C. Produksi Siaran Televisi
Produksi adalah pengubahan bentuk naskah menjadi bentuk auditif dan visual, sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku bagi pertelevisian.
22
Produksi program televise memiliki berbagai macam format dan materi. Beberapa
diantaranya terkadang memiliki prosedur atau tata laksana kerja yang berbeda. Setiap materi program mendapatkan perlakuan khusus berdasarkan karakteristik
dan spesifikasinya. Produksi siaran merupakan salah satu bagian dari organisasi penyiaran yang bertugas menangani produksi mata acara atau program acara.
23
Merencanakan sebuah produksi program televisi, seorang produser akan dihadapkan pada lima hal yaitu: materi produksi, sarana produksi, biaya produksi,
organisasi produksi dan tahapan pelaksanaan produksi. 1.
Materi Produksi Bagi seorang produser, materi produksi bisa berupa apa saja. Kejadian,
pengalaman, hasil karya, benda, binatang, dan manusia merupakan bahan yang dapat diolah menjadi produksi yang bermutu. Seorang produser profesional
dengan cepat mengetahui apakah materi atau bahan yang ada dihadapannya akan menjadi materi bahan produksi yang baik atau tidak. Seorang produser
ketika ia berhadapan dengan suatu karya cipta, seperti musik, lagu atau lukisan, gagasannya mulai bergerak. Bahan yang ada dihadapannya akan
merangsang kepekaan kreatifnya.
22
Darwanto sastro soebroto, Televisi Sebagai Media pendidikan, Yogyakarta: Duta wacana,1995.h.125
23
Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Program Televisi, Jakarta: Grasindo,1997,cet ke-1,h.24
2. Sarana Produksi
Sarana produksi adalah sarana yang menjadi penunjang terwujudnya ide menjadi konkrit, yaitu hasil produksi. Tentu diperlukan kwalitas alat standar
yang mampu menghasilkan gambar dan suara secara bagus. Kepastian adanya peralatan itu mendorong kelancaran seluruh persiapan produksi. Produser
menunjuk seseorang yang diserahi tanggung jawab tersedianya seluruh peralatan yang diperlukan.
Ada tiga unit pokok peralatan yang diperlukan sebagai alat produksi, yaitu unit peralatan perekam gambar, unit peralatan perekam suara, dan unit
peralatan pencahayaan. Setiap unit memiliki daftar peralatan sendiri gunanya untuk mengecek perlengkapa peralatan setiap kali akan dipakai produksi dan
diteliti kembali setelah produksi Shooting selesai dan harus dikembalikan lagi dengan lengkap. Kreatifitas sangatlah diperlukan dalam penggunaan
peralatan produksi karena akan berdampak pada biaya produksi. Proses kreatif ditentukan bukan oleh peralatan melainkan oleh kemauan.
3. Biaya Produksi
Perencanaan budget atau biaya produksi dapat didasarkan pada dua kemungkinan :
a. Financial Oriented
Perencanaan biaya produksi yang didasarkan pada kemungkinan keuangan yang ada. Jika keuangan terbatas berarti tuntutan-tuntutan tertentu
untuk kebutuhan produksi harus pula dibatasi.
b. Quality Oriented
Perencanaan biaya produksi yang didasarkan atas tuntutan kualitas hasil produksi yang maksimal. Dalam hal ini, orientasi budget semacam ini
biasanya produksi prestige produksi yang diharapkan keuntungan besar baik dari segi nama maupun financial.
Banyak factor yang tak terduga yang sewaktu-waktu dapat terjadi seperti, hujan, lingkungan yang tidak mendukung, musim bila produksi
dilakukan diluar studio, kecelakaan dalam shooting atau kerusakan dan kehilangan peralatan yang harus diganti. Oleh karena itu, biaya produksi
hendaknya disiapkan pos tidak terduga biasanya minimal sebesar seperempat dari total biaya produksi atau bagi produser yang tidak berani spekulatif
biasanya mengalokasikan sepertiga. 4.
Organisasi Pelaksana Produksi Suatu produksi program Televisi merupakan satuan kerja yang akan
menangani proses produksi secara bersama-sama sampai hasilnya disiarkan. Meskipun mereka bertugas dibidang yang berbeda tapi tetap memiliki tujuan
yaitu menghasilkan produksi yang disiarkan sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Agar pelaksanaan produksi lancar, produser harus memikirkan
juga penyusunan organisasi pelaksana produksi yang tidak disusun secara rapi akan menghambat jalannya produksi. Adapun bagan Organisasinya sebagai
berikut:
Tabel I Bagan Organisasi
Program Director
Ass. Program Director
Floor Director
Art Director
Make Up Property
Swicher VTR
Sound Mixerr Cameraman
Lighting manr
CGO TD
Costume
1. Program Director Pengarah Acara : Memimpin dan mengarahkan
pelaksanaan tekhnis produksi, mulai dari pra produksi, produksi, sampai dengan pasca produksi. Memimpin rapat secara teknis. Merencanakan
bentuk pengambilan gambar dan pergerakan kamera dalam bentuk recording plan. Mengarahkan dan melaksanakan proses produksi kepada
kerabat kerja tim produksi dan pengisi acara. 2.
