BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan secara deskriptif, yakni dengan mengambil data sekunder
berupa rekam medik fraktur maksilofasial akibat kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor di bagian rekam medik dan Poli Bedah Mulut SMF Gigi
dan Mulut RSUP H.ADAM MALIK, Medan.
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian
4.2.1 Waktu Penelitian
Waktu penelitian direncanakan dari bulan Oktober – November 2010.
4.2.2 Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di bagian rekam medik dan Poli Bedah Mulut SMF
Gigi dan Mulut RSUP H.ADAM MALIK, Medan.
4.3 Alat dan Bahan Penelitian 4.3.1 Alat Penelitian
Alat penelitiannya berupa alat tulis, dan alat kalkulasi kalkulator , buku catatan untuk mencatat data-data rekam medik.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Bahan Penelitian
Bahan penelitian berupa kartu status pasien yang berisikan data : nama pasien, no. telp hp, alamat, jenis kelamin, usia, jenis fraktur maksilofasial yang tidak atau
disertai jenis fraktur lain.
4.4 Populasi dan Sampel
4.4.1 Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien fraktur akibat kecelakaan lalu lintas yang menjalani perawatan di RSUP. H. Adam Malik, Medan.
4.4.2 Sampel
Sampel penelitian adalah seluruh pasien fraktur maksilofasial akibat kecelakaan
lalu lintas pada pengendara sepeda motor yang menjalani perawatan di RSUP. H. Adam Malik, Medan.
Kriteria Inklusi :
• Data rekam medis yang berisi data pasien fraktur maksilofasial akibat
kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor yang sedang ataupun telah menjalani perawatan di RSUP. H. Adam Malik, Medan.
• Data rekam medis yang berisi data pasien fraktur maksilofasial akibat
kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor mulai dari bulan Januari 2008 – September 2010.
• Data rekam medis pasien fraktur maksilofasial akibat kecelakaan lalu lintas
Universitas Sumatera Utara
pada pengendara sepeda motor yang sekurang – kurangnya berisi data berupa : umur, jenis kelamin, jenis fraktur maksilofasial yang tidak dan diikuti oleh fraktur lainnya
serta perawatannya.
Kriteria Eksklusi
• Data rekam medis pasien fraktur maksilofasial yang bukan akibat kecelakaan
lalu lintas pada pengendara sepeda motor. •
Data rekam medis pasien fraktur maksilofasial akibat kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor yang menjalani perawatan selain bulan Januari 2008-
September 2010.
4.4.3 Besar Sampel
Untuk mendapatkan besar sampel yang akan diambil dalam penelitian ini penulis menggunakan persentase dari data penelitian retrospektif SO. Ajike An
epidemiologic survey of maxillofacial fractures and concomitant injuries in Kaduna, Nigeria menunjukan bahwa penderita fraktur maksilofasial akibat kecelakaan lalu
lintas pada pengendara sepeda motor yaitu sebesar 50,8, diperoleh sampel dengan
menggunakan rumus Sudigdo, 2008:
Keterangan : P = Proporsi penyakit atau keadaan yang akan dicari
d = Tingkat ketepatan absolut yang dikehendaki
2 2
a
d PQ
z n
=
Universitas Sumatera Utara
Za = Tingkat kemaknaan Q = 1 – P
n = Besar sampel yang diperlukan
n
Dengan demikian, jumlah sampel minimal yang diperlukan adalah 96 orang pasien. Maka jumlah sampel yang akan diambil pada penelitian ini adalah 104 orang.
4.5 Identifikasi Variabel Penelitian
2 2
1 ,
0,492 0,508.
. 96
, 1
=
96 =
Variabel tergantung
Fraktur maksilofasial
Variabel tidak terkendali
• Pengaruh alkohol
• Kecepatan mengemudi
• Etika berlalu lintas yang
tidak baik •
Penggunaan helm standar •
Kondisi jalan raya
Variabel terkendali
• Umur
• Jenis kelamin
• Jenis fraktur
• Perawatan
Variabel bebas Kecelakaan Lalu lintas
Universitas Sumatera Utara
4.6 Definisi Operasional
• Fraktur maksilofasial adalah fraktur yang terjadi pada tulang-tulang wajah
yaitu tulang frontal, temporal, orbitozigomatikus, nasal, maksila dan mandibula. •
Jenis kelamin adalah pasien RSUP. H. Adam Malik Medan dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang sedang ataupun yang telah mendapat
perawatan. •
Jenis fraktur merupakan jenis fraktur maksilofasial akibat kecelakaan lalu- lintas pada pengendara sepeda motor yang tidak dan disertai jenis fraktur lainnya.
• Fraktur kombinasi maksilofasial merupakan fraktur maksilofasial yang lebih
dari 1 fraktur yang terjadi pada 1 pasien yang sama, misalnya fraktur mandibula disertai fraktur maksila, atau fraktur maksila disertai fraktur zigoma dan fraktur
mandibula. •
Fraktur lainnya adalah fraktur yang menyertai fraktur maksilofasial pada 1 pasien, misalnya fraktur mandibula disertai fraktur tibia.
• Perawatan yang diberikan adalah perawatan yang diberikan oleh bagian IGD,
Poli Bedah Mulut SMF Gigi dan Mulut dan Poli THT RSUP. H. Adam Malik Medan.
4.7 Tehnik Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data rekam medis di IGD dan Poli Bedah Mulut SMF Gigi dan Mulut RSUP. H. Adam Malik , Medan.
4.8 Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
Data diolah secara manual dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan diagram batang.
4.9 Analisa data