Berkuasanya musuh. Tidak terkabulnya do’a.

Pertentangan tersebut menjadikan masyarakat tidak berdaya di hadapan musuh ekstern yang sudah menunggunya. 80 Di antara yang menunjukkan kaitan perpecahan dan pertentangan dengan pengabaian terhadap amar ma‟ruf nahi munkar adalah firman Allah SWT : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang- orang yang beruntung.” QS. Ali „Imrân : 104 Kemudian setelah ayat tersebut Allah langsung berfirman : “Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka....” 81 QS. Ali „Imrân : 105 Di antara bentuk perpecahan yang terjadi di dalam masyarakat akibat meninggalkan syari‟at ini adalah tersebarnya kemungkaran ditengah-tengah manusia seperti rasa iri, dengki, hasud, permusuhan, pertentangan dan bentuk lain adalah perbedaan pandangan, pendapat, perbuatan, ucapan dimana masyarakat itu sendiri saling menghancurkan satu sama lain, dan menghancurkan dirinya dengan tangannya sendiri. Ini adalah termasuk kemungkaran yang paling besar yang wajib untuk dicegah dan diwaspadai. Dan diamnya orang-orang yang berilmu dan para ulama terhadap hal tersebut merupakan faktor penyebab merajalelanya kemungkaran tersebut serta sulitnya untuk mengatasinya.

4. Berkuasanya musuh.

80 Salman Fahd Al-Audah, Amar Ma‟ruf Nahi Munkar, Penerjemah: Rakhmat, Abdul Rosyad Shidiq, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1993, cet. 1, hal. 38. 81 Sayyid Qutb, Tafsir Fî Zilâl Al- Qur‟ân di bawah naungan Al-Qur‟an, Penerjemah: As‟ad Yasin dkk, Jakarta: Gema Insani, 2008, cet. ke-6, jil. 3, hal. 184. Allah SWT terkadang menguji masyarakat yang mengabaikan amar ma‟ruf nahi munkar dengan menguasakan musuh ekstern kepada mereka, mereka disakiti dan gadis-gadisnya diperkosa, dan terkadang dirampas apa yang mereka miliki, dan hartanya diperlakukan oleh pihak musuh. 82 Kaum Muslimin dalam sejarahnya telah diberi contoh tentang hal tersebut, barang kali di antaranya adalah apa yang telah terjadi terhadap kaum Muslimin di Andalus Spanyol, dimana keperkasaan dan kekuatannya telah berubah – disaat kemungkaran merajalela ditengah-tengah mereka dan tidak ada yang mencegahnya akhirnya menjadi kehinaan. Direndahkan dan dihinakan oleh orang- orang nasrani, sampai para raja dan pemimpinnya dijual di pasar budak.

5. Tidak terkabulnya do’a.

Sedangkan kaum Muslimin yang mengabaikan syiar amar ma‟ruf nahi munkar disaat ditimpa azab, mereka berlindung kepada Allah SWT dan berdo‟a kepada-Nya akan tetapi doanya tersebut tidak termakbul sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW : 83 هن عْ ت ه هْ ع ْ ْ لع عْ ْنأ هَ ه ش ل ْ أ ْ يْل ْ ع هن ْ ل ف ْعيْل هن ْ ل ه سْ ن هل ْ ل ج ْس َف ل ه . Artinya : “Demi jiwaku berada ditangan-Nya, hendaklah kalian menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran, atau Allah akan menurunkan kepada kalian hukuman atasnya kemudian kalian berdo‟a kepada-Nya dan Dia tidak mengabulkan- Nya bagi kalian.” 84 82 Salman Fahd Al-Audah, Amar Ma‟ruf Nahi Munkar, Penerjemah: Rakhmat, Abdul Rosyad Shidiq, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1993, cet. 1, hal. 40-41. 83 Salman Fahd Al-Audah, Amar Ma‟ruf Nahi Munkar, Penerjemah: Rakhmat, Abdul Rosyad Shidiq, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1993, cet. 1, hal. 41-42. 84 Abu Isa Muhammad bin Isa bin Suroh, Sunan At-Tarmidzi, Beirut, Dar Al-Fikr, 1994 Maka jelaslah kepada umat Islam dengan berdalilkan daripada sumber hadits Rasulullah di atas, maka wajib ke atas umat Islam menjalankan amar ma‟ruf nahi munkar mengikut kesesuaian kemampuan masing-masing yang harus dilaksanakan.

6. Krisis Ekonomi.