Ass. Program Direktor : Mendampingi dan membantu PD dalam melaksanakan tugasnya, mengingatkan PD akan waktu yang tesedia, dan
memberikan masukan kepada PD demi kelancaran acara, system PD biasa digunakan di TVRI, karena siaran yang berbentuk langsung membutuhkan
konsentrasi tinggi. Mempersiapkan susunan nama-nama pemain dan kerabat kerja.
3. Floor Direktor : Mampu berkomunikasi dengan baik kepada seluruh
kerabat kerja produksi. Melaksanakan koordinasi dalam studio berdasarkan permintaan PD, dengan memberikan cue yang diperlukan
kepada crew dan pengisi acara saat produksi berlangsung. 4.
Art. Director : Merencanakan fasilitas artistic seperi dekorasi, property, graphic, tata arias dan busana serta menyusun anggaran biaya.
5. Property: Menyediakan seluruh kebutuhan Property perlengkapan yang
mendukung suatu acara. 6.
Make up : Membuat dasain dan melaksanakan tatarias terhadap pengisi acara sesuai dengan tuntutan persyaratan teknis dan artistic.
7. Switcher : Bertugas menyiapkan video mixer untuk mengatur dan
memadukan gambar sesuai dengan permintaan PD. 8.
VTR Vidio Tape recorder : Megoprasikan peralatan rekam audio visiual dan melakukan pengisian time code.
9. Sound Mixer : Mengoprasikan audio yang digunakan, memasang mic dan
peralatan pendukung lainnya. 10.
Cameramen : Mengoprasikan kamera, crame, dolly, pedestal, steadycam, dan melaksanakan perintah jenis dan tipe lampu, dan mengatur
pencahayaan. 11.
Lightingman : Mengoprasikan penataan cahaya, merencanakan pemakaian lampu, menentukan jenis dan tipe lampu, dan mengatur pencahayaan.
12. CGO Character Generator Operator : Mempersiapkan dan
mengoprasikan peralatan computer character generator, mengerjakan kredit title, dan subtitle, serta menampilkan gambar grafis hasil rancangan
graphic designer. 13.
TD Tecchnical Direktor : Menentukan kelayakan teknis produksi, memeriksa peralatan kesiapan, system dan instalasi produksi serta
mengawasi pengoprasian produksi. 14.
Costume : Membuat dsain dan menyediakan kostum sesuai dengan kebutuhan produksi acara.
5. Tahap Pelaksanaan produksi
Tahap pelaksanaan produksi suatu program televisi yang melibatkan banyak peralatan, orang dan juga biaya yang besar, selain memerlukan suatu
organisasi yang rapi juga perlu suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Tahap produksi program televisi yang biasa disebut Oprasional
Procedure SOP, adalah sebagai berikut : a.
Pra Produksi Perencanaan dan Persiapan Perencanaan meliputi waktu time schedule, penyempurnaan naskas,
pemilihan artis, lokasi, alokasi biaya dan crew, persiapan meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan dan surat-menyurat.
b. Produksi Pelaksana
c. Produksi adalah seluruh kegiatan liputan Shooting baik dalam studio
maupun diluar studio, baik dari tahap set up dan rehearsal sampai general rehearsal.
24
Proses produksi juga ada secara record disebut taping. Setelah proses perencanaan dan persiapan selesai, pelaksanaan produksi
bias dimulai. Produser bekerja sama dengan para pengisi acara dan crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan yang tertulis dalam script
menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita. d.
Pasca Produksi Penyelesaian dan Penayangan Pasca produksi adalah semua kegiatan setelah peliputan Shooting taping
sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali. Yang termasuk paska produksi antara lain editing Penyutingan,
manipulating Pengisian suara, subtitle, title, ilustrasi dan efek.
25
Pelaksanaan produksi dapat dibagi menjadi empat karakteristik :
24
Departemen Program TVRI, Standar Operating Procedure produksi. Jakarta : PT, TVRI,2008
25
JB. Wahyudi, Tekhnologi informasi dan Produksi Citra Bergerak, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1992,h.27
1 Diproduksi sekaligus dan disiarkan secara langsung, baik didalam
studio maupun diluar studio. 2
Diproduksi dengan berbagai kamera dan pelaksanaannya tidak sesuai dengan naskah, jenis ini dapat dilakukan baik didalam maupun diluar.
3 Diproduksi dengan beberapa kamera dan alat perekam gambar.
4 Diproduksi hanya menggunakan kamera jinjing, baik set dekorasinya
atau lokasinya disuatu tempat atau berpindah-pindah.
26
Keempat karakter produksi tersebut diatas, tiga diantaranya masih memerlukan penyelesaian tahap akhir yaitu pengeditan, sedangkan yang
pertama tidak memerlukan tahap editing karena siarannya secara langsung dan dapat langsung dinikmati oleh penonton.
Menurut lokasi atau tempatnya produksi siaran dapat menjadi tiga : 1
Produksi diselenggarakan sepenuhnya didalam studio 2
Produksi yang sepenuhnya diselenggarakan diluar studio 3
Produksinya merupakan gabungan didalam dan diluar studio.
27
D. Unsur-unsur Dakwah