atau paduan bahan bahan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan termasuk untuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia. 11

2.2. Obat Palsu

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 242 Tahun 2000, yang dikategorikan sebagai obat palsu adalah obat yang diproduksi pihak yang tak berhak menurut Undang-Undang. Ada lima macam obat palsu, yaitu 12 : 1. Produk mengandung bahan berkhasiat dengan kadar yang memenuhi syarat, diproduksi, dikemas dan diberi label seperti produk aslinya, tetapi bukan dibuat oleh pabrik aslinya. 2. Obat yang mengandung bahan berkhasiat dengan kadar yang tidak memenuhi syarat. 3. Produk dibuat dengan bentuk dan kemasan seperti produk asli, tetapi tidak mengandung bahan berkhasiat. 4. Produk yang menyerupai produk asli, tapi mengandung bahan berkhasiat yang berbeda. Berdasarkan Peraturan Menkes No 949MenkesSKVI2000 produk impor yang tidak resmi dapat dikelompokkan sebagai obat palsu karena tidak memiliki izin edar yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan. 13 5

2.3. Antibiotik

Antibiotik mengandung pengertian, yaitu zat kimiawi yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang mempunyai kemampuan untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme lain. 14 Penggolongan antibiotik didasarkan pada daya bunuh terhadap bakteri, spektrum kerja antibiotik, dan mekanisme kerjanya. Berdasarkan daya bunuh terhadap bakteri, terdapat 2 macam antibiotik, yaitu antibiotik yang bersifat bakterisid yang secara aktif membunuh kuman penisilin, sefalosporin, kotrimoksazol, rifampisin, isoniazid, siprofloksasin dan bakteriostatik yang hanya mencegah dan atau menghambat pertumbuhan kuman sulfonamid, tetrasiklin, kloramfenikol, eritromisin, trimetropin, linkomisin, klindamisin. 2 Terdapat dua golongan antibiotik berdasarkan spektrum kerjanya, yaitu spektrum kerja luas berefek pada bakteri gram positif juga negatif dan sempit memiliki efek pada bakteri gram positif atau negatif saja. 15 Setiap antibiotik memiliki perbedaan dalam mekanisme kerjanya, seperti menghambat sintesis protein bakteri, mengaktifkan sistem enzim autolisis terhadap bakteri, menghambat replikasi dan transkripsi DNA bakteri. 2 2.4. Siprofloksasin 2.4.1. Identitas