Jenis Disiplin Belajar Disiplin Belajar 1. Pengertian Disiplin Belajar

23 Guru perlu mempertimbangkan berapa banyak kebijakan dan praktek yang mengarah pada kemampuan siswa. Penelitian tentang interaksi guru-siswa menunjukkan bagaimana guru sering berperilaku berbeda kepada individu siswa berdasarkan pada persepsi mereka sendiri tentang kemampuan siswa. Mereka yang diberi label “berprestasi rendah” atau “siswa lamban belajar” sering menerima sedikit kesempatan dibanding orang lain untuk berpartisipasi, dan mereka yang dipandang sebagai “tak disiplin” diperlakukan sedemikian rupa, bahkan ketika mereka berperilaku baik. Guru perlu berefleksi pada asumsi dan melihat mereka dengan meminta feedback dari anak-anak tentang proses belajar- mengajar dan tentang apa yang terjadi di kelas pada umumnya. Semua guru harus melakukan ini seperti yang terungkap pada mereka apa yang dikenali siswa sebagai karekteristik yang berkualitas pada guru, yang hampir tanpa pengecualian berkaitan dengan kemampuan guru untuk mengenali mereka sebagai individu dengan cara positif, memperlakukan mereka dengan adil dan dengan hormat, membuat pelajaran menarik dan beragam, memberikan dorongan dan mengatakan agar mereka meyakini diri mereka. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat diartikan disiplin belajar adalah merupakan suatu proses perubahan tingkah laku akibat interaksi individu dengan lingkunganya baik yang bersipat internal maupun eksternal yang meliputi beberapa aspek kehidupan bagi kelangsungan hidupnya.

2. Jenis Disiplin Belajar

Disiplin Belajar menurut Cece Wijaya mempunyai dua jenis yaitu disiplin sikap belajar dan tanggung jawab dalam belajar. 19 a. Disiplin sikap belajar Bahwa disiplin sikap belajar adalah suatu peraturan dengan kesadaran sendiri untuk tercapai suatu tujuan peraturan itu dengan perubahan sikap atau tingkah lakunya. Sedangkan menjalankan peraturan atas pengaruh pihak luar dengan kepatuhan dan ketaatan maka hal ini disebut berdisiplin. Jadi sikap yang baik akan mempengaruhi proses disiplin belajar seseorang. b. Disiplin tanggung jawab belajar 19 Cece Wijaya, Faktor-Faktor Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers, 1994, h. 18 24 Seseorang atau siswa hendaknya mempunyai sikap disiplin tanggung jawab dalam belajar. Seseorang yang bertanggung jawab sebagai pelajar dia akan mengetahui posisinya sebagai seorang pelajar dengan penuh tanggung jawab saat menerima tugas dari seorang gurunya. Menurut Cece Wijaya menjelaskan bahwa disiplin tanggung jawab adalah sesuatu yang terletak di dalam hati dan jiwa manusia yang mendorong bagi orang yang bersangkutan untuk melakukan sesuatu sebagai mana yang di tetapkan peraturan oleh pihak yang bersangkutan. Jadi jelaslah dari semua pengertian jenis disiplin belajar di atas adalah suatu panutan terhadap suatu peraturan yang sudah dibuat oleh pihak yang bersamgkutan yang dipengaruhi oleh pihak luar dan dalam lingkungan. Dan sikap serta tanggung jawab dapat menghantarkan seseorang pada disiplin yang baik untuk meraih sebuah prestasi yang memuaskan. Dalam kehidupan sehari-hari dikenal adanya disiplin diri, disiplin sosial, dan disiplin nasional. Demikian pula dikenal adanya disiplin belajar dan disiplin kerja menurut Neiny Ratmaningsih bahwa hakikat disiplin diri adalah: “kemampuan mengendalikan diri, muncul dari hati nurani individu untuk senantiasa mematuhi semua peraturan dan tata tertib yang berlaku dalam kehidupan”. 20 Seseorang dikatakan memiliki disiplin diri yang kuat bila dapat mengendalikan dirinya sendiri. Kerugian akibat dilanggarnya disiplin lazimnya tidak langsung, tetapi berjangka panjang. Oleh karena itu orang yang berdisiplin diri adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menjangkau ke depan akibat tindakannya, bukan hanya pada akibat langsung. Sikap mental disiplin diri tersebut muncul akibat tidak dengan sendirinya, melainkan melalui suatu proses yang panjang yaitu mulai sejak kanak- kanak sampai dewasa. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Neiny Ratmaningsih bahwa “ Disiplin diri itu terbentuk melalui pembiasaan dan pengalaman.” 21 20 Neiny Ratmaningsih, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Untuk SMU Kelas 2, Jakarta: Yudistira, 2003, h. 59 21 Neiny Ratmaningsih, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Untuk SMU Kelas 2, Jakarta: Yudistira, 2003, h. 64 25 Berhubungan dengan hal tersebut, Soedijarto dalam bukunya Menuju Pendidikan Nasional yang Relevan dan Bermutu, mengatakan bahwa : Kuat tidaknya disiplin diri seseorang akan dipengaruhi oleh pengalaman pribadinya dalam melatih dan mempribadikan disiplin kedalam dirinya. Seorang anak yang beranjak dewasa akan memiliki disiplin pribadi yang kuat apabila dalam proses perkembangannya memperoleh pengalaman yang positif dari usahanya melaksanakan disiplin, tetapi sebaliknya akan goyah kalau dalam perjalanan menuju kedewasan mengalami kekecewaan dalam mencoba disiplin.” 22 Kutipan di atas menunjukkan bahwa pengalaman dasar dalam berdisiplin akan memberikan kerangka dalam keteraturan hidup selanjutnya. Disekolah, disiplin diri akan tumbuh dan berkembang apabila tercipta suatu suasana dimana antara guru dan peserta didik terjlin sikap persahabatan yang berakar pada dasar saling hormat menghormati dan saling mempercayai. Berkenaan dengan disiplin belajar Soedijarto, berpendapat bahwa disiplin belajar merupakan kemampuan seseorang untuk secara teratur belajar dan tidak melakukan sesuatu yang dapat merugikan tujuan akhir dari proses belajarnya. 23 Demikian halnya dengan disiplin kerja yang merupakan kemampuan seseorang untuk mengendalikan diri dalam bentuk tidak melakukan suatu tindakan yang dapat merugikan hasil pekerjaannya dan secara teratur melakukan sesuatu yang mendukung dan melancarkan pekerjaannya, sehingga akan diperoleh hasil pekerjaan yang diinginkan.

3. Fungsi Disiplin Belajar di Sekolah