emulsi  umumnya  digunakan  sebagai  pereaksi  mikro.  Tetesan  emulsi  internal berukuran  mikro  dianggap  sebagai  pemisah  sedemikian  rupa  sehingga  control
ukuran partikel tidak tergantung pada keseluruhan larutan tetapi di dalam tetesan emulsi.
Salah satu keuntungan menggunakan metode LEM adalah dapat dirancang dengan  selektivitas  tinggi  tergantung  tujuan  yang  diinginkan,  contohnya  pada
penghilangan  litium  dari  campuran  kalium  dan  natrium.  Keuntungan  lain menggunakan  metode  LEM  adalah  biaya  operasional  terjangkau  selama  layer
organik minyak dapat digunakan kembali dan memiliki tingkat pemisahan yeng tinggi  dari  area  permukaan.  Hirui  et.al,  melaporkan  bahwa  metode  LEM  dapat
digunakan untuk sintesis kalsium fosfat bulat spherical Gupta, 2004. Kondisi operasional yang optimum untuk setiap sistem berbeda dari setiap
proses.  Faktor  –  faktor  seperti  konsentrasi  ion  di  kedua  fasa,  pH,  dan  suhu berperan  besar  dalam  sifat  produk.  Salah  satu  kelemahan  metode  LEM  yaitu
emulsi  bisa  menjadi  tidak  stabil  setelah  kontak  dengan  feed  solution  dan  pada pencampuran kecepatan tinggi Gupta, 2004.
2.3. Precipitated Calcium Carbonate PCC
Precipitated Calcium Carbonate PCC sangat murni dan memiliki ukuran
partikel  yang  sangat  halus,  sampai  0,05  m,  terdiri  dari  campuran  calcite  dan aragonite
.  Fungsi  utama  PCC  dalam  industri  kertas  untuk  meningkatkan kecerahan  kertas  dengan  biaya  yang  tetap  murah.  Berikut  adalah  fungsi  PCC
sebagai pengisi filler :
a.  Meningkatkan  kualitas  cetak dengan  merubah  kehalusan  dan  penyerapan tinta.
b.  Meningkatkan sifat-sifat fisik,tekstur dan stabilitas bentuk. Dalam  industri  plastik  PCC  digunakan  sebagai  pengisi  filler  dalam
komposit polimer seperti PVC plastis dan kaku, poliester tak jenuh, polipropilen, dan polietilen. PCC juga digunakan dalam pelapisan coating. Opasitas pelapisan
dipengaruhi  oleh  kehalusan  dan  distribusi  ukuran  partikel.  PCC  dapat meningkatkan  sifat  pelapisan  seperti,  tahan  cuaca,  anti  korosi,  sifat  reologi,  dan
tahan gesek. PCC juga digunakan dalam bidang pertanian sebagai pupuk. Berguna untuk  menstabilkan  pH  tanah.  Juga  digunakan  sebagai  suplemen  kalsium  pada
makanan hewan Gupta, 2004. Kovacevic et.al menemukan bahwa CaCO
3
nanokomposit memperlihatkan sifat  khas  dan  meningkatkan  sifat-sifat  dalam  komposit  polimer.  Dalam  matriks
polyvinyl  acetate  PVac,  morfologi  komposit  bergantung  pada  ukuran  partikel pengisi.  Bentuk  jaringan  nanopartikel  terdispersi  di  dalam  matriks,  dimana
partikel  dalam  skala  mikro  berbentuk  pulau.  Qui  et.al  mempelajari  aplikasi CaCO
3
nanopartikel sebagai aditif dalam minyak pelumas telah ditemukan bahwa CaCO3  nanopartikel  menunjukan  kapasitas  good  load-carrying  dan  sifat
mereduksi gesekan Gupta, 2004. Hingga  kini,  terdapat  fakta  dalam  metode  optimasi  untuk  mengontrol
ukuran dan sifat morfologi partikel PCC. Metode mutakhir yang telah digunakan pun sulit untuk memprediksi ukuran partikel, morfologi dan membutuhkan jumlah
energi yang besar. Gupta, 2004.
Ada  beberapa  metode  untuk  sintesis  nanopartikel.  Pembuatan  material nanofase dengan evaporasi gas adalah salah satu metodenya, yang diperkenalkan
oleh Granqvist dan Burman. Adanya evaporasi termal telah diketahui membatasi metode ini untuk logam dan senyawa intermetalik. Keterbatasan ini dapat diatasi
oleh  Hahn  dan  Averback  dengan  mengganti  sumber  evaporasi  termal  dengan sputtering  source
sehingga  memungkinkan  untuk  sintesis  nanopartikel.  Ukuran partikel bergantung pada tekanan Ar pada ruang pengoperasian. Sedikit perubahan
pada tekanan akan merubah ukuran partikel Gupta, 2004. Wong  et.al  mensintesis  PCC  berukuran  nanometer  15-40  nm
menggunakan suspensi lime dalam reaktor berputar dan memiliki distribusi yang sangat  terbatas.  Tahapan  terpenting  dalam  metode  tersebut  adalah  pengaturan
jumlah  karbonasi  yang  terserap  CO
2
,  kemudian  ditemukan  pengontrolan  dengan dissolusi CaOH
2
. Metode ini  juga dikenal dengan Presipitasi Reaktif Multifase Gravitasi  Tinggi.  Metode  ini  membutuhkan  Centrifuge  dengan  akselerasi  tinggi
untuk  membuat  gravitasi  yang  besar  melebihi  gravitasi  bumi.  Dibutuhkan peralatan  sintesis  yang  mahal.  Wong  et.al  melaporkan  bahwa  bentuk  spherical
dan needle-like seperti ditunjukan pada Gambar 2  dan morfologinya dapat diatur Gupta, 2004.
Gambar 2.
Mikrograf SEM dari CaCO
3
berbentuk spherical dan  needle-like.
Tsuzuki  et.al  mensintesis  CaCO3  nanopartikel  menggunakan  reaksi mechanochemical
diikuti  dengan  perlakuan  panas.  Reaksi  perubahan  fasa  padat akan  terjadi  selama  penggilingan  mekanik  pada  reaksi  pencampuran  serbuk.
Perlakuan panas memastikan sempurnanya reaksi. Keterbatasan metode ini adalah morfologi partikel calcite ditunjukan pada Gambar 3 dan memerlukan pasokan
energi  yang  besar.  Penggilingan  mekanik  menyebabkan  bentuk  partikel  dan distribusi yang tidak merata Gupta, 2004.
Liu  et.al  membuat  partikel  komposit  CaCO
3
SiO
2
berukuran  nanometer dengan  proses  sol-gel  CaCO
3
dan  SiO
3
dalam  tangki  reaktor  berputar,  dengan rata-rata  ukuran  komposit  sol-gel  CaCO
3
kira-kira  40  nm.  CaCO
3
nanopartikel juga  telah  dibuat  menggunakan  tehnik  mikro  emulsi  yang  terdiri  dari  sodium
dedocyl  sulphate  SDS isopentanolsikloheksanaair.  Zhang  et.al  mensintesis
nanopartikel  CaCO
3
dalam  sistem  reaksi  CaOH
2
-H
2
O-CO
2
.  Hal  ini  telah dilaporkan  bahwa  meningkatnya  suhu  dan fraksi  massa  suspensi  CaOH
2
dapat meningkatkan ukuran partikel pada produk akhir Gupta, 2004.
Gambar 3.
Mikrograf SEM dari CaCO
3
berbentuk kubus calcite.
2.4. Sonokimia