3. Teknik Analisis Data Menurut Ginting Situmorang 2008:188 teknik yang dilakukan adalah
dengan analisis deskriptif. Deskiptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan
cara mendiskriptifkan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum atau generalisasi. Sehingga penulis membuat analisis statistik deskriptif dengan jenis analisis Rasio.
E. Sistematika Pembahasan
Agar penulisan ini lebih terarah dan sistematis maka penulis akan menjadikan paper ini menjadi empat bab yaitu sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini menguraikan tentang alasan pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode
penelitian dan sistematika pembahasan. BAB II
PT. SYUHBHRASTA Pada bab ini membahas tentang sejarah singkat perusahaan,
struktur organisasi dan uraian tugas, pengertian analisis laporan keuangan, pengertian rasio keuangan, kegunaan rasio keuangan,
jenis- jenis rasio keuangan dan kelemahan rasio keuangan. BAB III
ANALISIS DAN EVALUASI Dalam bab ini akan dianalisis semua yang telah dikemukakan pada
bab sebelumnya dan sekaligus mengevaluasinya BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009
Pada bab ini penulis memberikan kesimpulan berdasarkan uraian diatas dan juga saran-saran guna menunjang kemajuan PT.
Syuhbhrasta tersebut dimasa yang akan datang.
Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009
BAB II PT. SYUHBHRASTA MEDAN
A. Sejarah Perusahaan
PT. SYUHBHRASTA adalah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan banyak dimiliki oleh 100 orang pemegang saham
pensiunan TNIPOLRI mantan pejabat Kowilhan-I Sumatera dan Kalimantan Barat. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 19 Januari 1985. Gagasan
dibentuknya PT. SYUHBHRASTA berawal dari adanya kebijaksanaan Pangkowilan –I Letjen TNI Soesilo Soedarman yaitu meningkatkan kesejahteraan
anggota Kowilhan –I untuk mengusahakan penguasaan lahan yang rencananya akan ditanami kelapa sawit dengan sistem pola Perkebunan Inti Rakyat PIR.
Ternyata dalam proses mewujudkan gagasan tersebut pola PIR tidak mungkin dilaksanakan, karena terbentur dengan adanya persyaratan administrasi
yang sulit dilaksanakan, karena para anggota yang ditunjuk sebagai peserta Perkebunan Inti Rakyat PIR waktu itu status masih dalam dinas aktif serta
peserta Perkebunan Inti Rakyat PIR dihatuskan berdomisili didaerah lokasi Perkebunan Inti Rakyat PIR, sehingga dengan demikian dibentuklah perusahaan
yang diberi nama yakni PT. SYUHBHRASTA yang berlokasi di Jl. Iskandar Muda No. 222 Medan. Areal perkebunan PT. SYUHBHRASTA terletak pada 3
lokasi yang berbeda yaitu : 1.
Areal Kebun Aek Torop luasnya 240 Ha terletak didaerah Rantau Prapat Kabupaten Labuhan Batu.
Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009
2. Areal Kebun Tanjung Medan luasnya 124 Ha terletak didaerah Desa Tanah
Putih Kecamatan Tanjung Medan antara perbatasan Propinsi Sumatera Utara dan Riau.
3. Areal Kebun Aek Siala luasnya 200 Ha terletak di daerah Aek Siala
Kecamatan Tambusai Propinsi Riau. Meskipun ketiga areal Perkebunan PT. SYUHBHRASTA lokasinya tidak
berdekatan tetapi tetap saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan tidak dapat dipisahkan namun dalam hal pembuatan laporan keuangannya tetap
merupakan satu kesatun karena setiap tahunnya ketiga areal kebun tersebut memberikan laporan kepada kantor pusat secara akurat dan cermat.
Kegiatan utama PT sejak berdirinya diarahkan pada pembangunan kebunAek Torop, yang dilanjutkan dengan pengembangan kebun Tj. Medan dan kebun Aek
Siala, dengan uraian sebagai berikut :
a. Pembangunan Kebun Aek Torop
1. Kebun Aek Torop yang pembangunan yang awalnya dilakukan oleh
Komando, pada tahun 1984 mengalami kebakaran dan pada pertengahan tahun 1985 Komando Likwidasi.
