Total Asset Turn Over Receivable Turn Over Average Collection Period Net Profit Margin

2004 2005 2006 Total asset turn over 0,69 kali 0,67 kali 0,62 kali Receivable turn over 8 kali 10 kali 10 kali Average collection period 43 kali 36 kali 37 kali Net working capital turn over 4,8 kali 4,8 kali 4,7 kali Hasil penelitian tahun 2008 data diolah Dilihat dari rasio aktivitas, maka terlihat bahwa PT. Syuhbhrasta memiliki rasio yang kurang bagus karena adanya ketidakstabilan karena mengalami penurunan pada total asset turn overnya. Artinya perusahaan berkemampuan untuk menggunakan sumber daya perusahaan semakin menurun sehingga penjualan dan keuntungan kurang bagus. Rasio-rasio yang baik akan menghasilkan keuntungan yang baik pula.

a. Total Asset Turn Over

Rasio ini menggambarkan sejauh mana dana yang ditanamkan dalam aktiva berputar dalam satu tahun dan seberapa besar penjualan dari aktiva tersebut. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa efisiensi penggunaan dana PT. Syuhbhrasta semakin buruk. Hal ini dapat dilihat dari penurunan rasio. Pada tahun 2004 sebesar 0,69 kali, pada tahun 2005 sebesar 0,67 kali dan pada tahun 2006 sebesar 0,62 kali.

b. Receivable Turn Over

Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009 Rasio ini menunjukkan berapa cepat penagihan piutang. Semakin besar semakin baik karena penagihan piutang dilakukan dengan cepat. Pada tahun 2004 receivable PT. Syuhbhrasta sebesar 8 kali, pada tahun 2005 sebesar 10 kali dan pada tahun 2006 sebesar 10 kali. Dalam segi perputaran PT. Syuhbhrasta mengalami peningkatan dalam hal penagihan walaupun relatif kecil.

c. Average Collection Period

Rasio ini mengggambarkan kemampuan perusahaan untuk mengukur berapa hari rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang perusahaan. Pada tahun 2004 average collection period PT. Syuhbhrasta sebesar 43 hari, pada tahun 2005 sebesar 36 hari dan pada tahun 2006 sebesar 37 hari. Yang artinya perusahaan semakin cepat dalam mengumpulkan piutang walaupun pada tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 1 hari yang sangat relatif kecil. Hal ini disebabkan PT. Syuhbhrasta kurang tegas dalam menagih piutang. Semakin kecil jumlah hari yang diperlukan akan semakin baik karena itu berarti piutang semakin cepat terkumpul.

d. Net Working Capital Turn Over

Net working capital turn over PT. Syuhbhrasta mengalami penurunan. Dapat dilihat dari hasil analisis pada tahun 2004 sebesar 4,8 kali, pada tahun 2005 sebesar 4,8 kali dan pada tahun 2006 sebesar 4,7 kali. Artinya perusahaan modal kerja yang dihasilkan perusahaan kurang baik dalam menghasilkan penjualan bersih walaupun penurunannya hanya 0,1 kali. Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009

4. Analisis Rasio Profitabilitas.

Tabel 7 Rasio Profitabilitas PT. Syuhbhrasta Tahun Rasio 2004 2005 2006 Net profit margin 34 81 31 Gross profit margin 77 70 69 Rate of return on total assets 30 63 24 Rate of return on Net worth 166 389 144 Rate of return on investmen 24 54 19 Hasil penelitian tahun 2008 data diolah Rasio profitabilitas PT. Syuhbhrasta terlihat mengalami kenaikan tetapi pada tahun 2006 mengalami penurunan kembali. Hal ini disebabkan karena PT. Syuhbhrasta tidak mampu melakukan efisiensi terhadap biaya-biaya sehingga rasio ini menurun. Dari lima rasio profitabilitas dapat disimpulkan bahwa PT. Syuhbhrasta kurang mampu menghasilkan laba dengan baik serta terjadinya penurunan laba yang relatif besar.

a. Net Profit Margin

Pariani : Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Syuhbhrasta Medan, 2008 USU Repository © 2009 Net profit margin PT. Syuhbhrasta pada tahun 2004 sebesar 34 , tahun 2005 sebesar 81 dan pada tahun 2006 sebesar 31 . Penurunan ini disebabkan oleh penurunan penjualan yang sejalan dengan penurunan pendapatan setelah pajak. Kondisi ini kurang baik karena semakin kecil rasio ini semakin kecil laba bersih yang dihasilkan.

b. Gross Profit Margin