Jenis Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Teknik Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Usia

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Berdasarkan judul penelitian, Prevalensi Penurunan Ketajaman Penglihatan pada Siswa-Siswi Sekolah Dasar Kelas 4-6 di Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan Tahun 2010, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan rancangan studi cross- sectional.

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan pada bulan September dan Oktober 2010 di Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah. Sekolah tersebut dipilih menjadi lokasi penelitian karena sekolah tersebut telah diakreditasi A oleh Badan Akreditasi Propinsi SekolahMadrasah Provinsi Sumatera Utara.

4.3 Populasi dan Sampel

1. Populasi target Siswa-siswi sekolah dasar. 2. Populasi terjangkau Siswa-siswi sekolah dasar kelas 4-6 di Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah. Dari populasi yang ada N=261, akan diambil sampel yang dianggap dapat mewakili populasi yang ada. Pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan teknik Stratified random sampling agar setiap tingkatan kelas mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi menjadi sampel. Estimasi Besar Sampel Jumlah sampel yang akan digunakan sebagai subjek penelitian dihitung dengan rumus Wahyuni, 2008: Universitas Sumatera Utara n : besar sampel minimum N : jumlah populasi siswa-siswi sekolah dasar kelas 4-6 di Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah tahun 2010 Z1- α2 : nilai distribusi normal baku table Z pada α tertentu p : harga proporsi di populasi dalam penelitian ini dipakai p= 0,5 d : kesalahan absolut yang dapat ditolerir dalam penelitian ini dipakai d= 10 Perhitungan: 70 Berdasarkan rumus di atas, maka didapatkan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 70 orang. Setelah besar sampel diperoleh, penentuan sampel yang dijadikan subjek penelitian ditentukan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan.

4.3.1 Kriteria Inklusi

Siswa-siswi sekolah dasar kelas 4-6 di sekolah yang terakreditasi A.

4.3.2 Kriteria Eksklusi

- Siswa-siswi sekolah dasar yang tidak bersedia menjadi sampel penelitian. - Siswa-siswi sekolah dasar yang tidak hadir pada hari dilakukannya penelitian. Universitas Sumatera Utara

4.4 Teknik Pengumpulan Data

Pada awal penelitian, data umum populasi siswa-siswi sekolah dasar kelas 4-6 di Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah tahun 2010 sebanyak 261 orang merupakan data sekunder yang didapatkan peneliti dari pihak sekolah yang terkait. Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian adalah data primer yang diperoleh dari hasil pengukuran visus menggunakan Snellen Chart, hitung jari, lambaian tangan dan pemeriksaan persepsi cahaya. Pengukuran visus dilakukan oleh tenaga ahli dan wawancara, observasi serta pencatatan data dilakukan oleh peneliti.

4.5 Pengolahan dan Analisis Data

Data visus, riwayat keluarga, usia, jenis kelamin dan penggunaan kacamata akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan program Statistic Package for the Social Sciences SPSS. Universitas Sumatera Utara BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Pengambilan data visus untuk penelitian ini telah dilakukan dengan menggunakan alat ukur Snellen Chart. Pengukuran visus subjek penelitian dilakukan oleh tenaga ahli yang terlatih. Data-data lainnya yang diperlukan seperti nama lengkap dan tanggal lahir dikumpulkan dengan melakukan pencatatan langsung data murid pada sekolah tempat dilaksanakannya penelitian. Data mengenai penggunaan alat bantu penglihatan dikumpulkan dengan cara observasi langsung maupun bertanya kepada subjek penelitian. Riwayat keluarga dikumpulkan dengan anamnesis subjek penelitian yang telah diukur nilai visusnya. Segala data yang telah dikumpulkan dan dicatat dengan baik kemudian dianalisa oleh peneliti sehingga dapat disimpulkan hasil penelitian seperti yang dipaparkan di bawah ini.

