Pengaruh Waktu Penyadapan Penggumpalan Lateks

larutan soda 10 atau 5 – 10 cc larutan amoniak 2 – 2,5 atau 5 – 10 cc larutan Natrium sulfite 10. PT.Industri Karet Nusantara Medan.

2.4.1. Pengaruh Waktu Penyadapan

Penyadapan harus dilakukan dengan dimulai sepagi mungkin. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh hasil lateks yang tinggi, karena bila penyadapan dilakukan pagi – pagi, turgor pembuluh lateks masih tinggi sehingga keluarnya lateks dari pembuluh lateks yang terpotong berlangsung dengan aliran yang kuat. Proses penggumpalan koagulasi lateks terjadi karena penetralan muatan artikel karet, sehingga daya interaksi karet dengan pelindungannya menjadi hilang. Partikel karet yang sudah bebas akan bergabung membentuk gumpalan. Penggumpalan karet didalam lateks kebun pH ± 6,8 dapat dilakukan dengan penambahan asam untuk menurunkan pH hingga tercapai titik isoelektrik yaitu pH dimana muatan positif sehingga elektrokinetis potensial sama dengan nol. Titik isoelektrik karet didalam lateks kebun segar adalah pada pH 4,5 – 4,8 tergantung jenis klon. Asam penggumpal yang banyak digunakan adalah asam formiat atau asetat dengan karet yang dihasilkan bermutu baik. Penggunaan asam kuat seperti asam sulphate atau nitrat merusak mutu karet yang digumpalkan. Penambahan bahan – bahan yang dapat mengikat air seperti alkohol juga dapat menggumpal partikel karet, karena ikatan hidrogen Universitas Sumatera Utara antara alkohol dengan air lebih kuat dari pada ikatan hidrogen antara air dengan protein yang melapisi partikel karet, sehingga kestablan partikel karet didalam lateks akan terganggu dan akibatnya karet akan menggumpal. Penggumpalan alkohol sebagai penggumpal lateks secara komersil jarang digunakan. Penambahan elektrolit yang bermuatan positif akan dapat menetralkan muatan partikel karet negative, sehingga interaksi air dengan partikel karet akan rusak, mengakibatkan karet menjadi menggumpal. Sifat karet yang digumpalkan dengan tawas kurang baik, karena dapat mempertinggi kabar abu dan kotoran karet. Adapun sifat-sifat yang menunjukkan mutu dari lateks adalah : 1. Kekuatan Tarik Dan Regangan Pada Pecahan Adapun yang dinamakan kekuatan tarik yaitu gaya yang perlu untuk meregang sepotong percobaan tekstil sampai patah. Yang dikatakan regangan pada patahan yaitu panjang yang dialami pencobaan sampai terjadi patahan atau pecahan pada lateks. Regangan disebut juga dengan persen dari suatu panjang yang bermula. 2. Kekerasan Yang dimaksud dengan kekerasan yaitu kemampuan karetmenahan sebuah peluru yang terletak pada timbangan atau tekanan pegas. Karena adanya proses vulkanisasi maka kekerasannya semakin bertambah. 3. Kekuatan Terhadap Susutan Universitas Sumatera Utara Adapun sifat kekuatan terhadap susutan terutama pada barang- barang yang mudah rusak seperti ban luar, ban pengangkutan, telapak dan tumit sepatu. Karet yang di vulkanisasi umumnya tahan terhadap susutan. Kekuatan ini ditentukan oleh suatu percobaan karet dalam jangka waktu yang tertentu pada permukaan yang kasar G.deBoer, 1997.

2.5. Penerimaan lateks.