Bagi Perguruan Tinggi Bagi Masyarakat

1.4.2. Bagi Perguruan Tinggi

1. Pelaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi dalam melaksanakan fungsi atau tugas perguruan tinggi sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. 2. Data awal bagi penelitian-penelitian selanjutnya dan intervensi yang akan dilakukan. 3. Sebagai bahan bacaan mengenai metode cara memverifikasi keberadaan kadar zat aktif suatu obat. 4. Sebagai bahan pelengkap pustaka mengenai kesehatan.

I.4.3. Bagi Masyarakat

1. Sebagai informasi kepada masyarakat tentang skrining siprofloksasin palsu yanag beredar dipasar pramuka agar masyarakat berhati-hati. 2. Himbauan agar masyarakat membeli obat di apotek yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Obat

Obat dalam bahasa inggris disebut drug yang berasal dari bahasa Perancis droque yang berarti “rempah kering”. 10 Menurut SK Menteri Kesehatan R.I. No.125KabB.VII71 tanggal 9 Juni 1971, yang dimaksud dengan obat adalah suatu bahan atau paduan bahan bahan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan termasuk untuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia. 11

2.2. Obat Palsu

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 242 Tahun 2000, yang dikategorikan sebagai obat palsu adalah obat yang diproduksi pihak yang tak berhak menurut Undang-Undang. Ada lima macam obat palsu, yaitu 12 : 1. Produk mengandung bahan berkhasiat dengan kadar yang memenuhi syarat, diproduksi, dikemas dan diberi label seperti produk aslinya, tetapi bukan dibuat oleh pabrik aslinya. 2. Obat yang mengandung bahan berkhasiat dengan kadar yang tidak memenuhi syarat. 3. Produk dibuat dengan bentuk dan kemasan seperti produk asli, tetapi tidak mengandung bahan berkhasiat. 4. Produk yang menyerupai produk asli, tapi mengandung bahan berkhasiat yang berbeda. Berdasarkan Peraturan Menkes No 949MenkesSKVI2000 produk impor yang tidak resmi dapat dikelompokkan sebagai obat palsu karena tidak memiliki izin edar yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan. 13 5