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini diadakan di Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah yang berlokasi di Jalan Setia Budi nomor 131 Kecamatan Medan Sunggal. Sekolah ini telah diberi peringkat akreditasi A oleh Badan Akreditasi Propinsi SekolahMadrasah Provinsi Sumatera Utara sejak 5 Oktober 2009. Universitas Sumatera Utara

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Subjek Penelitian

Individu yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi sekolah dasar Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah kelas 4, 5, dan 6 yang terpilih, yaitu sejumlah 73 orang siswa. Dari kesuluruhan subjek yang ada, diperoleh gambaran mengenai karakteristiknya meliputi: usia, jenis kelamin, penggunaan alat bantu penglihatan, dan riwayat penurunan tajam penglihatan dalam keluarga. Pada penelitian ini, peneliti membatasi usia minimal subjek penelitian. Hal ini sesuai dengan tinjauan pustaka yang telah dipaparkan sebelumnya yang menunjukkan bahwa seorang anak akan memiliki ketajaman penglihatan yang menyerupai orang dewasa hanya jika ia telah berusia minimal 8-10 tahun. Gambar 5.1. Distribusi Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Dari Gambar 5.1. dapat dilihat subjek penelitian terbanyak yaitu subjek dengan usia 9 32,9 dan 10 37,0 tahun. Penggenapan usia dilakukan dengan menggunakan program SPSS dimana penambahan usia sebesar 6 bulan keatas dianggap sebagai penambahan usia sebanyak 1 tahun. Pada penelitian ini, tidak dibatasi jumlah subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin karena peneliti hanya ingin mencari nilai prevalensi penurunan ketajaman penglihatan. Frequency 8 9 10 11 12 Total Usia Tahun 7 24 27 14 1 73 9,6 32,9 37,0 19,2 1,4 100,0 Frequency Percent Universitas Sumatera Utara Gambar 5.2. Distribusi Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Dari Gambar 5.2. dapat dilihat bahwa subjek penelitian terbanyak yaitu sujek penelitian dengan jenis kelamin laki-laki 63.0. Pada penelitian ini, penggunaan alat bantu penglihatan diobservasi dan ditanyakan secara langsung kepada subjek penelitian karena tidak tertutup kemungkinan bahwa anak-anak yang telah mempunyai alat bantu penglihatan, tidak memakainya secara rutin. Gambar 5.3. Distribusi Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Penggunaan Alat Bantu Penglihatan Dari Gambar 5.3. dapat dilihat bahwa majoritas subjek penelitian 90,4 tidak memakai alat bantu penglihatan. Laki-laki Perempuan Total Jenis Kelamin 46 27 73 63,0 37,0 100,0 Frequency Percent Ada Tidak Ada Total Penggunaan Alat Bantu Penglihatan 7 66 73 9,6 90,4 100,0 Frequency Percent Universitas Sumatera Utara Pada penelitian ini, selain dilakukan pengambilan data usia dan penggunaan alat bantu penglihatan, peneliti juga mengambil data riwayat penurunan tajam penglihatan di dalam keluarga. Keluarga yang dimaksud adalah orang tua kandung dari subjek penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk menilai apakah subjek penelitian yang diteliti memiki resiko untuk berbagai kelainan mata yang dapat menurunkan tajam penglihatan, seperti kelainan refraksi. Gambar 5.4. Distribusi Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Riwayat Keluarga Dari Gambar 5.4. dapat dilihat bahwa mayoritas subjek penelitian 65,8 memiliki riwayat penurunan ketajaman penglihatan pada keluarganya. Ada Tidak Ada Total Riwayat Keluarga 48 25 73 65,8 34,2 100,0 Frequency Percent Universitas Sumatera Utara 5.1.3 Hasil Analisa Data 5.1.3.1 Ketajaman Penglihatan Subjek Penelitian Pada penelitian ini, nilai ketajaman penglihatan diukur dengan menggunakan Snellen Chart yang merupakan instrumen baku dalam penilaian ketajaman penglihatan seseorang. Data lengkap distribusi frekuensi nilai ketajaman penglihatan subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 5.1. berikut ini. Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Ketajaman Penglihatan Mata Kanan dan Kiri Visual Acuity Oculi Dextra Oculi Sinistra f p f p 0.1 660 0.13 648 1 1.4 2 2.7 0.17 636 1 1.4 2 2.7 0.25 624 3 4.1 0.3 618 2 2.7 2 2.7 0.4 615 4 5.5 7 9.6 0.5 612 3 4.1 7 9.6 0.7 69 3 4.1 5 6.8 1 66 56 76.7 48 65.8 Total 73 100.0 73 100.0 Pada penelitian ini, ketajaman penglihatan dikategorikan menjadi normal nilai ketajaman penglihatan ≥0,8 dan menurun nilai ketajaman penglihatan 0,8. Untuk memudahkan pembahasan selanjutnya, nilai ketajaman ketajaman penglihatan pada subjek penelitian, sesuai dengan Tabel 5.1. akan dikategorikan menjadi Unilateral Visual Acuity Decrease, bila terdapat penurunan ketajaman pada salah satu mata saja mata kanan ataupun kiri, Bilateral Visual Acuity Decrease, bila terdapat penurunan ketajaman penglihatan pada kedua belah mata, dan Normal Visual Acuity, bila ketajaman penglihatan kedua mata normal. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Status Ketajaman Penglihatan Visual Acuity Status Frequency Percent Normal Visual Acuity 44 60.3 Unilateral Visual Acuity Decrease 16 21.9 Bilateral Visual Acuity Decrease 13 17.8 Total 73 100.0 Dari Tabel 5.2. dapat dilihat bahwa subjek penelitian dengan ketajaman penglihatan normal adalah sebesar 60,3, subjek penelitian dengan penurunan ketajaman penglihatan unilateral adalah 21,9 dan subjek penelitian dengan penurunan ketajaman bilateral adalah 17,8. Universitas Sumatera Utara

