2. Areal Kebun Tanjung Medan luasnya 124 Ha terletak didaerah Desa Tanah
Putih Kecamatan Tanjung Medan antara perbatasan Propinsi Sumatera Utara dan Riau.
3. Areal Kebun Aek Siala luasnya 200 Ha terletak di daerah Aek Siala
Kecamatan Tambusai Propinsi Riau. Meskipun ketiga areal Perkebunan PT. SYUHBHRASTA lokasinya tidak
berdekatan tetapi tetap saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan tidak dapat dipisahkan namun dalam hal pembuatan laporan keuangannya tetap
merupakan satu kesatun karena setiap tahunnya ketiga areal kebun tersebut memberikan laporan kepada kantor pusat secara akurat dan cermat.
Kegiatan utama PT sejak berdirinya diarahkan pada pembangunan kebunAek Torop, yang dilanjutkan dengan pengembangan kebun Tj. Medan dan kebun Aek
Siala, dengan uraian sebagai berikut :
a. Pembangunan Kebun Aek Torop
1. Kebun Aek Torop yang pembangunan yang awalnya dilakukan oleh
Komando, pada tahun 1984 mengalami kebakaran dan pada pertengahan tahun 1985 Komando Likwidasi.
2. Pada saat PT. SYUHBHRASTA menerima tugas untuk membangunan
lahan diatas 1985 tampak beberapa pokok tanaman yang ada yang selamat dari kebakaran, tersebar pada lahan ± sekitar 50 Ha. Tanaman
sisa masih hidup terpencar diatas, kemudian disisip dengan bibit baru diperoleh dibeli dari kebun bibit PTP VII lama yang ada di Sosa
Tapanuli Selatan, dengan bantuan rekomondasi Bapak Pangdam-II BB
Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009
yang pada saat itu dijabat oleh Bapak Mayjen TNI Asmono sebanyak 400 bibit. Lahan kebun dengan tanaman baru melalui sisipan-sisipan diatas,
kemudian terbentuk kebun tanaman sawit ± 50 Ha dari luas lahan yang 240 Ha.
3. Untuk menanam lahan sisa yang 190 Ha, dilahan tersebut diadakan
pembibitan baru sebanyak 35.000 bibit, yang pelaksanaannya secara teknis dibawah bimbingan ADM PTP- III lama Bapak Piliang yang
pelaksaan hariannya ditugaskan kepada salah seorang Askep untuk mengadakan pengawasan setiap saat.
4. Kegiatan lanjutan adalah membukamembersihkan lahan sisa yang seluas
190 Ha untuk bisa ditanami secara efektif, lahan yang bisa ditanami hanya 177 Ha, sisanya yang 13 Ha berwujud jalan, pondok-pondok, mushalla,
gedung, garasi dan lahan berawa. 5.
Pada akhir tahun 1998 seluruh areal yang bisa ditanami secara efektif seluas 227 Ha sudah penuh secara intensif pada tahun 19901991 sudah
membuahkan hasil. Pada tahun itu 1991 PT. Bisa kirim panjar deviden yang pertama dan berlanjut semakin meningkat sampai tahun 1998,
sebagai pertanda bahwa kebun tersebut telah berhasil dikelola oleh pengurus.
b. Pembangunan Kebun Tanjung Medan
Mengingat bahwa kebun Aek Torop telah berkembang sedemikian maju maka pengurus mengambil kebijaksanaan dengan upaya pengembangan kebun, yang
Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009
pada tahap pertama ialah membuka lahan baru di Desa Tanah Putih Kecamatan Tanjung Medan seluas 124,2 Ha dengan uraian sebagai berikut :
1. Lokasi lahan Tanjung Medan yang hanya seluas 124 Ha terletak di daerah
perbatasan Propinsi Riau dengan Propinsi Sumatera Utara. Kebunnya sendiri beroprasi di daerah Propinsi Riau.
2. Jarak tempuh dengan mibil dari Aek Torop ke Tanjung Medan bisa dicapai ±
1½ jam. 3.
Lahan kebun Tanjung Medan diperoleh melalui proses ganti rugi lahan masyarakat setempat. Setatus tanah SK Camat diusahakan secepatnya bisa
ditingkanka setatusnya menjadi Hasil Guna Usaha HGU . 4.
Pada akhir tahun 1993 kebun ini secara keseluruhan selesai ditanami sawit dan pada tahun 1997 sudah mulai berbuah.
5. Kebun Tanjung Medan mulai 1 Januari 1998 kami nyatakan secara
operasional mandiri, lepas dari pengawasan bimbingan dari Asisten Aek Torop. Secara penuh agar perhatian dpat dikonsentrasikan ke pembangunan
kebun di Aek Siala. 6.
Secara organik dan atministratif kebun Tnjung Medan tetap di bawah naungan Direksi PT. SYUHBHRASTA. Dengan dinyatakan bahwa kebun Tanjung
Medan secara operasional mandiri, rasa tanggung jawab personal Tanjung Medan meningkat, merasa dapat kepercayaan yang lebih besar dari Direksi,
hingga tahun 1998 kebun Tanjung Medan sudah ada kemampuan untuk memberikan deviden yang pertama kepada pesahamnya.
Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009
c. Pembangunan Kebun Aek Siala
Mengingat bahwa kebun Aek Torop dan kebun Tanjung Medan sudah berproduksi, khususnya kebun Tanjung Medan belakangan sudah mandiri, maka
pengurus terus berupaya mengembangkan kegiatan perusahaan dengan mencari lahan perkebunan yang baru di daerah Aek Siala Kecamatan Tambusai Riau
seluas 200 Ha, sebagai pengembangan dari kedua kebun di atas, dengan uraian sebagai berikut :
1. Pada laporan-laporan tahun yang lewat, telah dilaporkan adanya hambatan
yang diluar kemampuan untuk mengatasinya, pertama adalah menghadapi pemodal besar Pengusaha Hutan Tanaman Industri faktor pengaruh alam,
sehingga dalam mengendalikan kontinitas kegiatan, telah kehilangan lebih dari 2 tahun.
2. Pada tahun 19971998 dari lahan yang seluas 200 Ha baru bisa menanami
sawit pada lahan itu ± 50. Diharapkan pada tahun 2000 tanaman itu sudah bisa menghasilkan buah. Sampai kwartal akhir tahun 1998 lahan yang tersisa ±
50 belum dapat ditanami karena lahannya pada musim hujan selalu terendam air dan karena lahannya dibelah oleh sungai. Rencana selanjutnya
adalah mengeringkan lahan tersebut dengan usaha menyewa alat berat beckue .
3. Bibit untuk lahan tersebut dari awal sudah disiapkan ditempat tersebut dan
siap untuk ditanam.
Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009
Struktur organisasi adalah suatu kerja sama dari sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Dengan kata lain jika struktur oraganisasi dalam
perusahaan tidak ada maka tujuan tidak akan berjalan dengan baik. Adapun pembagian tugas pengurus dan karyawan berdasarkan struktur
organisasi perusahaan PT. SYUHBHRASTA adalah sebagai berikut :
a. Dewan Komisaris