7
diantaranya perwakilan berbagai departemen dan masyarakat sipil
13
. KPP juga mengumpulkan komentar dari para ahli internasional mengenai kesesuaian RAN
dengan standar internasional penanggulangan perdagangan. Salah satu badan Internasional yang terlibat didalamnya adalah ICMC. Sejak saat itulah ICMC mulai
berkoordinasi dengan pemerintah, sekaligus mampu menjadi penyeimbang kebijakan penanganan kasus perdagangan perempuan dan anak di Indonesia.
Peningkatan perhatian pemerintah Indonesia atas kasus-kasus perdagangan manusia dari tahun ke tahun bersama dengan ICMC dan pihak-pihak yang terkait,
mendapatkan hasil dengan dikelompokkannya negara Indonesia dalam Tier-2 berdasarkan Annual Trafficking in Person Report dari US Departement of State pada
periode juni 2007
14
. Momen ini merupakan peningkatan hasil upaya mereka dalam memerangi perdagangan perempuan dan anak di Indonesia. Hal inilah yang menjadi
ketertarikan penulis untuk meneliti strategi dan peran ICMC dalam proyek penanggulangan perdagangan perempuan dan anak di Indonesia, terutama yang
bersifat transnasional.
1.2 RUMUSAN MASALAH
13
Ruth Rosenberg ed, Op. Cit., hal 267
14
Menurut Annual Traficking In Person Report, hal yang menyebabkan Indonesia masuk ke dalam Tier-2 adalah bahwa pemerintah Indonesia telah mensahkan hukum tentang perdagangan manusia,
hukum anti-trafficking inu merupakan alat untuk mengadili dan menghukum para pedagang agar mereka mendapat hukuman penjara dan denda. Undang-undang baru menggabungkan semua unsur
penting yang diusulkan masyarakat sipil dan masyarakat internasional, termasuk definisi kerja ijon, eksploitasi tenaga kerja, eksploitasi seksual, dan perdagangan transnasional dan internal. Bisa dilihat
dalam Zaky Alkazar Nasution,SH, Op. Cit., hal.15 diakses 5 mei 2012
8
Berdasarkan gambaran latar belakang diatas, maka rumusan permasalahannya adalah “bagaimana peranan ICMC dalam upaya penanggulangan perdagangan
perempuan dan anak lintas negara dari Indonesia ?”
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan ICMC dalam memerangi perdagangan perempuan dan anak di Indonesia yang bersifat
transnasional. Serta strategi ICMC sebagai Global Civil Society yang dapat berpengaruh terhadap kebijakan pemerintah Indonesia dalam kasus ini.
1.3.2 Manfaat Penelitian 1.3.2.1 Manfaat akademis
Secara teoritis, penelitian ini berguna bagi pengembangan ilmu hubungan internasional, khususnya kajian tentang perdagangan manusia sebagai bentuk
ancaman keamanan kontemporer yang serius. Selain itu, penelitian ini menggambarkan signifikansi peran Global Civil Society sebagai aktor non-negara
yang juga turut merespon pemerintah dalam rangka penanggulangan perdagangan perempuan dan anak.
1.3.2.2 Manfaat Praktik
Secara praktik, penelitian ini dapat dipergunakan sebagai salah satu sumber informasi bagi para praktisi di bidang perlindungan perempuan dan anak untuk
mengetahui kondisi factual perlindungan perempuan dan anak di Indonesia, Di
9
samping itu, penelitian ini menjadi ajang kampanye bagi penulis agar semua lapisan masyarakat lebih responsif serta membantu merumuskan langkah-langkah kongkrit
dalam upaya penanggulangan perdagangan perempuan dan anak di Indonesia
1.4 PENELITIAN TERDAHULU
Sebagai dasar untuk melengkapi tinjauan pustaka, maka disajikan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan judul penelitian ini. Penelitian pertama sebagai
pembanding adalah skripsi yang ditulis oleh Ika Farida Septyani
15
. Skripsi yang berjudul “peran hukum internasional terhadap tindak pidana perdagangan manusia
human trafficking di Indonesia” ini, menjelaskan tentang konvensi internasional di
ratifikasi oleh pemerintah Indonesia. Selain itu, menjelaskan berbagai kebijakan di era SBY mengenai human trafficking. Persamaan penelitian ini dengan penulis,
adalah menjelaskan tentang fenomena human trafficking di Indonesia, namun perbedaannya Ika Farida Septyani menganalisa tentang peran Hukum Internasional
sedangkan penulis disini menganalisa tentang peran ICMC dalam upaya menanggulangi perdagangan perempuan dan anak di Indonesia. Penulis menganggap
bahwa hasil penelitian ika farida septyani ini tentang semua hukum internasional yang telah di ratifikasi oleh pemerintah mengenai perdagangan perempuan dan anak,
akan stagnan begitu saja jika tidak di imbangi dengan aplikasi di lapangan yang maksimal. Kebutuhan untuk melibatkan aktor non-pemerintah dalam hal ini tidak bisa
15
Ika Farida Septyani, 2012, Peran Hukum Internasional Terhadap Tindak Pidana Perdagangan Manusia human trafficking di Indonesia, skripsi,Jurusan Hubungan Internasional, Universitas
Muhammadiyah Malang.
