B. Program Siaran Televisi
Dalam Kamus Besar Indonesia, terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudyaan 1988, program adalah seperti pertunjukan siaran, pagelaran dan
sebagainya.
19
Program adalah acara, atau rancangan yang akan disiarkan ditelevisi.
Menurut P.C.S. Sutisno dalam bukunya Pedoman Praktis Penulisan Scenario televisi dan Vidio, mendefinisikan program televisi ialah bahan yang
telah disusun dalam suatu format sajian dengan unsur video yang ditunjang unsur audio yang secara teknis memenuhi persyaratan layak siar serta telah memenuhi
standar estetik dan artistic yang berlaku.
20
Ada Empat yang harus diperhatikan dalam menyiapkan program siaran televisi, yakni :
1. Pola siaran. Sebelum penata program menyusun acara siaran, terlebih dahulu
harus menyiapkan pola siaran. Programer akan mengumpulkan terlebih dahulu referensi-referensi yang diperlukan: kebijakan siaran dari pemimpin stasiun
televisi, persoalan sosial budaya yang berkembang ditengah masyarakat, jangkauan siaran, hasil jajak pendapat penonton, pemasok-pemasok program,
dan tentunya analisis bahan siaran yang mengacu pada kebijaksanaan umum televisi.
2. Arahan pola siaran. Untuk memolekan suatu acara siaran dibutuhkan wawasan
arahan penyiaran program. Dari arahan itu diharapkan akan memperkuat posisi perusahaan atau instansi pertelevisian bersangkutan.
19
Depdikbud, Kamus Besar Indonesia, Jakarta:Balai Pustaka,1998, cet ke-1, h. 702
20
P.C.S. Sutisno,
Pedoman Praktis
Penulisan Scenario
Televisi dan
Audio,Jakarta:PT.Grasindo,1993,cet. Ke-1,h 9
Ada empat pedoman arahan penyiaran televisi, yaitu : a
Penyiaran televisi diharapkan dapat menggalang dan menyalurkan pendapat umum yang konstruktif dalam kehidupan masyarakat, berbangsa,
dan bernegara. b
Dapat meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan kecerdasan kehidupan bangsa.
c Mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai budaya bangsa.
d Dapat menangkal pengaruh buruk terhadap tata nilai prikehidupan bangsa
Indonesia yang beraneka ragam. 3.
Perubahan pola acara. Pola acara siaran dapat diubah sesuai keadaan. Karena, perubahan acara yang sering dilakukan dapat mengurangi simpati penonton.
Penonton biasa menilai bahwa stasiun bersangkutan tidak professional, dan bisa berakibat penonton bisa meninggalkan saluran stasiun tersebut untuk
berpindah kesaluran lain. Ada dua alasan mengapa ada perubahan pola acara? Pertama, penempatan susunan acara harian dan mingguan ternyata tidak tepat.
Dengan kata lain, ada kesalahan dalam menganalisis strategi sasaran yang ingin di capai, yaitu tepat waktu penyiaran dan tepat diperhatikan penonton.
Kedua, ada acara-acara tertentu yang berbenturan antara stasiun yang satu dengan yang lainnya. Acara yang satu dinilai lebih unggul dari pada yang lain
pada waktu yang sama. Akibat benturan ini acara bisa dihentikan penyiarannya, lalu diganti denga
n judul acara lain untuk “bertanding” melawan acara di stasiun lainnya.
4. Sistem penempatan program siaran. Yang dimaksud dengan system
penempatan program siaran, masing-masing adalah: b.
Program tahunan, perencanaan program tahunan berpijak pada tahun berlakunya manajemen stasiun televisi bersangkutan.
c. Program pekanan atau mingguan adalah susunan program siaran dalam
setiap minggunya. d.
Program harian. Penyusunan program harian didasarkan pada beberapa banyak bahan siaran yang tersedia. Ketersediaan bahan ini bisa berupa
bahan siaran jadi, bisa pula berupa bahan siaran yang harus diproduksi terlebih dahulu.
21
Setiap program televisi punya sasaran yang jelas dan tujuan yang akan dicapai. Ada lima parameter yang harus diperhitungkan dalam penyusunan
program siaran televisi, yaitu: 1.
Landasan Filosofis yang mendasari tujuan semua program 2.
Strategi penyusunan program sebagai pola umum tujuan program 3.
Sasaran program 4.
Pola produksi yang menyangkut garis besar isi program 5.
Karakter institusi dan manajemen sumber program untuk mencapai usaha yang optimum.
21
RM Soeharto, Program Televisi Dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran, Jakarta: IKJ Press,2007,cet. Ke-1, h. 5-15
C. Produksi Siaran Televisi