BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat sebagai suatu profesi, memberikan pelayanan kesehatan yang
optimal dalam memberikan asuhan keperawatan yang bermutu. Asuhan keperawatan yang bermutu merupakan asuhan manusiawi yang diberikan kepada
pasien, memenuhi standar dan kriteria profesi keperawatan, sesuai dengan standar biaya dan kualitas yang diharapkan rumah sakit serta mampu mencapai
tingkat kepuasan dan memenuhi harapan pasien. Kualitas asuhan keperawatan sangat ditentukan oleh berbagai faktor antara lain: kondisi pasien, pelayanan
keperawatan termasuk tenaga keperawatan di dalamnya, sistem manajerial dan kemampuan rumah sakit dalam melengkapi sarana prasarana, serta harapan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatankeperawatan yang diberikan di rumah sakit tersebut Nurachmah, 2001.
Perawat sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas asuhan keperawatan tersebut merupakan faktor yang paling menentukan untuk
tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal dengan asuhan keperawatan yang bermutu. Untuk dapat melaksanakan asuhan keperawatan dengan baik seorang
perawat perlu memiliki kemampuan untuk berhubungan dengan klien dan keluarga, serta berkomunikasi dengan anggota tim kesehatan lain, mengkaji
kondisi kesehatan klien baik melalui wawancara, pemeriksaan fisik maupun menginterpretasikan hasil pemeriksaan penunjang, menetapkan diagnosis
Universitas Sumatera Utara
keperawatan dan memberikan tindakan yang dibutuhkan klien, mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan serta menyesuaikan kembali
perencanaan yang telah dibuat, dan sebagainya Copel, L.C. 2007. Asuhan keperawatan bermutu yang diberikan oleh perawat dapat dicapai apabila perawat
dapat memperlihatkan sikap caring kepada klien. Dlam memberikan asuhan, perawat menggunakan keahlian, kata-kata yang lemah lembut, sentuhan,
memberikan harapan, selalu berada di samping klien, dan bersikap caring sebagai media pemberi asuhan Curruth, dkk, 1999. Perilaku yang baik dalam
memberikan asuhan keperawatan ini akan lebih dituntut lagi apabila seorang perawat tersebut berhadapan dengan seorang yang sedang mengalami gangguan
jiwa. Perilaku caring perawat adalah perilaku perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan yang langsung maupun tidak langsung dan aktifitas yang memerlukan keterampilan penuh, proses, dan keputusan dalam mendampingi
seseorang dengan cara yang merefleksikan atribut-atribut perilaku seperti empati, suportif, perasaan haru, melindungi, memberi pertolongan, edukasi dan lainnya
tergantung pada kebutuhan, masalah, nilai dan tujuan dari orang atau kelompok yang didampingi tersebut Leininger 1984, dikutip dari Kozier Erb, 1985.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti terhadap beberapa perawat di Rumah Sakit Jiwa, didapatkan data bahwa mereka masih
sering mengabaikan standar pemberian di dalam asuhan keperawatan yang ada yang tidak sesuai dengan standar asuhan keperawatan yang ada. Perawat pada
kenyataannya di dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien masih
Universitas Sumatera Utara
jauh dari apa yang diharapkan. Hal itu didukung dengan pernyataan dari beberapa perawat yang mengatakan bahwa ketika mengobservasi kondisi pasien
terkadang mereka melakukannya tanpa berkomunikasi ataupun mendekati pasien tersebut, bahkan terkadang melatih pasien untuk berinteraksi tidak dilakukan,
pada saat strategi pertemuan selanjutnya, mereka juga terkadang tidak berada di tempat, dan hal-hal lainnya yang menyebabkan hilangnya rasa percaya pasien
kepada perawat tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang perilaku caring perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu
Medan.
1.2 Tujuan Penelitian