D. Rasio Keuangan Bank
Berdasarkan teknik analisis keuangan tersebut di atas, analisis rasio keuangan merupakan analisis dengan jalan membandingkan satu pos dengan
pos laporan keuangan lainnya baik secara individu maupun bersama-sama guna mengetahui hubungan di antara pos-pos tertentu baik dalam neraca
maupun laporan laba rugi. Setiap rasio keuangan yang dibentuk memiliki tujuan yang ingin dicapai masing-masing. Ini berarti tidak dijumpai batasan
yang jelas dan tegas berapa rasio yang terdapat pada setiap aspek yang dianalisis.
Rasio-rasio keuangan perbankan menurut Agnes Sawir 2005: 28 diklasifikasi menjadi lima kelompok yaitu
“Rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio resiko usaha bank, dan rasio efisiensi.”
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi seluruh kewajiban hutang-hutangnya dan dapat membayar kembali kepada semua
deposannya serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan.
Menurut Agnes Sawir 2005:29 rasio likuiditas terdiri dari : 1.
Quick Ratio, rasio untuk mengetahui kemampuan bank dalam membiayai kembali kewajibannya kepada para nasabah yang menyimpan dananya
dengan cash assets yang dimilikinya. Semakin tinggi rasionya semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Quick ratio ini dapat dihitung dengan :
Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009
Quick Ratio =
Deposits Total
Assets Cash
2. Banking Rasio, rasio untuk mengetahui kemampuan bank dalam
membayar kembali kewajiban kepada para deposannya yang telah menyimpan dananya dengan menarik kembali kredit-kredit yang telah
diberkan kepada para debiturnya. Semakin tinggi rasionya semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya.
Banking Ratio = Deposits
Total Loans
Total 3.
Cash Ratio, rasio untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kewajibannya yang sudah jatuh tempo dengan cash assets yang
dimilikinya. Semakin tinggi rasionya semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya.
Cash Ratio = dibayar
segera harus
yang Pinjaman
Assets Cash
4. Loans to Assets Ratio, Rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam
memenuhi permintaan para debitur dengan asset bank yang tersedia. Semakin tinggi rasionya maka yang terjadi justru sebaliknya yaitu semakin
rendah tingkat likuiditasnya
Loans to Assets Ratio = Assets
Total Lonas
Total 5.
Lonas to Deposit Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar kembali kewajibannya kepada para deposan dan pemilik modal
dengan menarik kembali kredit-kredit yang telah diberikan kepada debiturnya. Semakin tinggi rasionya menunjukkan hasil yang semakin
baik.
Loan to Deposit Ratio = diterima
yang Dana
Loans Total
2. Rasio Solvabilitas
Rasio ini disebut juga rasio permodalan. Analisis solvabilitas digunakaan untuk :
a Ukuran kemampuan bank tersebut untuk menyerap kerugian-kerugian yang
tidak dapat dihindarkan.
Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009
b Sumber dana ynag diperlukan untuk membiayai kegiatan usahanya sampai
batas tertentu, karena sumber-sumber dana dapat juga berasal dari hutang penjualan aset yang tidak terpakai dan lain-lain.
c Alat pengukuran besar kecilnya kekayaan bank tersebut yang dimiliki oleh
para pemegang sahamnya. d
Dengan modal yang mencukupi, memungkinkan manajemen bank yang bersangkutan untuk berkerja dengan efisiensi yang tinggi, seperti yang
dikehendaki oleh para pemilik modal pada bank tersebut.
Menurut Agnes Sawir 2005: 38 rasio solvabilitas terdiri dari : 1.
Primary Ratio; rasio untuk mengukur kemampuan permodalan pada suatu bank untuk menutupi penurunan aktivitasnya akibat berbagai kerugian
yang tidak dapat dihindarkan. Semakin tinggi rasionya menunjukkan hasil yang semakin baik.
Primary Ratio =
Assets Total
Capital Equity
2. Capital Ratio; rasio untuk mengukur kemampuan permodalan pada suatu
bank untuk menutupi kemungkinan kegagalan yang ada dalam proses permodalan kredit. Semakin tinggi rasionya akan menunjukkan hasil yang
semakin baik.
Capital Ratio = Loans
Total Capital
Equity 3.
Capital Adequacy Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan permodalan pada suatu bank setelah dikurangi aktiva tetap dan untuk menutupi
kemungkinan kegagalan yang ada dalam proses permodalan kredit. Semakin tinggi rasionya akan menunjukkan hasil yang semakin baik.
Capital Adequacy Ratio = Lonas
Total Assets
Fixed Capital
Equaty −
3. Rasio Profitabilitas