yang tersimpan di bank. Peningkatan laba yang cukup besar terlihat pada
laporan laba rugi menunjukkan kinerja keuangan bank yang cukup baik.
3. Rasio-Rasio Keuangan Bank
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari PT Bank Tabungan Negara Persero Cabang Medan, maka dilakukan analisis rasio laporan
keuangan yang meliputi likuiditas,solvabilitas, profitabilitas, resiko keuangan bank, dan rasio efisiensi yang dijelaskan sebagai berikut :
a Analisis Likuiditas
Analisis likuiditas adalah suatu analisa terhadap perbandingan
harta lancar dengan hutang lancar. Analisis likuiditas yang dikaji penulis disini meliputi
quick ratio, cash ratio, dan loan to assets ratio yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1 Tabulasi Rasio Likuiditas
Tahun 2005 dan 2006
Tahun Aspek
2005 2006 Keterangan
1. Quick Ratio
0,722 1,247
+ 0,525 2.
Cash Ratio 0,696
1,195 + 0,499
3. Loan to assets Ratio
61,728 55,556
- 6,172
Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat likuiditas bank yang diukur dengan rasio-rasio tersebut di atas meningkat pada tahun 2006.
Dengan angka-angka atau persentase yang ditunjukkan melalui rasio itu, selain menunjukkan likuiditas yang meninggkat juga menunjukkan
tingkat likuiditas yang rendah karena persentasenya kecil. Namun bagi bank hal seperti ini tidak terlalu masalah, karena dengan kondisi
seperti itu bukan berarti bank tidak sehat tetapi karena bank banyak menyalurkan dana sehingga dana yang tinggal di bank sangat sedikit,
yang nampak pada kas dan harta lancar lainnya. Ini memang karena kegiatan dan fungsi bank yaitu sebagai penarik dan penyalur dana
kepada masyarakat. Oleh karena itu setiap dana yang masuk misalnya melalui tabungan dan usaha lainnya akan tersalur kembali. Sehingga
dana yang tinggal di bank akan tetap atau bahkan berkurang karena permintaan dari nasabah yang akan meminjam dana.
b Analisis Solvabilitas
Analisis solvabilitas adalah analisis terhadap keadaan keuangan jangka panjang atau permodalan bank dengan tujuan mengukur
kemampuan bank dalam menjalankan atau mengembangkan usaha dengan menampung resiko kerugian. Analisis ini menganalisis modal,
total aset dan pinjaman kredit yang diberikan. Sehingga analisis solvabilitas yang dikaji penulis disini adalah
primary ratio, capital
Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009
ratio, dan capital adequacy ratio yang hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2 Tabulasi Rasio Solvabilitas
Tahun 2005 dan 2006
Tahun Aspek
2005 2006 Keterangan
1. Primary Ratio
0,931 3,305
+ 2,374 2.
Capital Ratio 1,509
5,949 + 4,440
3. Capital Adequacy
Ratio - 5,615
- 1,081 + 4,534
Pada tabel di atas rasio menunjukkan ada kenaikan pada tahun 2006. Hal ini memberikan arti bahwa permodalan atau keadaan
keuangan jangka penjang bank semakin baik. Sehingga bank dapat menjalankan usahanya dengan baik dan bahkan dapat memperluas
usaha atau sesuai dengan tugasnya dapat menambah jumlah pinjaman yang akan diberikan atau penyaluran kredit dan giro dan yang lain-
lainnya. Dengan keadaan yang seperti itu bank juga dapat mengatasi resiko kerugian yang dialami oleh bank, misalnya kredit macet. Jadi
dari rasio sovabilitas bank itu menunjukkan keadaan keuangan yang baik.
Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009
c Analisis Profitabilitas
Analisis profitabilitas adalah suatu analisis terhadap keadaan keuangan bank yang dapat menciptakan laba yang dapat diukur dari
pendapatan dan biaya-biaya usaha. Analisis profitabilitas yang dikaji oleh penulis di sini adalah meliputi
gross profit margin, net profit margin, dan return on equity capital yang hasilnya dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 3 Tabulasi Rasio Profitabilitas
Tahun 2005 dan 2006
Tahun Aspek
2005 2006 Keterangan
1. Gross Profit Margin
- 24,686 - 20,428
+ 4,258 2.