5.1.3.2 Gambaran Ketajaman Penglihatan Menurut Karakteristik Subjek Penelitian

a. Usia

Ketajaman penglihatan seorang anak akan terus berkembang hingga ia mencapai usia 8-10 tahun. Dalam jangkauan usia ini, ketajaman penglihatan anak akan terus berkembang setiap tahunnya secara bertahap Leat, 2009. Dalam Tabel 5.3. berikut ini dapat dilihat gambaran ketajaman penglihatan menurut usia subjek penelitian. Tabel 5.3. Ketajaman Penglihatan Subjek Penelitian Menurut Karakteristik Usia Usia Visual Acuity Status Total Normal Visual Acuity Unilateral Visual Acuity Decrease Bilateral Visual Acuity Decrease f p f p f p f p 8 3 4.1 2 2.7 2 2.7 7 9.6 9 14 19.2 7 9.6 3 4.1 24 32.9 10 19 26.0 2 2.7 6 8.2 27 37.0 11 8 11.0 4 5.5 2 2.7 14 19.2 12 1 1.4 1 1.4 Total 44 60.3 16 21.9 13 17.8 73 100.0 Dari Tabel 5.3. dapat dilihat bahwa mayoritas subjek penelitian dengan status ketajaman penglihatan normal adalah pada usia 10 tahun 26,0, 9 tahun 19,2, dan 8 tahun 4,1. Subjek penelitian dengan penurunan ketajaman penglihatan unilateral terbanyak terdapat pada usia 9 tahun 9,6, 11 tahun 5,5, dan 10 atau 8 tahun 2,7. Subjek penelitian dengan penurunan ketajaman penglihatan bilateral terbanyak terdapat pada usia 10 tahun 8,2, 9 tahun 4,1, dan 11 atau 8 tahun 2,7. Secara keseluruhan, status ketajaman penglihatan yang paling banyak ditemukan adalah normal 60,3 yang kemudian diikuti oleh penurunan ketajaman penglihatan unilateral 21,9, dan bilateral 17,8. Universitas Sumatera Utara

b. Alat Bantu Penglihatan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Durasi Menonton Televisi Terhadap Prestasi Akademik Siswa-Siswi Kelas 2 Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan 2013

1 52 78

Hubungan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Siswa Siswi Kelas 5 SD Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan

1 75 56

Hubungan Arus Puncak Ekspirasi dengan Indeks Massa Tubuh pada Siswa-Siswi Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan

0 28 57

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penurunan Ketajaman Penglihatan yang Menyebabkan Miopia pada Siswa-siswi Sekolah Dasar Kelas 4-6 di Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah

0 10 84

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penurunan Ketajaman Penglihatan yang Menyebabkan Miopia pada Siswa-siswi Sekolah Dasar Kelas 4-6 di Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah

0 1 13

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penurunan Ketajaman Penglihatan yang Menyebabkan Miopia pada Siswa-siswi Sekolah Dasar Kelas 4-6 di Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah

0 0 2

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penurunan Ketajaman Penglihatan yang Menyebabkan Miopia pada Siswa-siswi Sekolah Dasar Kelas 4-6 di Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah

0 1 4

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penurunan Ketajaman Penglihatan yang Menyebabkan Miopia pada Siswa-siswi Sekolah Dasar Kelas 4-6 di Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah

0 0 23

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penurunan Ketajaman Penglihatan yang Menyebabkan Miopia pada Siswa-siswi Sekolah Dasar Kelas 4-6 di Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah

0 1 3

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penurunan Ketajaman Penglihatan yang Menyebabkan Miopia pada Siswa-siswi Sekolah Dasar Kelas 4-6 di Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah

0 0 25