Manfaat Penelitian Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
menciptakan Nabi dan Rasul terakhir Nabi Muhammad SAW yang mampu mendidik, sehingga sikap, perilaku, dan keimanan manusia jahiliyah menjadi
manusia yang terhormat. Firman Allah dalam al-quran menyatakan:
.....
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan
yang baik. ” QS. Al Ahzab ayat: 21
3
. Nabi Muhammad SAW diutus Allah untuk memberikan suri tauladan
kepada seluruh umat manusia. Dalam kurun waktu 23 tahun, amanat Allah telah sampai dengan paripurna kepada obyek pendidikan yaitu manusia. Rahasianya,
beliau adalah seorang yang mempunyai sifat-sifat luhur, baik spiritual, moral, maupun intelektual. Sehingga umat manusia meneladaninya, memenuhi
panggilannya, menggunakan metodenya dalam kemuliaan, keutamaan dan akhlak yang terpuji. Karena kenabian Muhammad SAW adalah penugasan taklifi bukan
yang dicari-cari iktisabi. Sebelum membahas lebih meluas lagi terlebih dahulu penulis akan
mengemukakan beberapa pendapat tentang pengertian orang tua, diantaranya : Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah orang tua diartikan :
a. Ayah dan Ibu kandung,
b. Orang-orang tua atau orang yang dianggap tua cerdik, pandai, ahli dan
sebagainya c.
Orang-orang yang di hormati disegani dikampung.
4
Sedangkan dalam pengertian bahasa Arab istilah orang tua dikenal dengan sebutan al
-walid.
5
3
Departemen Agama RI, Al Quran dan terjemahannya dangan Translitrasi, Semarang : PT Karya Toha Putra, 2004, h. 334.
4
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1988 , Cetakan Pertama, h. 627.
5
Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al- Munawwir Arab – Indonesia Terlengkap,
Surabaya : Pustaka progressif, 1997 , Cetakan ke -14, h. 1580.
Adapun dalam penggunaan bahasa Inggris istilah orang tua dikenal dengan sebutan
“parent” yang artinya “orang tua laki-laki atau ayah, orang tua perempuan atau ibu
”
6
Salah satu tanggung jawab orang tua terhadap anak -anaknya adalah
“mendidik mereka dengan akhlak mulia yang jauh dari kejahatan dan keliruhan, seorang anak memerlukan pendalaman dan penanaman nilai
-nilai norma dan akhlak kedalam jiwa mereka. Sebagaimana orang tua harus terdidik dan berjiwa
suci, berakhlak mulia dan jauh dari sifat hina dan keji, maka mereka juga dituntut menanamkan nilai
-nilai mulia ini kedalam jiwa anak-anak mereka menyucikan kalbu mereka dari kotora”.
7
Banyak hadits yang menekankan pendidikan anak, dalam sebuah hadist Rasulullah SAW berasbda :
قحا ام َ لْ س ر اي اور اً سح اًعضْ م عضو ب ا و ْسا سْح ؟ ا ْبا
س ْ طلا
Yang artinya sebagai berikut : “Ya Rasulullah, apakah hak anakku ini
a tasku?” Rasulullah menjawab : “Membaguskan namanya, memperbaiki
adabnya sopan santun dan menempatkannya pada kedudukan posisi yang baik fisik dan spiritual.” HR. Aththus
8
Imam Sajjad berkata : “Sesungguhnya kamu bertanggung jawab atas apa yang kamu lakukan pada anakmu tentang adab yang baik”.
9
Dalam pandangan Islam anak adalah amanat yang dibebankan oleh Allah SWT kepada orang tuanya, karena itu orang tua harus menjaga dan memelihara
serta menyampaikan amanah itu kepada yang berhak menerima, karena manusia
6
Atabih Ali, Kamus Inggris Indonesia Arab, Yogyakarta : Multi Karya Grafika, 2003, Cetakan pertama, h.593.
7
Husain Mazhahiri, Pintar Mendidik Anak Panduan Lengkap Bagi Orang Tua, Guru, dan masyarakat berdasarkan Ajaran Islam , Jakarta : PT Lentera Basritama, 1999, cetakan ke-
2,h. 240.
8
Aziz Salim Basyarahil, Nama - nama Islam Indah, Jakarta : Gema Insani Press, 1996 , cet.11, 12 - 13.
9
Husain Mazhahiri, Pintar Mendidik Anak … , h. 266.