Karet Alam TINJUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJUAN PUSTAKA

2.1. Karet Alam

Perkembangan karet dan industri karet dewasa ini luar biasa. Masyarakat modern sekalipun tidak dapat berjalan tanpa karet. Komoditi ini ditemukan oleh orang Eropa pada abad ke – 16. Sejak abad ke – 19 industri karet mulai menggunakan cara manufaktural lewat pabrik dan peralatan yang sederhana. Industri karet ini merupakan salah satu bagian dari masyarakat sangat diperlukan. Karet sudah lama sekali digunakan orang, penggunaan karet meningkat sejak Charles Goodyear 1800 – 1860, menemukan proses vulkanisasi pada tahun 1839. vulkanisasi pada pokoknya meliputi pencampuran sulphur dengan karet. Lalu campuran tersebut dipanaskan dan sesudah terjadi reaksi kimia struktur sifat bahan diubah secara besar- besaran. Semua jenis karet adalah polimer tinggi dan mempunyai susunan kimia yang berbeda an memungkinkan untuk diubah menjadi bahan- bahan yang bersifat elastis. Namun, bahan-bahan itu berbeda sifat bahan dasarnya misalnya, kekuatan tensil, daya ulur maksimum, daya lentur dan terutama pada porses pengolahannnya serta prestasinya sebagai barang jadi. Universitas Sumatera Utara Karet alam adalah suatu komoditi homogen yang cukup baik. Kualitas dan hasil produksi karet alam sangat terkenal dan merupakan dasar perbandingan yang baik untuk barang-barang karet buatan manusia. Karet alam mempunyai daya lentur yang tinggi, kekuatan tensil, dan dapat dibentuk dengan pansa yang rendah. Daya tahan karet terhadap benturan, goresan, dan koyakan sangat baik. Namun karet alam tidak begitu tahan terhadap faktor-faktor lingkungan seperti oksidasi dan ozon. Karet alam juga mempunyai daya tahan yang rendah terhadap bahan- bahan kimia seperti bensin, minyak tanah, bensol, pelarut lemak, pelarut, pelumas sintesi, dan cairan hidrolik. Karena sifat fisik dan daya tahannya, karet alam dipakai untuk produksi-produksi pabrik yang membutuhkan kekuatan yang tinggi dan panas yang rendah misalnya ban pesawat terbang, ban truk raksasa, dan ban-ban kendaraan dan produksi – produksi teknik lain yang memerlukan daya tahan yang sangat tinggi Spillane.JJ 1989. Pembentukan Poli-isoprena alami Poli-isoprena merupakan karet alam dengan monomer 2-metil-1,3 butadiena. Reaksi yang terjadi dengan membuka salah satu ikatan rangkap dan ikatan rangkap yang lainnya berpindah menurut reaksi adisi : Universitas Sumatera Utara http:www.wikipedia.ac.id

2.2. Lateks Pekat