Signifikansi Manfaat Penelitian Sistematika Kepenulisan

apa faktor pendukung serta penghambat dalam proses produksi dan penyiaran program Cahaya Pagi di RASfm.

E. Signifikansi Manfaat Penelitian

1. Signifikansi Akademis

Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan sedikit pemikiran dalam kajian ilmu komunikasi khususnya yang menyangkut studi mengenai analisis program dakwah di media elektronik radio.

2. Signifikansi Praktis

Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan, informasi, serta pertimbangan bagi SDM radio agar ke depannya dapat memberikan program yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

F. Metodologi Penelitian

1. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan penulis adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, atau pun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitan deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. 11 Penulis berharap 11 Moh. Nazir, Metode Penelitian Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003, h. 54. dengan penelitian deskriptif ini pembaca akan lebih mudah mengerti dan mencerna apa yang akan penulis sampaikan. Meminjam salah satu definisi penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, Kirk dan Miller 1986:9 yaitu tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental tergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri, dan berpartisipasi berhubungan dengan orang-orang tersebut, menggunakan bahasa dan peristilahan mereka. Kemudian Bogdan dan Taylor 1975:5 mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 12

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipakai oleh penulis adalah metode penelitian yang bersifat studi kasus case study yaitu salah satu metode penelitian ilmu-ilmu sosial. Secara umum studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan “how” atau “why”, bila peneliti hanya mempunyai sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontomporer masa kini di dalam konteks kehidupan nyata. 13

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu teknik memperoleh data untuk keperluan penelitian. Data itu sendiri merupakan salah satu komponen riset, artinya tanpa 12 Nurul Hidayati, Metodologi Penelitian Dakwah: Dengan Pendekatan Kualitatif Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h. 7. 13 Siti Aisyah, Skripsi: Strategi Pemrograman CTV Banten dalam Mempertahankan Eksistensi Sebagai TV Lokal Jakarta: Universitas Mercu Buana, 2008, h. 60. data tidak akan ada riset. Data yang akan dipakai dalam riset haruslah benar karena apabila salah akan menghasilkan informasi yang salah juga. 14

a. Data Primer

Data primer yang digunakan penulis adalah wawancara mendalam atau indepth interview dan observasi. Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab secara mendalam, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide panduan wawancara. 15 Wawancara dilakukan penulis dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci seperti yang dimaksud dengan interviu terstruktur. Narasumber yang diwawancarai adalah pihak dari Radio Alaikassalam Sejahtera Jakarta RASfm serta berkompeten memberikan pernyataan atau jawaban. Yaitu Bapak Taufiq Ilham selaku Staff HRD serta Traffic di RASfm. Sedangkan observasi merupakan prosedur sistematis untuk mengetahui gejala- gejala yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang diteliti melalui pengamatan dari dekat dengan harapan akan memperoleh suatu kelengkapan data. Observasi ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan penelitian ini. 16 Ada pun observasi yang penulis lakukan hanya kepada program Cahaya pagi di radio Alaikassalam Sejahtera Jakarta. 14 Husain Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004, h. 22. 15 Moh. Nazir, Metode Penelitian Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003, h. 193-194. 16 Syamir Salam, Pedoman Penulisan Skripsi, Diktat Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2003, h. 17.

b. Data Sekunder

Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan dan mempelajari teori yang diperlukan dari berbagai literatur di perpustakaan. Selain itu juga data diambil dari bahan tertulis maupun teori yang didapat pada saat kuliah, arsip-arsip serta company profile. 17

4. Teknik Analisis Data

Teknik penelitan dengan metode studi kasus case study yang bersifat kualitatif, pengolahan data difokuskan pada penggalian subjek penelitian key informan sedangkan proses analisis data dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh melalui wawancara mendalam dengan narasumber key informan dan studi literatur. Kemudian dibaca, dipelajari, dan dianalisa secara kualitatif. Hasil analisa tersebut adalah data yang tidak berbentuk angka-angka melainkan kalimat-kalimat pernyataan dan disusun secara sistematis.

G. Sistematika Kepenulisan

Untuk penyajian penelitian dan penulisan, sekaligus memberikan gambaran yang lebih jelas tentang materi yang terkandung di dalam skripsi ini. Penulis menyusun sistematika penulisan skripsi ini ke dalam lima bab. Dengan urutan sebagai berikut : Bab pendahuluan, pembahasan materi yang terdiri dari tiga bab, dan diakhiri dengan bab kesimpulan. Bab pertama : pendahuluan berisi latar belakang masalah yang merupakan dasar- dasar pemikiran terhadap permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, perumusan 17 Moh. Nazir, Metode Penelitian Jakarta: Ghalia Indonesia: 2003, h. 40. masalah, tinjauan pustaka, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Pada bab dua : penulis mencoba memaparkan tentang ruang lingkup dakwah dan radio yang terdiri dari pengertian dan tujuan dakwah, subyek, obyek, materi, dan media dakwah, pengertian radio, sejarah radio, serta perkembangan radio di Indonesia, karakteristik, dan format stasiun radio. Bab ketiga : penulis memperkenalkan lebih jauh profil RASfm serta program Cahaya Pagi di radio Alaikassalam Sejahtera Jakarta. Bab keempat : merupakan inti dari penulisan skripsi. Penulis menganalisa program Cahaya Pagi yang disiarkan radio Alaikassalam Sejahtera Jakarta RASfm. Bagian terakhir, bab lima merupakan kesimpulan dan saran-saran disertai dengan daftar pustaka dan lampiran. 14

BAB II RUANG LINGKUP DAKWAH DAN RADIO

A. Pengertian Dakwah dan Tujuan Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Ditinjau dari segi bahasa, dakwah berasal dari bahasa Arab ”da’wah”. Da’wah mempunyai tiga huruf asal, yaitu dal, ’ain, dan wawu. Dari ketiga huruf asal ini, terbentuk beberapa kata dengan ragam makna. Makna-makna tersebut adalah memanggil, mengundang, minta tolong, meminta, memohon, menanamkan, menyuruh datang, mendorong, menyebabkan, mendatangkan, mendoakan, menangisi, dan meratapi. 1 Kata dakwah juga berarti doa al- du’a, yakni harapan, permohonan kepada Allah dan mengesahkan-Nya tauhid. 2 Secara terminologis pengertian dakwah dimaknai dari aspek positif ajakan tersebut, yaitu ajakan kepada kebaikan dan keselamatan dunia dan akhirat. 3 Sedangkan definisi dakwah menurut para pakar antara lain: 1. Syekh Ali Makhfudh Dakwah adalah mendorong manusia untuk berbuat kebajikan dan mengikuti petunjuk agama, menyeru mereka kepada kebaikan dan mencegah mereka dari perbuatan mungkar agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. 4 1 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Jakarta: Prenada Media, 2009, cet. Ke-2, h. 6. 2 A. Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub Jakarta: Penamadani, 2006, h. 144. 3 Anang Hermawan, Pengertian Dakwah, Artikel ini diakses pada tanggal 22 Mei 2010 dari http:tri 1405.blogsome.com20070507pengertian-dakwahtrackback. 4 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah Jakarta: Amzah, 2009, h. 3.