Pada tahun 2006 current rasio menghasilkan tak hingga disebabkan perusahaan tidak mempunyai hutang lancar.
b. Cash Ratio
Cash ratio menggambarkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang yang harus segera dipenuhi dengan kas yang tersedia dan efek yang
harus segera diuangkan. Semakin tinggi cash ratio berarti jumlah uang yang tersedia semakin besar sehingga pelunasan utang pada saat jatuh
tempo tidak mengalami kesulitan. Akan tetapi bila cash ratio terlalu tinggi juga tidak baik akibatnya terhadap potensi untuk mempertinggi rate
of return. Menurut Gibson 2002:210 dengan rumus : 100
tan x
lancar g
Hu Efek
Kas Ratio
Cash +
=
100 080
. 072
. 178
703 .
597 .
74 2004
x Tahun
=
= 42 atau Rp.0,42 Artinya setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin dengan kas dan efek sebesar Rp. 0,42
100 880
. 868
. 10
211 .
516 .
114 2005
x Tahun
=
= 1.054 atau Rp.10,54 Artinya setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin dengan kas dan efek sebesar Rp.10,54
100 687
. 857
. 553
2006 x
Tahun −
=
= ∞
Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009
Pada tahun 2006 cash rasio menghasilkan tak hingga disebabkan perusahaan tidak mempunyai hutang lancar.
c. Quick Ratio Acid Test Ratio
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan.
Persediaan dianggap membutuhkan waktu yang relatif lama untuk menukarkannya dalam bentuk uang tunai. Rasio ini semakin besar
semakin baik. Angka rasio ini tidak harus 100 atau 1 : 1. Menurut Harahap 2004:302 dengan rumus :
100 tan
tan x
lancar g
Hu g
piu Efek
Kas Ratio
Quick +
+ =
100 080
. 072
. 178
000 .
750 .
608 703
. 597
. 74
2004 x
Tahun +
=
= 384 atau Rp.3,84 Artinya setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin pengembaliannya dengan quick asset
sebesar Rp. 3,84 100
080 .
072 .
178 000
. 000
. 500
211 .
516 .
114 2005
x Tahun
+ =
= 5.654 atau Rp.56,54 Artinya setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin pengembaliannya dengan quick asset
sebesar Rp.56,54 100
000 .
000 .
500 687
. 857
. 553
2006 x
Tahun −
+ =
= ∞
Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009
Pada tahun 2006 Quick rasio menghasilkan tak hingga disebabkan perusahaan tidak mempunyai hutang lancar.
2. Rasio Leverage a.
Total Debt to Equity Ratio
Rasio ini menggambar sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini semakin baik.
Menurut Syahyunan 2004:84 dengan rumus : 100
tan x
sendiri Modal
g u
total Ratio
Equity to
Debt Total
=
100 000
. 800
. 048
. 1
080 .
072 .
178 2004
x Tahun
=
= 17 atau Rp.0,17 Artinya setiap hutang sebesar Rp.1 dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp. 0,17
100 000
. 800
. 048
. 1
880 .
868 .
10 2005
x Tahun
=
= 1 atau Rp.0,01 Artinya setiap hutang sebesar Rp.1 dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp. 0,01
100 000
. 800
. 048
. 1
2006 x
Tahun −
=
= 0 Pada tahun 2006 perusahaan tidak mempunyai hutang lancar sehingga modal
tidak perlu menjamin hutang.
Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009
b. Total Debt to Total Capital Assets Ratio
Rasio ini menggambar sampai sejauh mana total aktiva dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar. Menurut Harahap 2004:304 dengan
rumus: 100
tan x
Aktiva Total
g u
total Ratio
Assets Capital
Total to
Debt Total
=
100 972
. 762
. 339
. 7
080 .
072 .
178 2004
x Tahun
=
= 2 atau Rp.0,02 Artinya setiap hutang sebesar Rp.1 dijamin oleh Total Aktiva sebesar Rp. 0,02
100 485
. 433
. 537
. 7
880 .
868 .
10 2005
x Tahun
=
= 0,1 atau Rp.0,001 Artinya setiap hutang sebesar Rp.1 dijamin oleh Total Aktiva sebesar Rp. 0,001
100 040
. 376
. 859
. 7
2006 x
Tahun −
=
= 0 Pada tahun 2006 perusahaan tidak mempunyai hutang lancar sehingga aktiva
tidak perlu menjamin hutang.
3. Rasio Aktivitas a.
Total Assets Turn Over
Rasio ini mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada seluruh aktiva dalam menghasilkan penjualan. Menurut Syahyunan
2004:85 dengan rumus :
Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009
kali x
Aktiva Total
Penjualan Ratio
Over Turn
Assets Total
1 =
kali x
Tahun 1
972 .
762 .
339 .
7 250
. 934
. 074
. 5
2004 =
= 0,69 kali Artinya setiap Rp.1 aktiva berputar selama setahun dapat menghasilkan
pendapatan sebesar Rp. 0,69 kali kali
x Tahun
1 485
. 433
. 537
. 7
610 .
406 .
027 .
5 2005
=
= 0,67 kali Artinya setiap Rp.1 aktiva berputar selama setahun dapat menghasilkan
pendapatan sebesar Rp. 0,67 kali kali
x Tahun
1 040
. 376
. 859
. 7
650 .
368 .
886 .
4 2006
=
= 0,62 kali Artinya setiap Rp.1 aktiva berputar selama setahun dapat menghasilkan
pendapatan sebesar Rp. 0,62 kali
b. Receivable Turn Over
Rasio ini menunjukkan berapa cepat penagihan piutang. Semakin besar semakin baik karena penagihan piutang yang dilakukan dengan cepat.
Menurut Harahap 2004:308 dengan rumus : kali
x g
piu rata
Rata Bersih
Kredit Penjualan
Ratio Over
Turn ceivable
1 tan
Re −
=
Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009
kali x
Tahun 1
000 .
750 .
608 250
. 934
. 074
. 5
2004 =
= 8 kali Artinya dalam satu tahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar
sebesar 8 kali. kali
x Tahun
1 000
. 000
. 500
610 .
406 .
027 .
5 2005
=
= 10 kali Artinya dalam satu tahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar
sebesar 10 kali. kali
x Tahun
1 000
. 000
. 500
650 .
368 .
886 .
4 2006
=
= 10 kali Artinya dalam satu tahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar
sebesar 10 kali.
c. Average Collection Period
Rasio ini menunjukkan periode rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang. Menurut Bragg 2000:328 dengan rumus :
360 tan
x Penjualan
rata Rata
g Piu
Ratio Period
Collection Average
− =
360 250
. 934
. 074
. 5
000 .
750 .
608 2004
x Tahun
=
= 43 hari Artinya piutang dikumpulkan rata-rata setiap 43 hari
Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009
360 610
. 406
. 027
. 5
000 .
000 .
500 2005
x Tahun
=
= 36 hari Artinya piutang dikumpulkan rata-rata setiap 36 hari
360 650
. 368
. 886
. 4
000 .
000 .
500 2006
x Tahun
=
= 37 hari Artinya piutang dikumpulkan rata-rata setiap 37 hari
d. Net Working Capital Turn Over