B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Faktor–faktor apakah yang memotivasi wanita memilih untuk berwirausaha.
2. Faktor–Faktor apakah yang paling dominan yang memotivasi wanita pengusaha memilih untuk berwirausaha.
C. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel
yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dari perumusan masalah yang diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survei literatur.
Kuncoro, 2003 : 44 . Memulai usaha bukanlah perkara yang mudah. Ada orang yang memulai
usaha karena tidak ada pilihan lain selain membuka usaha sendiri, karena pendidikan yang rendah membuat mereka sulit untuk mencari pekerjaan. Ada juga
orang yang membuka usaha karena lebih senang memilih usaha sendiri daripada bekerja sendiri Pandji Anoraga, 2002:234.
Berwirausaha yang dilakukan oleh wanita, merupakan pembuktian diri bahwa wanita mampu berusaha dan menghasilkan uang disamping sebagai ibu
rumah tangga, dan tidak mudah bagi wanita untuk memilih wirausaha sebagai alternatif pekerjaannya disamping ibu rumah tangga.
Universitas Sumatera Utara
Pada kerangka penelitian ini dikemukakan variabel yang memotivasi wanita untuk memilih berwirausaha, yaitu faktor kemandirian X1, faktor modal
X2, faktor emosional X3, faktor pendidikan X4 yang memotivasi wanita memilih berwirausaha Y.
Kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperti yang digambarkan dalam skema berikut ini :
1. Faktor Kemandirian X1
2. Faktor Modal X2
Faktor yang memotivasi wanita memilih berwirausaha Y
3. Faktor Emosional X3
4. Faktor Pendidikan X4
Sumber : Pandji Anoraga 2004 , dimodifikasi
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan penelitian Sugiyono, 2005:51. Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut : 1. Faktor–faktor yang memotivasi wanita memilih untuk berwirausaha
adalah faktor kemandirian, faktor modal, faktor emosional, faktor pendidikan.
2. Faktor yang paling dominan yang memotivasi wanita memilih untuk berwirausaha adalah faktor kemandirian.
Universitas Sumatera Utara
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk menganalisa faktor–faktor yang memotivasi wanita memilih
berwirausaha. b. Untuk menganalisa faktor yang paling dominan yang memotivasi
wanita memilih berwirausaha.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Wirausaha Sebagai sumber informasi untuk menjadi pertimbangan dalam
berwirausaha dan sebagai bahan masukan kepada para calon wirausahawan yang ingin mencoba untuk berwirausaha
b. Bagi Fakultas Ekonomi USU Diharapkan dapat menambah dan memperluas khazanah penelitian
yang terdapat di Fakultas Ekonomi USU. c. Bagi Penulis
Memberikan kontribusi bagi pemikiran untuk memperluas cakrawala berpikir khususnya dalam bidang kewirausahaan.
d. Bagi peneliti lain Sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan
perbandingan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut dimasa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Variabel
Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan, maka penelitian dibatasi pada faktor–faktor
yang memotivasi wanita memilih untuk berwirausaha dan dalam hal ini pengusaha salon yang berada di Kecamatn Medan Tembung. Adapun
variabel–variabelnya yaitu : a. Variabel Independent X, yaitu variabel yang tidak tergantung pada
variabel lain, yaitu : 1. Faktor Kemandirian X1, di ukur dengan mengandalkan
kemampuan diri sendiri dalam tugas, mengandalkan kemampuan keuangan sendiri, dan keberanian menghadapi
tantangan. 2. Faktor Modal X2, di ukur dengan jumlah modal yang
digunakan untuk membuka usaha, dan sumber modal yang di dapat untuk membuka usaha.
3. Faktor Emosional X3, di ukur dengan dorongan dalam diri sendiri untuk membuka usaha, merupakan usaha sampingan,
dan untuk membantu keuangan keluarga. 4. Faktor Pendidikan X4, diukur dengan tingkat pendidikan,
mengikuti pelatihan informal, dan pengetahuan bisnis yang
luas.
b. Variabel Dependent Y, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Y = Faktor yang memotivasi wanita memilih berwirausaha
2. Definisi Operasional Variabel
Dalam Penelitian ini variabel–variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang temasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan.
Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu definisi variabel–variabel yang akan di teliti sebagai
berikut ; 1. Faktor Kemandirian adalah Kemampuan untuk mengandalkan diri
sendiri dalam upaya menciptakan lapangan pekerjaan baru tanpa harus bergantung dari orang lain.
2. Faktor Modal adalah Faktor finansial pada wanita yang mempunyai modal yang cukup untuk mendirikan suatu usaha.
3. Faktor Emosional adalah Tindakan pribadi seseorang yang mampu mempengaruhi emosinya dalam mengambil keputusan untuk
memilih usaha kecil. 4. Faktor Pendidikan adalah Faktor tingkat pendidikan formal dan
keahlian serta teknik–teknik yang diperoleh wanita pengusaha dalam memilih usaha kecil.
5. Faktor yang memotivasi wanita memilih berwirausaha adalah langkah awal yang dilakukan seseorang untuk membuat suatu
pekerjaan untuk mendapatkan laba.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1 Definisi Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi
Indikator Skala
Ukur
Faktor Kemandirian
Kemampuan untuk mengandalkan diri
sendiri dalam upaya menciptakan lapangan
pekerjaan baru tanpa harus bergantung dari
orang lain. 1. Mengandalkan
kemampuan diri sendiri dalam tugas
2. Mengandalkan kemampuan
keuangan sendiri 3. Keberanian
menghadapi tantangan
Likert
Faktor Modal Faktor finansial pada wanita yang
mempunyai modal yang cukup untuk
mendirikan suatu usaha
1. Jumlah modal 2. Sumber modal
Likert
Faktor Emosional
Tindakan pribadi seseorang yang mampu
mempengaruhi emosinya dalam
mengambil keputusan untuk memilih usaha
kecil. 1. Dorongan dari
dalam diri sendiri 2. Usaha sampingan
3. Membantu
Keuangan keluarga Likert
Faktor Pendidikan
Faktor tingkat pendidikan formal dan
keahlian serta teknik-teknik yang
diperoleh wanita pengusaha dalam
memilih usaha kecil 1. Tingkat
pendidikan 2. Pelatihan informal
3. Pengetahuan bisnis
Likert
Faktor yang memotivasi
wanita memilih
berwirausaha langkah awal yang
dilakukan seseorang untuk membuat suatu
pekerjaan untuk mendapatkan laba.
1. Menyalurkan Hobi Pemilik
2. Mencari keuntungan 3. Mengasah keahlian
pemilik Likert
Sumber : Pandji Anoraga 2004 , dimodifikasi
Universitas Sumatera Utara
3. Skala Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sifat, pendapat dan persepsi seseorang ataupun kelompok orang
tentang fenomena sosial Sugiyono, 2005 :104. Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian memberikan lima alternatif jawaban kepada
responden dengan menggunakan skala 1 sampai 5 dilihat pada tabel 1.2 berikut ini.
Tabel 1.2 Instrument Skala Likert
No. Pertanyaan
Skor
1 Sangat Setuju SS
5 2
Setuju S 4
3 Kurang Setuju KS
3 4
Tidak Setuju TS 2
5 Sangat Tidak Setuju STS
1
4. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Salon kecantikan di Kecamatan Medan Tembung. Penelitian ini akan dilakukan selama bulan November
2009–Januari 2010.
5. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono, 2005:72, populasi adalah wilayah yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek atau
benda–benda alam yang lain. Satu orangpun dapat dijadikan populasi, karena satu orang mempunyai berbagai macam karakteristik. Populasi dalam
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini adalah wanita pengusaha yang mendirikan salon kecantikan di Kecamatan Medan Tembung, yang berjumlah 71 salon kecantikan.