Net Profit Margin 10,597
38,056 + 27,459
3. Return on Equty Capital
100 100
-
Pada tabel di atas dilihat bahwa profitabilitas bank meningkat dari tahun 2005 ke tahun 2006. Hal tersebut nampak pada kenaikan
gross profit margin dan net profit margin. Kenaikan tersebut disebabkan oleh kenaikan pendapatan operasi pada tahun 2006
meskipun juga diikuti oleh kenaikan biaya operasi. Tidak berbeda jauh dengan keadaan pada tahun 2005. Dimana pendapatan operasi lebih
Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009
kecil daripada biaya operasi yang menyebabkan gross profit marginnya minus.
d Analisis Resiko Usaha Bank
Analisis ini mengukur permodalan atau kemampuan keuangan bank untuk mengatasi kemungkinan kegagalan pembayaran kewajiban
kepada nasabah atau kerugian atas aktiva yang dimiliki dan resiko kerugian lainnya yang diukur dari
equity capital, total aset maupun total deposito. Analisis yang dikaji oleh penulis di sini adalah
deposit risk ratio dan assets risk ratio seperti tampak pada tabel berikut.
Tabel 4 Tabulasi Rasio Resiko Usaha Bank
Tahun 2005 dan 2006
Tahun Aspek
2005 2006 Keterangan
1. Deposits Risk Ratio
0,977 3,576
+ 2,599 2.
Assets Risk Ratio 0,938
3,343 + 2,405
Angka dan persentase yang ditunjukkan pada tabel tersebut memberikan arti bahwa keadaan keuangan bank mampu untuk
mengatasi atau membayar kewajiban kepada nasabah dan mampu menyerap resiko kerugian yang dihadapi karena terjadi peningkatan
dari tahun 2005 ke tahun 2006. Hal ini terjadi karena kenaikan laba
Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009
pada tahun 2006 yang juga sebagai equity capitalnya yang semakin besar untuk membagi total depositnya maupun total asetnya.
e Analisis Efesiensi
Analisis efesiensi adalah analisis yang bertujuan untuk mengukur kinerja manajemen bank dengan membandingkan pendapatan usaha,
total asetnya dan juga modalnya atau total ekuitasnya. Analisisnya meliputi
leverage multiplier dan assets utilization yang hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5 Tabulasi Rasio Efesiensi
Tahun 2005 dan 2006
Tahun Aspek
2005 2006 Keterangan
1. Leverage Multiplier 10.736,030
3.025,841 - 7.710,189
2. Assets Utilization
12,687 13,784
+ 1,097
Pada tabel tersebut ditunjukkan bahwa tingkat efesiensi bank atau manajemen bank pada tahun 2006 manurun yang dapat dilihat pada
angka atau persentase daripada leverage multiplier, sementara meskipun assets utilizationnya meningkat namun peningkatannya
relatif kecil. Hal tersebut memberikan arti bahwa terjadi penurunan kinerja manajemen bank dalam mengelola dan memanfaatkan semua
Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009
sumber daya yang ada pada tahun 2006 yang diukur dari rasio efisiensi.
B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis dan Evaluasi Laporan Keuangan sebagai Dasar Penilaian
Kinerja Keuangan Perusahaan a. Neraca
Berdasarkan data neraca hasil penelitian yang terdapat pada lampiran 2, maka dapat dijelaskan keadaan neraca PT Bank
Tabungan Negara Persero Cabang Medan pada tahun 2005 dan tahun 2006 sebagai berikut :
Aktiva tahun 2006 naik sebesar Rp 84.482.105.974,82 dari tahun 2005 sebesar Rp.477.106.514.131,04 menjadi
Rp561.588.620.105,86 pada tahun 2006 atau naik 17,707. Kenaikan aktiva tersebut disebabkan oleh kenaikan jumlah kredit yang diberikan
sebesar Rp.17.485.582.872,18 dari tahun 2005 sebesar Rp294.510.324.876,14 ke tahun 2006 menjadi Rp311.995.907.748,32
atau naik 5,937. Kenaikan aktiva total tersebut juga disebabkan oleh kenaikan jumlah aktiva tetap sebesar 4,541 dan kenaikan jumlah
aktiva lain-lain sebesar 33,133. Sedangkan pada pasiva, kenaikannya tampak pada hampir semua
komponen pasiva, dimana terdapat kenaikan giro yang cukup besar yaitu 637,959 dan kenaikan tabungan sebesar 3,281. Hal itu juga
Donny Rahdian Habibie : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Rasio..., 2007 USU Repository © 2009