b. Alat Bantu Penglihatan
Penggunaan alat bantu penglihatan pada subjek penelitian menunjukkan besarnya perhatian yang diberikan pada ketajaman penglihatan. Dalam Tabel
5.4. berikut ini dapat dilihat gambaran ketajaman penglihatan menurut ada tidaknya penggunaan alat bantu penglihatan.
Tabel 5.4. Ketajaman Penglihatan Subjek Penelitian Menurut Karakteristik
Penggunaan Alat Bantu Penglihatan Alat
Bantu Peng-
lihatan Visual Acuity Status
Total Normal Visual
Acuity Unilateral Visual
Acuity Decrease Bilateral Visual
Acuity Decrease f
p f
p f
p f
p
Ada 1
1.4 3
4.1 3
4.1 7
9.6 Tidak Ada 43
58.9 13
17.8 10
13.7 66
90.4
Total 44
60.3 16
21.9 13
17.8 73 100.0
Dari Tabel 5.4. dapat dilihat bahwa mayoritas subjek penelitian dengan status visus normal tidak menggunakan alat bantu penglihatan 58,9. Hal yang
sama juga ditemukan pada subjek penelitian dengan penurunan ketajaman penglihatan unilateral 17,8 maupun bilateral 13,7. Secara keseluruhan,
dapat dilihat bahwa dari subjek penelitian yang diteliti, hanya 9,6 subjek yang menggunakan alat bantu penglihatan, dimana 1,4 dari 9,6 subjek yang
menggunakan alat bantu penglihatan tersebut berasal dari golongan ketajaman penglihatan normal. Secara spesifik, dapat dihitung persentase subjek dengan
penurunan ketajaman penglihatan, baik unilateral maupun bilateral, namun tidak memakai kacamata adalah senilai 79,3.
Universitas Sumatera Utara
c. Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga merupakan salah satu faktor resiko dalam terjadinya penurunan ketajaman penglihatan. Dalam Tabel 5.5. berikut ini dapat dilihat
gambaran ketajaman penglihatan menurut ada tidaknya riwayat keluarga.
Tabel 5.5. Ketajaman Penglihatan Subjek Penelitian Menurut Karakteristik Riwayat
Keluarga
Riwayat Keluarga
Visual Acuity Status Total
Normal Visual
Acuity Unilateral Visual
Acuity Decrease Bilateral Visual
Acuity Decrease f
p f
p f
p f
p
Ada 27
37.0 10
13.7 11
15.1 48
65.8 Tidak Ada 17
23.3 6
8.2 2
2.7 25
34.2
Total
44 60.3
16 21.9
13 17.8
73 100.0
Dari Tabel 5.5. dapat dilihat bahwa mayoritas subjek penelitian dengan status visus normal memiliki riwayat keluarga 37,0. Hal yang sama juga
ditemukan pada subjek penelitian dengan penurunan ketajaman penglihatan unilateral 13,7 maupun bilateral 15,1. Secara keseluruhan, dapat dilihat
bahwa dari subjek penelitian yang diteliti, 65 diantaranya memiliki riwayat keluarga. Secara spesifik, dapat dihitung persentase subjek dengan riwayat
keluarga yang mengalami penurunan ketajaman penglihatan, baik unilateral maupun bilateral, yaitu senilai 43,75.
Universitas Sumatera Utara
d. Jenis Kelamin