Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dakwah amar ma‟ruf nahi munkar memerlukan pengorbanan yang tidak sedikit hartanya, bahkan nyawa seperti yang telah dicontohkan oleh para nabi-nabi dan rasul-rasul. Dakwah adalah membawa kebenaran yaitu kebenaran yang perlu dipertanggung jawabkan di dunia dan akhirat, agar terciptanya kedamaian dan kebahagiaan. Sementara kerusakan di muka bumi ini dapat dicegah melalui peranan amar ma‟ruf nahi munkar. 11 Dakwah amar ma‟ruf nahi munkar, dakwah yang bertujuan untuk memancing dan mengharapkan potensi fitri manusia agar eksistensi mereka punya makna di hadapan Tuhan dan sejarah. Sekali lagi perlu ditegaskan disini bahwa tugas dakwah amar ma‟ruf nahi munkar adalah tugas umat Islam secara bersama dan menyeluruh dan bukan hanya tugas sebagian kelompok tertentu umat Islam. Melihat dari latar belakang tersebut, penulis mencoba menguraikan skripsi dengan judul : “DESKRIPSI AMAR MA‟RUF NAHI MUNKAR MENURUT AL- QUR‟ÂN, KAJIAN TERHADAP TAFSIR FÎ ZILÂL AL- QUR‟ÂN KARYA SAYYID QUTB ” sebagai judul skripsi.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dari uraian pada latar belakang masalah di atas, untuk mengantisipasi terlalu melebarnya pembahasan dalam penulisan skripsi ini, maka tentunya diperlukan beberapa poin yang dijadikan gagasan dasar atau biasa disebut perumusan masalah penelitian. 11 Hamka, Pandangan Hidup Muslim, Jakarta : Bulan Bintang, 1992, h. 52. Sebetulnya ada sekitar kurang lebih sembilan 9 ayat yang dikisahkan didalam Al- Qur‟ân secara eksplisit menyebut tentang amar ma‟ruf nahi munkar pada lima 5 surat yang berlainan yaitu surah Ali- „Imrân pada ayat 104, 110 dan 114, surah Al- A‟râf pada ayat 157, surah Luqman pada ayat 17, surah Al-Hâjj pada ayat 41, surah At-Taubah pada ayat 67, 71 dan 112. Namun dalam penelitian ini, penulis hanya mengambil dua dari sembilan ayat tersebut adalah karena : 1. Hal demikian agar pembahasan skripsi ini terarah dengan baik, maka penulis membatasi permasalahan tersebut hanya pada amar ma‟ruf nahi munkar dalam Al- Qur‟ân, dengan memfokuskan perbahasan pada Tafsir Fî Zilâl Al- Qur‟ân, surah Ali-„Imrân, ayat 104 dan 110. 2. Pada penelitian penulis, pembahasan yang terkaitan dengan dakwah amar ma‟ruf nahi munkar didalam kitab Tafsir Fî Zilâl Al-Qur‟ân sudah cukup meluas didalam dua ayat ini seperti betapa urgennya dakwah amar ma‟ruf nahi munkar yang harus dilaksanakan, tatacara yang harus diimplementasikan didalam berbagai peringkat baik individu, kelompok, masyarakat maupun jamaah, kepentingan perlu diwujudkan suatu kekuasaan yang dapat menegakkan kepada yang ma‟ruf dan mencegah kemungkaran dan selainnya. Berdasarkan pembahasan tersebut, masalah yang dirumuskan adalah : Bagaimana pandangan Sayyid Qutb dalam penafsirannya terhadap amar ma‟ruf nahi munkar yang harus dilaksanakan dan diimplementasikan. Pemikiran dan penerapan beliau didalam merencanakan dakwah amar ma‟ruf nahi munkar didalam hubungan individu sesama individu, masyarakat sesama masyarakat maupun didalam jamaah.

C. Tujuan Penelitian