2. Pada saat PT. SYUHBHRASTA menerima tugas untuk membangunan
lahan diatas 1985 tampak beberapa pokok tanaman yang ada yang selamat dari kebakaran, tersebar pada lahan ± sekitar 50 Ha. Tanaman
sisa masih hidup terpencar diatas, kemudian disisip dengan bibit baru diperoleh dibeli dari kebun bibit PTP VII lama yang ada di Sosa
Tapanuli Selatan, dengan bantuan rekomondasi Bapak Pangdam-II BB
Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009
yang pada saat itu dijabat oleh Bapak Mayjen TNI Asmono sebanyak 400 bibit. Lahan kebun dengan tanaman baru melalui sisipan-sisipan diatas,
kemudian terbentuk kebun tanaman sawit ± 50 Ha dari luas lahan yang 240 Ha.
3. Untuk menanam lahan sisa yang 190 Ha, dilahan tersebut diadakan
pembibitan baru sebanyak 35.000 bibit, yang pelaksanaannya secara teknis dibawah bimbingan ADM PTP- III lama Bapak Piliang yang
pelaksaan hariannya ditugaskan kepada salah seorang Askep untuk mengadakan pengawasan setiap saat.
4. Kegiatan lanjutan adalah membukamembersihkan lahan sisa yang seluas
190 Ha untuk bisa ditanami secara efektif, lahan yang bisa ditanami hanya 177 Ha, sisanya yang 13 Ha berwujud jalan, pondok-pondok, mushalla,
gedung, garasi dan lahan berawa. 5.
Pada akhir tahun 1998 seluruh areal yang bisa ditanami secara efektif seluas 227 Ha sudah penuh secara intensif pada tahun 19901991 sudah
membuahkan hasil. Pada tahun itu 1991 PT. Bisa kirim panjar deviden yang pertama dan berlanjut semakin meningkat sampai tahun 1998,
sebagai pertanda bahwa kebun tersebut telah berhasil dikelola oleh pengurus.
b. Pembangunan Kebun Tanjung Medan
Mengingat bahwa kebun Aek Torop telah berkembang sedemikian maju maka pengurus mengambil kebijaksanaan dengan upaya pengembangan kebun, yang
Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009
pada tahap pertama ialah membuka lahan baru di Desa Tanah Putih Kecamatan Tanjung Medan seluas 124,2 Ha dengan uraian sebagai berikut :
1. Lokasi lahan Tanjung Medan yang hanya seluas 124 Ha terletak di daerah
perbatasan Propinsi Riau dengan Propinsi Sumatera Utara. Kebunnya sendiri beroprasi di daerah Propinsi Riau.
2. Jarak tempuh dengan mibil dari Aek Torop ke Tanjung Medan bisa dicapai ±
1½ jam. 3.
Lahan kebun Tanjung Medan diperoleh melalui proses ganti rugi lahan masyarakat setempat. Setatus tanah SK Camat diusahakan secepatnya bisa
ditingkanka setatusnya menjadi Hasil Guna Usaha HGU . 4.
Pada akhir tahun 1993 kebun ini secara keseluruhan selesai ditanami sawit dan pada tahun 1997 sudah mulai berbuah.
5. Kebun Tanjung Medan mulai 1 Januari 1998 kami nyatakan secara
operasional mandiri, lepas dari pengawasan bimbingan dari Asisten Aek Torop. Secara penuh agar perhatian dpat dikonsentrasikan ke pembangunan
kebun di Aek Siala. 6.
Secara organik dan atministratif kebun Tnjung Medan tetap di bawah naungan Direksi PT. SYUHBHRASTA. Dengan dinyatakan bahwa kebun Tanjung
Medan secara operasional mandiri, rasa tanggung jawab personal Tanjung Medan meningkat, merasa dapat kepercayaan yang lebih besar dari Direksi,
hingga tahun 1998 kebun Tanjung Medan sudah ada kemampuan untuk memberikan deviden yang pertama kepada pesahamnya.
Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009
c. Pembangunan Kebun Aek Siala
Mengingat bahwa kebun Aek Torop dan kebun Tanjung Medan sudah berproduksi, khususnya kebun Tanjung Medan belakangan sudah mandiri, maka
pengurus terus berupaya mengembangkan kegiatan perusahaan dengan mencari lahan perkebunan yang baru di daerah Aek Siala Kecamatan Tambusai Riau
seluas 200 Ha, sebagai pengembangan dari kedua kebun di atas, dengan uraian sebagai berikut :
1. Pada laporan-laporan tahun yang lewat, telah dilaporkan adanya hambatan
yang diluar kemampuan untuk mengatasinya, pertama adalah menghadapi pemodal besar Pengusaha Hutan Tanaman Industri faktor pengaruh alam,
sehingga dalam mengendalikan kontinitas kegiatan, telah kehilangan lebih dari 2 tahun.
2. Pada tahun 19971998 dari lahan yang seluas 200 Ha baru bisa menanami
sawit pada lahan itu ± 50. Diharapkan pada tahun 2000 tanaman itu sudah bisa menghasilkan buah. Sampai kwartal akhir tahun 1998 lahan yang tersisa ±
50 belum dapat ditanami karena lahannya pada musim hujan selalu terendam air dan karena lahannya dibelah oleh sungai. Rencana selanjutnya
adalah mengeringkan lahan tersebut dengan usaha menyewa alat berat beckue .
3. Bibit untuk lahan tersebut dari awal sudah disiapkan ditempat tersebut dan
siap untuk ditanam.
Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009
Struktur organisasi adalah suatu kerja sama dari sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Dengan kata lain jika struktur oraganisasi dalam
perusahaan tidak ada maka tujuan tidak akan berjalan dengan baik. Adapun pembagian tugas pengurus dan karyawan berdasarkan struktur
organisasi perusahaan PT. SYUHBHRASTA adalah sebagai berikut :
a. Dewan Komisaris
1. Mengawasi kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan tugas untuk
kepentingan usaha perseroan. 2.
Komisaris wajib dengan itikad baik dan penuh rasa tanggungjawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha perseroan.
3. Memberikan nasehat kepada Direksi diminta atau tidak diminta guna
kelancaran jalannya Perseroan. 4.
Memberikan petunjuk teknis pengoperasian perseroan baik dikantor pusat maupun di kebun-kebun yang dikuasai perusahaan, dengan mencatat
tugas tersebut diminta oleh Direksi dengan surat Keputusan. 5.
Dengan surat terbanyak dapat memberhentikan sementara Direksi, apabila melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perseroan,
dengan berkewajiban memberitahukannya kepada Rapat Umum Pemegang Saham RPUS sesegera mungkin, paling lambat sebulan
setelah surat Pemberhentian Sementara dikeluarkan Pasal 82 UU RI No I1995 tanggal 7 Maret 1995
Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009
b. Direktur Utama
1. Mengendalikan jalannya perusahaan
2. Mengawasi segala tugas dan kewajiban para direktur, karyawan pusat dan
kebun. 3.
Memberikan pengarahan, petunjuk, mendengar lisantertulis kepada direktur serta seluruh karyawan pusat dan kebun.
4. Membuat kebijaksanaan umum dan khusus.
5. Mewakili perusahaan untuk mengikatkan diri kepada pihak ketiga dan
menandatangani perikatan tersebut.
c. Direktur Administrasi dan Keuangan
1. Membina mengkoordinir serta mengawasi kegiatan Administrasi dan
Keuangan. 2.
Menyiapkan Program Kerja. 3.
Menyiapkan Neraca dan Perhitungan Laba Rugi sesuai ketentuan perusahaan.
4. Membina serta mengawasi tugas dan tanggungjawab karyawan.
5. Membuat laporan keuangan secara rutin.
6. Menyiapkan materi RUPS di bidang Administrasi dan Keuangan .
7. Memeriksa laporan pertanggungjawaban keuangan pusat dan kebun serta
memeriksa kemajuan kebutuhan dana rutininsidentil.
Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009
d. Kepala Bagian Keuangan Kabag Keuangan
1. Mengawasi kegiatan urusan keuangan, kasir dan dokumtasi.
2. Memberikan saran kepada Dirut baik lisantertulis yang berhubungan
dengan perseroan dibidang keuangan. 3.
Menyiapkan lapora keuangan untuk RUPS. 4.
Menyusun laporan-laporan keuangan. 5.
Mencatat hasil penjulan TBS dan Perhitungan harga rata-rata. 6.