10
dipungkiri, terutama yang bersifat transnasional. Mengingat fenomena ini merupakan isu transnasional dan global, maka dari itu peneliti menganalisa tentang peran ICMC
menggunakan alat analisa Global Civil Society. Penelitian kedua adalah penelitian yang berjudul Globalisasi, migrasi tenaga
kerja, kejahatan lintas negara dan perdagangan perempuan dan anak
16
. Penelitian yang ditulis oleh Sukawarsini Djelantik menjelaskan bahwa lemahnya penegakan
hukum dan birokrasi pemerintah merupakan kendala dalam upaya memerangi perdaangan perempuan dan anak di Indonesia. Oleh karena itu,. rekomendasi yang
ditawarkan oleh oleh Sukawarsini Djelantik meliputi, Pertama, pemeritah Indonesia perlu meningkatkan kerjasama dengan organisasi-organisasi non-pemerntah dan
organisasi-organisasi internasional untuk membuat program-program peningkatan kesadaran masyarakat. Kedua, pemerintah perlu mendirikan lembaga perekrutan
pekerja dan sistem penempatan yang melibatkan upaya perlindungan terhadap pekerja. Ketiga, pemerintah perlu meningkatkan kerjasama internasional. Keempat,
pemerintah harus lebih meningkatkan kerjasama antar instansi yang terkait dengan masalah perdagangan manusia. Komunikasi antar instansi perlu di efektifkan dan
tidak bersifat insidentil. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian penulis disini, yaitu
menganalisa perdagangan perempuan dan anak. Namun perbedaannya adalah, penulis
16
Sukawarsini Djelantik, 2010, Globalisasi, migrasi tenaga kerja, kejahatan lintas negara dan perdagangan perempuan dan anak-anak, Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Volume 6 No.2. Di
Akses dalam
http:isjd.pdii.lipi.go.idadminjurnal621098116_1693-556X.pdf
diakses 5 mei 2012
11
disini tidak menggunakan pendekatan globalisasi dan tidak menjelaskan tentang hubungan antara migrasi dan maraknya perdagangan perempuan dan anak di
Indonesia. Penulis hanya menjelaskan peran global civil society dalam upaya penanggulangan perdagangan perempuan dan anak di Indonesia, dalam hal ini ICMC.
Penelitian ketiga adalah skripsi yang berjudul peran UNICEF dalam mengatasi perdagangan anak child trafficking di Indonesia
17
. Penelitian yang di tulis oleh Tika Ifrida Takayasa ini menjelaskan tentang bagaimana UNICEF melakukan
peranan sesuai fungsi Organisasi Internasional dalam fenomena perdagangan anak di Indonesia. UNICEF sebagai badan internasional yang di concern terhadap
perlindungan anak, melakukan beberapa peranan utnutk membantu pemerintah Indonesia dalam menanggulangi perdagangan anak di Indonesia. Peranan UNICEF
ini di klasifikasikan mulai dari fungsi normatif, fungsi pengawasan dan pelaksanaan peraturan, fungsi operasional, sampai pada fungsi informasi.
Penelitian ini di gunakan penulis untuk mengetahui pola penelitian yang di lakukan oleh Tika Ifrida Takaya, karena menganalisa peranan Organisasi
Internasional dalam menanggulangi perdagangan manusia di Indonesia. Perbedaan penelitian ini adalah penulis berkonsentrasi pada perdagangan perempuan dan anak
women and children trafficking, sementara Tika Ifrida Takayasa berkonsentrasi pada fenomena perdagangan anak child trafficking.
TABEL 1.1 POSISI PENELITIAN
17
Tika Ifrida Takayasa, 2011, Peran UNICEF dalam mengatasi perdagangan anak child trafficking di Indonesia, skripsi, Universitas Muhammadyah Yogyakarta, Jurusan Hubungan Internasional.
12
NO JUDUL DAN NAMA PENELITI
JENIS PENELITIAN
DAN ALAT ANALISA
HASIL
1 Skripsi: Peran Hukum Internasional
Terhadap Tindak Pidana Perdagangan Manusia human
trafficking di Indonesia Oleh: Ika Farida Septyani
Deskriptif Pendekatan:
Hukum nasional,
Human Security
Konvensi internasional yang di ratifikasi oleh pemerintah
Indonesia. Serta, kebijakan pemerintah Indonesia era
SBY dalam memberantas tindak pidana perdagangan
manusia.
2 Jurnal: Globalisasi, migrasi tenaga
kerja, kejahatan lintas negara dan perdagangan perempuan dan anak-
anak. Oleh: Sukawarsini Djelantik
Deskriptif Pendekatan:
Globalisasi, kejahatan
transnasional Hubungan antara migrasi dan
maraknya perdagangan perempuan dan anak di
Indonesia ditengah arus globalisasi. Serta rekomendasi
bagi pemerintah Indonesia untuk merumuskan langkah yang lebih
efisien dalam menanggulangi perdagangan perempuan dan
anak.
3 Skripsi:
Peran UNICEF
dalam mengatasi perdagangan anak child
trafficking di Indonesia Oleh: Tika Ifrida Takayasa
Deskriptif. Pendekatan:
Fungsi organisasi
internasional UNICEF melakukan fungsi
organisasi Internasional mulai dari fungsi normatif, fungsi
pengawasan dan pelaksanaan peraturan, fungsi operasional,
sampai pada fungsi informasi.
4
Peranan ICMC dalam upaya memerangi perdagangan perempuan
dan anak lintas negara dari Indonesia. Oleh: Putri Adenin
Deskriptif Pendekatan:
Peranan Organisasi
internasional, Global Civil
Society Peran dan strategi ICMC sebagai
global civil society dalam upaya menanggulangi perdagangan
perempuan dan anak lintas negara di Indonesia.
13
1.5 LANDASAN KONSEP DAN TEORI 1.5.1 Role Theory