14
BAB II RUANG LINGKUP DAKWAH DAN RADIO
A. Pengertian Dakwah dan Tujuan Dakwah
1. Pengertian Dakwah
Ditinjau dari segi bahasa, dakwah berasal dari bahasa Arab ”da’wah”. Da’wah mempunyai tiga huruf asal, yaitu dal,
’ain, dan wawu. Dari ketiga huruf asal ini, terbentuk beberapa kata dengan ragam makna. Makna-makna tersebut adalah memanggil,
mengundang, minta tolong, meminta, memohon, menanamkan, menyuruh datang, mendorong, menyebabkan, mendatangkan, mendoakan, menangisi, dan meratapi.
1
Kata dakwah juga berarti doa al-
du’a, yakni harapan, permohonan kepada Allah dan mengesahkan-Nya tauhid.
2
Secara terminologis pengertian dakwah dimaknai dari aspek positif ajakan tersebut, yaitu ajakan kepada kebaikan dan keselamatan dunia dan akhirat.
3
Sedangkan definisi dakwah menurut para pakar antara lain: 1.
Syekh Ali Makhfudh Dakwah adalah mendorong manusia untuk berbuat kebajikan dan mengikuti
petunjuk agama, menyeru mereka kepada kebaikan dan mencegah mereka dari perbuatan mungkar agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
4
1
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Jakarta: Prenada Media, 2009, cet. Ke-2, h. 6.
2
A. Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub Jakarta: Penamadani, 2006, h. 144.
3
Anang Hermawan, Pengertian Dakwah, Artikel ini diakses pada tanggal 22 Mei 2010 dari http:tri
1405.blogsome.com20070507pengertian-dakwahtrackback.
4
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah Jakarta: Amzah, 2009, h. 3.
2. Endang S. Anshari
Dalam arti terbatas ialah:menyampaikan Islam kepada manusia secara lisan, tulisan, ataupun lukisan. Sedangkan pengertian luas adalah penjabaran,
penterjemahan, dan pelaksanaan Islam dalam perikehidupan dan penghidupan manusia termasuk di dalamnya politik, ekonomi, sosial, pendidikan,ilmu
pengetahuan, kesenian, kekeluargaan, dan sebagainya.
5
3. A.Hasjmy
Dakwah adalah mengajak orang lain untuk meyakini dan mengamalkan aqidah dan syariat yang telah terlebih dahulu telah diyakini dan diamalkan oleh
pendakwah sendiri
6
4. Barmawie Umary
Dakwah adalah Penyebaran agama Islam secara luas dan massal. Dakwah menurut bahasa: mengajak atau mendorong kepada sesuatu tujuan seperti dengan
di’aayah. Dakwah menurut istilah mengajak ke arah kebenaran, amar ma’ruf nahi munkar
agar memperoleh sa’adah sekarang dan yang akan datang. Dakwah Islam adalah ajakan yang berisi
amar ma’ruf nahi munkar. Ajakan tersebut tidak cukup dengan lisan saja, melainkan juga dengan bahasa, perbuatan, dan kepribadian
mulia secara nyata.
7
5. M. Quraish Shihab mendefinisikannya
Sebagai seruan atau ajakan kepada keinsafan, atau usaha mengubah sesuatu yang
5
S. Anshari, Pokok-pokok Pikiran Tentang Islam, Jakarta: Interprises, 1976 , h. 87.
6
A. Hasjmy, Dustur Dakwah Menurut Al-Quran, Jakarta: Bulan Bintang, h. 17.
7
Thohir Luth, dan M. Natsir, Dakwah dan Pemikirannya, Jakarta: Gema Insani Press, 1999 h. 80.
tidak baik kepada sesuatu yang lebih baik terhadap pribadi maupun masyarakat.
8
2. Tujuan Dakwah
Dari beberapa definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwasanya dakwah adalah proses penyampaian mengajak, menyerukan, serta menarik perhatian
manusia ke jalan Allah SWT. Untuk melaksanakan perintah-Nya dan menjauhkan
larangan-Nya dalam upaya mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.
Dan bahwasanya dakwah dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan, dan sudah termasuk dalam pengertian dakwah itu sendiri, dan tujuan dakwah merupakan salah satu
faktor yang sangat penting dalam proses dakwah. Oleh karena itu di bawah ini akan dijelaskan tujuan dakwah itu sendiri.
1. Tujuan Jangka Pendek
Dalam jangka pendek tujuan kegiatan dakwah itu adalah untuk memberikan pemahaman tentang Islam kepada masyarakat sasaran dakwah itu. Dengan adanya
pemahaman masyarakat tentang Islam maka masyarakat akan terhindar dari sikap dan perbuatan yang mungkar dan jahat.
