Etiologi Gangguan Pendengaran Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan merupakan rumah sakit milik pemerintah. Rumah sakit ini dikelola oleh Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah Prov. Sumatera Utara. Rumah Sakit ini terletak di lahan yang luas di pinggiran kota Medan Indonesia. Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik merupakan Rumah Sakit tipe A sesuai dengan SK Menkes no. 547MenkesSKVII1998 dan juga sebagai Rumah Sakit Pendidikan sesuai dengan SK Menkes No. 502MenkesSKIX1991.

5.1.2. Etiologi Gangguan Pendengaran

Pada tabel 5.1 dapat diketahui distribusi etiologi gangguan pendengaran di Departemen THT RSUP. H. Adam Malik dari periode I Januari - 31 Desember 2009. Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Pasien Berdasarkan Etiologi Gangguan Pendengaran di RSUP. H. Adam Malik dari Periode 1 Januari - 31 Desember 2009 No Etiologi Frekuensi 1. Presbikusis 4 2,3 2. Paparan terhadap bunyi bising 1 0,6 3. Obat-obatan ototoksik 1 0,6 4. Infeksi 93 54,4 5. Trauma akibat benda asing 12 7,0 6. Tumor telinga 6 3,5 7. Serumen 54 31,6 Total 171 100 Pada tabel 5.1. di atas dapat dilihat bahwa jumlah kasus gangguan pendengaran di RSUP. H. Adam Malik dari periode 1 Januari - 31 Desember 2009 berjumlah 171 kasus. Penyebab tertinggi gangguan pendengaran adalah infeksi yaitu sebanyak 93 orang 54,4 diikuti oleh serumen yaitu sebanyak 54 orang 31,6 Universitas Sumatera Utara dan yang terendah adalah paparan terhadap bunyi bising dan obat-obatan ototoksik yaitu masing-masing satu orang 0,6. 5.1.3. Derajat Penurunan Pendengaran dan Jenis-jenis Gangguan Pendengaran Berdasarkan Etiologi Gangguan Pendengaran Berdasarkan Pemeriksaan Audiogram Pada tabel 5.2 dapat diketahui distribusi derajat penurunan pendengaran dan jenis-jenis gangguan pendengaran berdasarkan pemeriksaan audiogram di RSUP. H. Adam Malik dari periode I Januari - 31 Desember 2009. Hanya 54 orang daripada 171 orang pasien dengan keluhan gangguan pendengaran telah menjalani pemeriksaan tersebut dari periode I Januari - 31 Desember 2009. Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Derajat Penurunan Pendengaran dan Jenis-jenis Gangguan Pendengaran Berdasarkan Etiologi Gangguan Pendengaran di RSUP. H. Adam Malik Tahun dari Periode 1 Januari - 31 Desember 2009 No Hasil Pemeriksaan Audiogram Etiologi Frekuensi Infeksi Presbikusis Paparan Terhadap Bunyi Bising Tumor Telinga 1. Derajat Penurunan Pendengaran No Impairment 23 1 24 44,4 Mild Impairment 10 10 18,5 Moderate Impairment 11 11 20,4 Severe Impairment 6 1 7 13,0 Profound Impairment including deafness 1 1 2 3,7 Total 54 100 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 5.2. dapat dilihat distribusi derajat penurunan pendengaran dan jenis-jenis gangguan pendengaran berdasarkan etiologi. Dari total 54 pasien diketahui bahwa derajat penurunan pendengaran yang tertinggi adalah no impairment, sebanyak 24 orang 44,4, yaitu akibat infeksi 23 orang dan presbikusis 1 orang. Profound impairment including deafness adalah derajat penurunan pendengaran yang terendah, sebanyak 2 orang 3,7, yaitu masing-masing satu orang akibat infeksi dan paparan terhadap bunyi bising. Dari total 54 pasien diketahui bahwa jenis gangguan pendengaran yang tertinggi adalah gangguan pendengaran konduktif, sebanyak 44 orang 81,5, dimana semuanya akibat infeksi. Gangguan pendengaran sensorineural adalah jenis gangguan pendengaran yang terendah, sebanyak 2 orang 3,7, yaitu masing-masing satu orang akibat presbikusis dan paparan terhadap bunyi bising.

5.1.4. Gangguan Pendengaran Berdasarkan Lokasi Kelainan