Global Civil Society LANDASAN KONSEP DAN TEORI .1 Role Theory

16 dalam hal jangkauan keanggotaan, organisasi internasional ada yang keanggotaannya terbatas dalam wilayah tertentu saja, dan satu jenis lagi dimana keanggotaannya mencakup seluruh wilayah di dunia 20 . INGO terdiri atas anggota-anggota yang bukan merupakan perwakilan atau delegasi dari pemerintah suatu negara, namun, kelompok-kelompok, asosiasi-asosiasi, organisasi-organisasi ataupun individu-individu dari suatu negara. Definisi tersebut lebih dikenal dengan aktor-aktor non-negara pada tingkat internasional, dimana aktivitas mereka mengakibatkan meningkatnya interaksi-interaksi internasional. 21 INGO ini mampu menjadi jembatan penghubung antara NGO dua negara bahkan lebih. ICMC dapat dikatagorikan sebagai INGO dalam hal ini, karena anggotanya yang bukan delegasi dari pemerintah. Selain itu, ICMC berupaya menjadi jembatan antara civil society lokal di Indonesia dengan civil society lokal di negara lain, misalnya Malaysia sebagai negara yang menjadi tujuan utama perdagangan perempuan dan anak dari Indonesia. Serta dalam hal jangkauan keanggotaan, ICMC juga memiliki keanggotaan yang mencakup hampir seluruh dunia.

1.5.4 Global Civil Society

20 ibid. 21 Ibid, hal 40 17 Pergeseran persepsi keamanan menjadi people-centered berdampak pada kebutuhan untuk merubah persepsi bahwa negara adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas keamanan, namun juga ditentukan pula oleh kerjasama transnasional antara aktor-aktor non negara civil society. Masalah civil society baru hangat dibicarakan tahun 1990-an di Indonesia. Konsep ini awalnya lebih ditekankan pada keadaan masyarakat yang mengalami pemerintahan terbatas, kebebasan, ekonomi pasar dan timbulnya asosiasi-asosiasi masyarakat mandiri, dimana satu sama lainnya saling menopang. Dengan demikian, civil society merupakan satu space atau ruang yang terletak diantara negara di satu pihak, dan masyarakat dipihak lain. Asosiasi tersebut bisa dalam berbagai macam bentuk seperti koperasi, ikatan gereja, ikatan profesi, LSM dan lain sebagainya. 22 Civil society merupakan satu bentuk hubungan antara negara dengan sejumlah kelompok sosial, misalnya keluarga, kalangan bisnis, asosiasi masyarakat dan gerakan-gerakan sosial dalam negara, namun sifatnya independen dengan negara. Civil society mengacu pada organisasi-organisasi diantara lembaga-lembaga negara disatu pihak dan kehidupan perorangan dan komunitas-komunitas dipihak lain. Global civil society tidak ada hubungannya dengan negara, dimana tidak ada batas untuk melakukan hubungan dengan negara lain serta memiliki kekuatan untuk menuntut dilaksanakannya nilai-nilai seperti hak-hak azasi manusia dan lain-lain. Kekuatan mereka berasal dari kemampuannya untuk memanfaatkan arus globalisasi. 22 Dalam Michael Walker. 1995. toward a global society, provide RY, bergham books, hal 16 Diambil dari Sinta Yuningtias, Op. Cit., hal. 18 Konsepsi global civil society tidaklah hendak meminimalisasi peran negara. Akan tetapi mereka bertujuan untuk mengadvokasinya, agar daya responsif dari institusi politik bernama „negara‟ menguat untuk menjalankan perannya dalam memajukan kesejahteraan bersama warganya di tengah proses globalisasi. Konsep global civil society ini digunakan penulis untuk membantu menjelaskan peran ICMC sebagai global civil society dalam upaya penanggulangan perdagangan perempuan dan anak di Indonesia. ICMC dapat digolongkan dalam global civil society karena ICMC independen dari pemerintah serta memprioritaskan program pada mereka yang paling rentan dan marginal, tanpa memandang kepercayaan, etnik, ras atau keyakinan politik. Selain itu ICMC juga mampu menjadi “jembatan” antara pemerintah Indonesia dengan civil society lokal sekaligus dengan pemerintah dan civil society negara lain yang terkait dalam upaya pemberantasan perdangan perempuan dan anak.

1.5.5 Transnational Organized Crime