9
2. Tujuan Jangka Panjang
Adanya dakwah itu adalah untuk mengadakan perubahan sikap masyarakat dakwah itu. Sikap yang dimaksud adalah perilaku-perilaku yang tidak terpuji bagi
masyarakat yang tergolong kepada kemaksiatan yang tentunya membawa kepada
8
M. Quraish Shihab, Membumikan Al- Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan
Masyarakat Bandung: Mizan, 2001, cet. Ke-22, h. 194.
9
M. Bahri Ghazali, Da’wah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu komunikasi Da’wah,
jakarta: Pedoman Ilmu jaya, 1997, h. 7.
kemudaratan dan mengganggu ketentraman masyarakat lingkungannya. Kedua tujuan di atas secara jelas telah tergambar di dalam Alquran surat Ali Imran ayat 104.
10
M. Natsir menulis dakwah dan tujuannya, beliau memberikan beberapa ulasan tentang dakwah, terutama tujuannya. Menurut M. Natsir tujuannya adalah:
11
a. Memanggil kita kepada syariat, untuk memecahkan persoalan hidup perorangan
dan persoalan berumah tangga, berjamaah-bermasyarakat, berbangsa-bersuku bangsa, bernegara, dan berantar negara;
b. Memanggil kita kepada fungsi hidup sebagai hamba Allah di atas dunia yang
terbentang luas ini, berisikan berbagai jenis manusia, bermacam pola pendirian dan kepercayaannya, yakni fungsi sebagai syuhadâ `ala an-nâs menjadi pelopor
dan pengawas bagi umat manusia; c.
Memanggil kita kepada tujuan hidup yang hakiki, yakni menyembah Allah. Demikianlah, kita hidup mempunyai fungsi dan tujuan yang tertentu.
Secara umum tujuan dakwah dalam Alquran adalah :
12
a. Dakwah bertujuan untuk menghidupkan hati yang mati. Allah SWT berfirman
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan rasul apabila rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada
kamu[605], ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia
10
M. Bahri Ghazali, Da’wah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi
Da’wah, h. 7.
11
Thohir Luth, dan M. Natsir, Dakwah dan Pemikirannya Jakarta: Gema Insani, 1999, h. 70.
12
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 61I.
dan hatinya[606] dan sesungguhnya kepada-Nyalah ka mu akan dikumpulkan.”
QS al-Anfal: 24
13
b. Agar manusia mendapat ampunan dan menghindarkan azab dari Allah QS an-
Nuh: 7
“Dan sesungguhnya setiap kali Aku menyeru mereka kepada iman agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya
dan menutupkan bajunya ke mukanya dan mereka tetap mengingkari dan m
enyombongkan diri dengan sangat.” QS an-Nuh: 7
c. Untuk menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya
“Orang-orang yang telah kami berikan Kitab kepada mereka[775] bergembira dengan Kitab yang diturunkan kepadamu, dan di antara golongan-golongan
Yahudi dan Nasrani yang bersekutu, ada yang mengingkari sebahagiannya. Katakanlah Sesungguhnya Aku hanya diperintah untuk menyembah Allah dan
tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan Dia. Hanya kepada-Nya Aku seru manusia dan hanya kepada-Nya Aku kembali. QS ar-Rad: 36
14
d. Untuk menegakkan agama dan tidak terpecah-belah
13
[605] Maksudnya: menyeru kamu berperang untuk meninggikan kalimat Allah yang dapat membinasakan musuh serta menghidupkan Islam dan muslimin. Juga berarti menyeru kamu kepada iman,
petunjuk jihad, dan segala yang ada hubungannya dengan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
[606] Maksudnya: Allah-lah yang menguasai hati manusia.
14
[775] yaitu orang-orang Yahudi yang telah masuk agama Islam seperti Abdullah bin Salam dan orang-orang Nasara yang telah memeluk agama Islam.
“Dan karenanya sempitlah dadaku dan tidak lancar lidahku maka utuslah Jibril kepada Harun[1076].” QS as-Syura: 13
15
e. Mengajak dan menuntun ke jalan yang lurus QS al-Mukminun: 73
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar menyeru mereka kepada jalan yang lurus.” QS al-Mukminun: 73
f. Untuk menghilangkan pagar penghalang sampainya ayat-ayat Allah ke dalam
lubuk hati masyarakat QS al-Qashshas: 87
“Dan janganlah sekali-kali mereka dapat menghalangimu dari menyampaikan ayat-ayat Allah, sesudah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan serulah mereka
kepada jalan Tuhanmu, dan janganlah sekali-sekali kamu termasuk orang-
orang yang mempersekutukan Tuhan.” QS al-Qashshas: 87
B. Subyek, Obyek, Materi Dakwah, dan Media Dakwah