28 Menurut Departemen Pendidikan Nasional 1999 : 25 mengemukakan
bahwa indikator indikator disiplin adalah sebagai berikut : 1.
Menghargai Waktu Menghargai waktu, selalu menghabiskan waktu seefektif mungkin dengan
melakukan hal–hal positif dan tidak pernah melewatkan waktu senggang untuk bermalas–malasan. Di sekolah para siswa tidak dibebani dengan tugas–tugas
yang berat kecuali tugas–tugas yang bersifat mendidik dan tugas–tugas yang berkaitan dengan kepentingan masing–masing siswa tersebut. seperti mencuci
pakaian sendiri, membereskan tempat tidur sendiri. Sehingga tidak ada tenaga dan waktu yang khusus dibutuhkan oleh para siswa dalam melakukan suatu
pekerjaan. Hal ini menyebabkan waktu luang diluar jadwal belajar di sekolah tersebut diisi dengan berbagai kegiatan positif, seperti kerja bakti.
2. Selalu aktif dalam melakukan hal – hal positif
Dalam menjalani kehidupan selalu diisi dengan kegiatan–kegiatan positif dan bermanfaat, seperti aktif dalam keorganisasian dan kegiatan–kegiatan positif
lainnya. Salah satunya OSIS Organisasi Siswa Intera sekolah yang berupa organisasi interen yang berada di lingkungan sekolah.
3. Biasa bekerja secara tuntas dan bertanggung jawab
Banyak sekali tugas yang sifatnya mendidik yang harus dilakukan oleh para siswa seperti bekerja bakti, membersihkan kamar mandi, tugas rutin
membantu didapur. Hal ini dilakukan dengan secara tuntas dan penuh rasa tanggung jawab oleh para siswa disekolah.
4. Biasa mematuhi peraturan
Berkaitan dengan adanya peraturan yang dibuat untuk menciptakan keteraturan disekolah tersebut. Para siswa diwajibkan untuk mematuhinya.
Sehingga para siswa mematuhi peraturan–peraturan dimanapun juga karena kebiasaan mematuhi peraturan disekolah tersebut.
27
5. Faktor –faktor yang mempengaruhi Disiplin Belajar
27
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1990, h. 208
29 Dalam hal sikap kedisiplinan belajar, ada beberapa faktor yang datang
dari dalam diri siswa mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan belajar. Hal ini dapat dikatakan logis dan wajar, sebab hakikat
disiplin adalah ketaatan dan kepatuhan serta perubahan tingkah laku yang diminati siswa. Itu juga masih bergantung pada faktor yang datang dari luar diri siswa yang
menurut Tabrani Rusyan terdiri dari : a.
“Faktor sosial yang terdiri atas lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, kelompok.
b. Faktor budaya.
c. Faktor lingkungan fisik seperti pasilitas rumah, fasilitas belajar dan iklim.
d. Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.”
28
Pendapat lain dikemukakan oleh Muhibin Syah bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin siswa dapat di bedakan menjadi tiga macam, yaitu :
1. Faktor internal yaitu keadaan, kondisi jasmani dan rohani siswa
2. Faktor Eksternal, yaitu kondisi lingkungan di sekitar siswa
3. Faktor pendekatan belajar, yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi
strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakakukan kegiatan materi – materi pembelajaran.”
29
Berdasarkan uraian di atas dapat ditetapkan bahwa faktor- faktor yang dapat mempengaruhi disiplin belajar siswa adalah faktor eksternal. Karena itu
pembahasan selanjutnya akan diarahkan pada faktor- faktor tersebut : a.
Faktor intenal. Faktor internal menurut Ngalim Purwanto meliputi “kematangan, kecerdasan,
motivasi dan faktor kepribadian,”
30
sedangkan Syamsu Yusuf melihat dari segi individu yang belajar, maka ada bederapa syarat yang harus dipenuhi yang
meliputi aspek–aspek fisik dan psikis.
31
28
Tabrani Rusyan, Pendidikan Budi Pekerti, Bandung: Arcaya media Utama, 2000, Cet, ke- 2, h.63
29
Muhibin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: CV. Rajawali Pers, 1990, Cet, ke-2, h. 65
30
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: CV. Remaja Karya, 1984, cet ke-1, h. 64
31
Syamsu Yusuf, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bina Aksara, 1993 Cet. Ke-2 h. 31
30 Yang termasuk faktor fisik ini, diantaranya adalah nutrisi Gizi makanan.
Sedanngkan yang termasuk aspek psikis Syamsu Yusuf “mengatakan terdiri dari intelegensia kecerdasan, bakat, kemampuan khusus, sikap, minat, motif,
dan suasana emosinya.”
32
Oleh karena itu sangatlah jelas bahwa kelengkapan dan kesiapan fumgsi–fungsi fisik dan psikis merupakan persyaratan bagi
tercapainya keberhasilan belajar. Apabila dalam fungsi- fungsi mengalami gangguan dan kekurangan, maka kemungkinan besar individu akan mengalami
kesulitan besar dalam belajar. Sedangkan WH. Burton yang dikutip oleh Syamsu Yusuf “mengemukakan bahwa faktor internal yang mengakibatkan
kesulitan gangguan belajar individu adalah sebagai berikut :”
33
1. Ketidak seimbangan mental atau fungsi
a. Kekurangan kemampuan mental yang bersifat potensial
b. Kekurangan kemampuan mental seperti kurangnya perhatian, adanya
kelainan, lemah dalam usaha menunjukkan kegiatan yang berlawanan dan kurangnya kebiasaan dalam belajar, hal-hal yang pundamental
c. Kesiapan diri yang kurang matang
2. gangguan fisik
a. kekurangan fungsi- funsi organ perasaan, alat-alat bicara dan sebagainya. b. gangguan kesehatan
3. Gangguan emosi a. merasa tidak aman
b. kurang bisa menyesuaikan diri, baik dengan orang, situasi maupun kebutuhan
b. Faktor Eksternal Menurut Muhibin Syah terdiri atas dua macam, yaitu “faktor lingkungan
sosial dan faktor lingkungan non sosial.”
34
Begitu juga Syamsu Yusuf mengatakan faktor eksternal meliputi aspek – aspek sosial dan aspek non sosial.
32
Syamsu Yusuf, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bina Aksara, 1993 Cet. Ke-2 h. 38
33
Syamsu Yusuf, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bina Aksara, 1993 Cet. Ke-2 h. 41
34
Muhibin Syah, Psikologi Belajar Jakarta : Logos, 1995 , Cet, ke-2,h. 30
31 Adapun yang termasuk dalam lingkungan sosial antara lain : guru, masyarakat,
dan teman – teman sepermainan siswa tersebut.
35
Sedangkan yang termasuk lingkungan non sosial seperti yang diungkapkan oleh Syamsu Yusuf, adalah keadaan udara panas, dingin, waktu
pagi, siang, malam, suasana lingkungan sepi, bising, ramai, keadaan tempat kualitas gedung, luasnya ruang belajar, kebersihan dan kelengkapan,
kelengkapan alat–alat atau fasilitas belajar alat peraga, buku–buku sumber, dan media komunikasi belajar lainnya.
36
Pendapat lain oleh Muhibin Syah, bahwa faktor–faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung sekolah dan letaknya, tempat
tinggal keluarga siswa dan letaknya alat–alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor ini dipandang turut menentukan tingkat
keberhasilan siswa.
37
B. Pembentukan Perilaku siswa 1. Pengertian Pembentukan Perilaku siswa