Pembatasan Masalah Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah
Artinya : “Hai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka..”. QS At-Tahrim : 6 Memelihara diri, terutama memelihara keluarga dari api neraka dapat
dilakukan dengan cara memberikan contoh suri tauladan yang baik dan mengajak untuk mengaplikasikannya dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Jika Rasulullah
SAW diutus untuk menjadi rahmat bagi semesta alam, maka manusia diutus untuk menjadi rahmat bagi orang-orang disekitarnya, yang dalam hal ini adalah keluarga
dan lingkungan masyarakat. Masalah keteladanan menjadi faktor penting dalam kesuksesan anak didik
untuk menjadi baik atau buruk. Jika pendidik jujur, dapat dipercaya, berakhlak mulia dan sanggup melaksanakan perintah Allah SWT, serta berani dan mampu
menjauhkan diri dari perbuatan yang menjadi larangan Allah SWT, diharapkan anak didik akan tumbuh dan berkembang dalam kejujuran, terbentuk akhlak mulia
pada diri anak, berani mengambil sikap untuk melaksanakan perintah Allah SWT, serta berani dan mampu menjauhkan diri dari perbuatan maksiat. Sebaliknya jika
pendidik bohong, khianat, durhaka, dan hina, maka tak heran si anak didik akan tumbuh dalam kebohongan, durhaka, dan hina.
Anak didik, bila dilihat dari satu segi, ia merupakan buah hati dan bunga dalam keluarga. Dari segi lain ia merupakan amanat Ilahi yang harus dididik dan
dibimbing sesuai dengan kehendak Allah. Keteladanan bersumber dari pendidikan orang tua dalam lingkungan
keluarga. Perlu disadari, agama atau jalan hidup anak didik tidak bisa berjalan sendiri, karenanya peran orang tua sangat penting dan ikut menentukan
keberhasilan pendidikan anaknya. Dalam kitab Shahih Al-Bukhari dikatakan bahwa anak itu dilahirkan
dalam keadaan suci fitrah, maka kedua orang tuanya lah yang menyebabkan anak tersebut menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi.
2
Allah SWT adalah Maha Pendidik dan Dialah peletak pertama metode samawi yang tiada taranya, bahkan Allah SWT lah Yang Maha Kuasa
2
Ahmad Sunarto, dkk, Tarjamah Shahih Bukhari, Semarang : CV, Asy- Syifa, 1993 , jilid II, cetakan pertama, h. 307.