Penilaian atas tingkatan kondisi jaringan periodontal.

indeks yang biasa digunakan seperti indeks gingiva oleh Loe dan Silness, indeks plak O’Leary, indeks plak oleh Loe dan Silness, indeks OHI dan OHIS, indeks PFRI, ORI, CPITN dan indeks keparahan penyakit periodontal oleh Russel dan Ramfjord. Indeks yang baik adalah indeks yang dapat dipercaya, sederhana dan mudah digunakan serta mudah dipahami dan dijelaskan. 1 Community Periodontal Index of Treatment Needs CPITN dikembangkan oleh Ainamo dkk, yang merupakan anggota komite ahli WHO. CPITN memungkinkan melakukan pemeriksaan yang cepat dalam suatu populasi untuk menentukan kebutuhan perawatannya. Selain itu indeks ini juga sangat berguna bila digunakan untuk survey epidemiologis. 1,9 Prinsip kerja CPITN yaitu : 10 1. Adanya probe khusus probe WHO. Probe ini memiliki ujung yang merupakan bola kecil berdiameter 0,5 mm. Probe ini digunakan untuk melihat adanya perdarahan dan mengukur kedalaman saku. Pada sonde terdapat daerah yang diberi warna hitam. Bilamana kedalaman poket kurang dari 3,5 mm maka seluruh warna hitam masih terlihat. Bila kedalaman poket 4-5 mm, maka hanya sebagian saja warna hitam yang masih tampak sedangkan untuk poket kedalaman 6mm atau lebih maka seluruh bagian sonde yang berwarna hitam tidak tampak lagi.

2. Penilaian atas tingkatan kondisi jaringan periodontal.

Universitas Sumatera Utara Prinsip kerja CPITN adalah penilaian berdasarkan skor status periodontal dan selanjutnya ditentukan kebutuhan perawatan penyakit periodontal. Kriteria menentukan kebutuhan perawatan tersebut adalah : Skor Status periodontal Kode Kebutuhan perawatan 1 2 3 4 Periodonsium Sehat Secara langsung atau dengan kaca mulut terlihat perdarahan setelah probing Sewaktu probing terasa adanya kalkulus tetapi seluruh daerah hitam pada probe masih terlihat Saku dengan kedalaman 4-5 mm tepi gingiva berada pada bagian probe berwarna hitam Saku dengan kedalaman 6 mm bagian probe berwarna hitam tidak terlihat lagi I II III IV Tidak membutuhkan Memerlukan perbaikan oral hygiene Perbaikan oral hygiene dan skeling professional Perbaikan oral hygiene dan skeling professional Perbaikan oral hygiene dan skeling professional dan perawatan komprehensif ∗ Perawatan komprehensif berupa skeling dan penyerutan akar dibawah anastesi lokal, dengan atau tanpa prosedur bedah untuk aksesibilitas Universitas Sumatera Utara A B C D Gambar 1. Pemberian skor status periodontal. A : gusi berdarah; B : karang gigi; C : poket 4-5 mm; D : poket diatas 6 mm 11 3. Sektan Sektan ditentukan oleh gigi-gigi 17-14, 13-23, 24-26, 31-34, 33-43 dan 44- 47. Tapi hanya skor yang terburuk per sektan yang dicatat. Bila di suatu sektan tidak terdapat gigi maka sektan tersebut tidak diberi nilai atau skor. Keadaan terparah atau nilai tertinggi yang dicatat pada satu sektan. 4. Gigi indeks Universitas Sumatera Utara Untuk mencatat berbagai kondisi dari jaringan periodontal, tidak diperiksa semua gigi, melainkan hanya beberapa gigi saja yang disebut gigi-gigi indeks. Gigi- gigi indeks yang harus diperiksa adalah 17, 16, 11, 26, 27, 47,46, 31, 36 dan 37. Prinsip pencegahan penyakit periodontal yang tidak berubah selama bertahun-tahun adalah kontrol plak mekanis secara teratur dan konsisten pada gigi dan sulkus gingiva, yang meliputi menyikat gigi, menggunakan alat pembersih interdental dan berkumur-kumur dengan larutan fluor. Pendekatan pencegahan penyakit periodontal tidak spesifik bersifat bakteri oleh karena itu keberhasilan kontrol plak tergantung pada motivasi individu. 1 Pertahanan jaringan periodontal dapat ditingkatkan dengan nutrisi yang baik. Salah satu nutrisi yang berkaitan dengan peningkatan pertahanan jaringan periodontal adalah vitamin C. Apabila kadar vitamin C rendah maka metabolisme akan terganggu sehingga menurunkan daya regenerasi dan reparasi jaringan periodontal. Selain itu terganggunya pembentukan tulang alveolar dan meningkatnya permeabilitas ekologis subgingiva sehingga meningkatkan patogenesis mikroorganisme tertentu. 1 2.2 Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan 2.2.1 Batasan Perilaku