Menyiapkan rencana anggaran penerimaan dan biaya perusahaan. 7.
Membukukan hutang karyawan danpinjaman para pesaham serta piutang perusahaan.
e. Sekretariat
1. Pencatatan surat masuk dan keluar.
2. Mengatur sistem arsip, catatan, surat dan dokumentasi serta surat-surat
berharga SHM. 3.
Menerima dan mengedarkan surat masuk dan keluar dengan sistem takah 4.
Menyiapkan konsep dan pengetikan surat dan laporan Keputusan, Intruksi dan lain-lain.
5. Bertanggungjawab atas pengamanan dan penyimpanan takah.
6. Mengedarkan dan mengirim surat, laporan kepada alamat yang dituju.
f. JurutikKomputer
1. Melaksanakan pekerjaan pengetikan surat-surat
Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009
2. Membantu menyiapkan administrasi surat masuk dan keluar
3. Membantu menyiapkan peredaran dan pengiriman surat dan laporan-
laporan
g. Direktur Operasional
1. Pemeliharaan dan pemupukan tanaman.
2. Membina dan mengarahkan sistem keamanan serta ketrtiban kebun.
3. Menganalisis, merencanakan, replanting, pengembangan tanaman
perluasan kebun 4.
Sistem dan pelaksanaan pemupukan dan panen serta evaluasi produksi TBS
5. Menyiapkan materi RUPS di bidang operasional kebun
6. Mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan tugas dan tanggungjawab
petugas dan karyawan dikebun
h. Kepala Bagian Tata Usaha Kabag Tata Usaha
1. Membuat bukudaftar inventaris perusahaan baik pusat maupun kebun
2. Menyimpan dokumensurat izin perusahaan
3. Merencanakan dan menyediakan perlengkapan alat-alat tulis kantor
4. Melaksanakan pengamanan surat-surat izin perusahaan
5. Mengatur dan mengkoordinir pekerjaan urusan dalam yang meliputi
keamanan, kebersihan dan tamu-tamu 6.
Mengerjakan perencanaan kebutuhan dan realisasi pemakaian pupuk
Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009
7. Mengawasi pemakaian telepon perusahaan
8. Mengamankan dan memelihara seluruh barang inventarisaset di kantor
pusat
i. Kasir
1. Membukukan keluar masuk uang kas buku kas
2. Mengerjakan buku bank
3. Pembayaran gaji, belanja keperluan perusahaan, dan lain-lain
4. Membukukan dana JPK karyawan kebun serta menyimpan dana tersebut
pada Bank Milik Negara BMN 5.
Membuat daftar himpunan JPK setiap bulan dan ditanda tangani oleh Dirut serta kasir
j. Dokumen
1. Menyimpan seluruh dokumen keuangan
2. Membuat daftar dokumen yang akurat dan memberi nomor tiap-tiap
berkas dokumen tersebut 3.
Menjaga keamanan dokumen 4.
Membantu pengetikan kwitansi.
k. Urusan Administrasi Personalia URS MIN PERS
1. Membuat notulen rapat
Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009
2. Menyiapkan dan mengerjakan administrasi pajak, baik untuk masa
bulanan, periodiktahunan dan mengmankannya.
C. PENGERTIAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Menurut Harahap 2004:190 Analisa Laporan keuangan terdiri dari dua kata yaitu Analisa dan laporan Keuangan. Kata analisa adalah memecahkan atau
menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil. Sedangkan Laporan
Keuangan adalah Neraca, Labarugi, dan arus kas dana. Maka Analisa laporan
Keuangan berarti: “Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih
kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antar satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data
non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yan tepat.”
Menurut Martono 2001:51 Analisis Laporan Keuangan merupakan analisis
mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan yang melibatkan neraca dan laba-
rugi. Neraca merupakan laporan yang menggambarkan jumlah kekayaan harta, kewajiban hutang dan modal dari suatu perusahaan pada saat tertentu. Laporan
Laba-rugi merupakan laporan yang menggambarkan jumlah penghasilan atau pendapatan dan biaya dari suatu perusahaan pada periode tertentu.
Sedangkan menurut Brigham 2001:106 Analisa laporan keuangan umumnya dimulai dengan perhitungan sekumpulan rasio keuangan yang dirancang untuk
mengungkapkan kekuatan dan kelemahan relatif suatu perusahaan lain dalam industri yang sama dan untuk menunjukkan apakah posisi keuangan membaik
atau memburuk selama suatu waktu.
Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009
PERHITUNGAN LABA-RUGI PT. SYUHBHRASTA PERIODE 1 JANUARI SD 31 DESEMBER 2004
Penjualan TBS Rp.5.039.912.610
Kompensasi angkut TBS 35.021.640
Harga pokok penjualan 1.163.160.880
Laba Bruto Rp.3.911.773.370
Biaya administrasi umum Rp.1.788.600.583
Biaya terkena koreksi fiskal 642.265.410
Biaya operasional sesuai uu perpajakan Rp.1.146.335.173
Laba operasi perusahaan Rp.2.765.438.197
Penerimaan lain-lain 111.895.596
Laba untuk perhitungan PPH Badan Rp.2.877.333.793
Biaya terkena koreksi fiskal 642.265.410
Laba sebelum pajak Rp.2.235.068.383
PPH Badan Rp.845.700.137
PPN DN Jan sd Desember 503.991.261
Pajak yang seharusnya Rp.1.349.691.398
Laba tanpa kebijakan pajak Rp.885.376.985
Kebijakan pajak : PPH Badan PSL 25
Rp.56.949.492 PSL 21
7.652.885 PPN DN
163.684.973 Pelunasan pajak
96.757.000 Taktis pajak
166.096.180 Rp.491.140.530
Keuntungan dari kebijakan pajak: Pajak seharusnya
Rp.1.349.691.398 Pajak yang dibayarkan
491.140.530 Jumlah keuntungan dari kebijakan pajak
Rp.858.550.868 Laba bersih tahun 2004
Rp.1.743.927.853
Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009
PERHITUNGAN LABA-RUGI PT. SYUHBHRASTA PERIODE 1 JANUARI SD 31 DESEMBER 2005
Penjualan TBS Rp.5.027.406.610
Harga pokok penjualan 1.491.515.295
Laba Bruto Rp.3.535.891.315
Biaya administrasi umum Rp.1.803.527.982
Biaya Administrasi khusus 1.767.938.311
Biaya terkena koreksi fiskal 639.993.775
2.877.532.518 Biaya operasional sesuai UU Perpajakan
Rp.1.073.944.536 Biaya operasi perusahaan
Rp.5.339.407.297 Penerimaan lain-lain
Rp.139.438.353 Laba operasi perusahaan
Rp.2.765.438.197 Penerimaan lain-lain
111.895.596 Laba untuk perhitungan PPH Badan
Rp.5.478.845.650 Biaya terkena koreksi fiskal
639.993.750 Laba sebelum pajak
Rp.4.784.851.900 PPH Badan
Rp.762.915.500 PPN DN Jan sd Desember
502.740.600 Pajak yang seharusnya
Rp.1.365.656.100 Laba tanpa kebijakan pajak
Rp.3.419.195.800 Kebijakan pajak :
PPH Badan PSL 25 Rp.59.249.400
PSL 21 16.639.700
PPN DN 142.538.300
Pelunasan pajak 89.399.400
Taktis pajak 2004 307.926.800
Keuntungan dari kebijakan pajak: Rp.3.111.269.000
Pajak seharusnya Rp.1.290.141.700
Pajak yang dibayarkan 322.126.200
Jumlah keuntungan dari kebijakan pajak Rp.968.015.500
Laba bersih tahun 2005 Rp.4.079.388.500
Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009
PERHITUNGAN LABA RUGI PERIODE 1 JANUARI SD 31 DESEMBER 2006
Penjualan TBS : Kebun PT Rp. 1.319.459.770
Koperasi 2.146.830.430
1.420.078.450 Rp.4.886.368.650
Harga pokok penjualan 1.519.706.480
Laba bruto Rp.3.366.662.170
Biaya administrasi umum 1.717.489.045
1.649.173.125 Penerimaan lain-lain
228.164.816 Laba sebelum pajak
Rp.1.877.337.941 Pajak, pelunasan, dll
369.824.006 Laba bersih tahun 2006
Rp.1.507.513.935
Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009
D. PENGERTIAN RASIO KEUANGAN