Menurut Sugiyono, 2005:73, sampel adalah bagian dari jumlah populasi dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik pengambilan
sampel menggunakan rumus Slovin dalam Umar, 2008:78 sebagai berikut:
2
. 1
e N
N n
+ =
Dimana : n = Jumlah sampel N = Ukuran Populasi
e = taraf kesalahan yaitu 10 atau 0.01 Populasi N berjumlah 71 salon kecantikan, sehingga jumlah sampel
adalah:
1 ,
. 71
1 71
2
+ =
n = 41,52 atau 41 salon kecantikan
Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling yaitu metode purposive random sampling, yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan dan ciri-ciri yang ditentukan terlebih dahulu untuk membatasi sampel Sugiyono, 2005:78. Adapun kriteria yang
ditentukan adalah salon kecantikan yang sudah lebih dari 3 tahun membuka usahanya dengan modal sendiri. Tujuan dari penetapan criteria ini adalah
karena penulis menganggap pengusaha dapat mempertahankan usahanya yang dimulainya secara mandiri.
Universitas Sumatera Utara
6. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu : a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden yang terpilih. Data ini diperoleh dengan melakukan pengamatan
observation dan wawancara interview . b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan
majalah serta situs internet untuk mendukung penelitian . 7. Teknik Pengumpulan Data
a. Pengamatan observation Observasi yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan langsung pada lokasi penelitian, dalam hal ini di Kecamatan MedanTembung, untuk melengkapi catatan penelitian
yang diperlukan. b. Wawancara Interview
Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara melalui tatap muka face to face dengan responden terpilih. Wawancara dilakukan
dengan menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu atau alat tersebut
disebut dengan interview guide atau kuesioner. c. Studi Dokumentasi
Universitas Sumatera Utara
Yaitu dengan mengumpulkan data dan mempelajari jurnal penelitian, literatur perpustakaan dan lain–lain.
8. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk menguji apakah kuesioner layak dilakukan sebagai instrument penelitian. Instrumen yang valid alat ukur
yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid Sugiyono, 2005:109. Untuk menguji validitas digunakan pendekatan
koefisien korelasi yaitu dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya.
1. Jika
r
hitung
r
tabel
maka pertanyaan dinyatakan valid 2. Jika
r
hitung
r
tabel
maka pertanyaan dinyatakan tidak valid
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan tingkat kehandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali
untuk mengukur objek yang sama yang akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2005:110.
1. Jika
r
alpha
positif atau dari
r
tabel
maka pertanyaan dinyatakan reliabel 2. Jika
r
alpha
negatif atau dari
r
tabel
maka pertanyaan dinyatakan tidak reliabel
Universitas Sumatera Utara
9. Metode Analisis Data
a. Metode Analisis Deskriptif Kualitatif Suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula–mula
disusun, diklasifikasi, dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai perusahaan dan masalah yang
sedang diteliti. b. Metode Regresi Linier Berganda Multiple Linier Regression
Suatu metode yang digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas adalah Faktor Kemandirian X1, Faktor
Modal X2, Faktor Emosional X3, Faktor Pendidikan X4 terhadap variabel terikatnya adalah faktor yang memotivasi wanita
memilih berwirausaha Y. Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan persamaan sebagai
berikut :
Y = a + B X + B
2
X
2
+ B
3
X
3
+ B
4
X
4
+ e
Dimana : Y
: Faktor yang memotivasi wanita memilih berwirausaha
X1 : Faktor Kemandirian
X2 : Faktor Modal
X3 : Faktor Emosional
X4 : Faktor Pendidikan
a : Nilai konstanta
e : Nilai error
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya terhadap analisis regresi tersebut dilakukan dengan pengujian berikut :
A. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian mengenai ada tidaknya pelanggaran terhadap
asumsi-asumsi klasik yaitu: 1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel bebas independent dan variabel terikat
dependent atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data normal.
Uji ini dilakukan melalui analisis Kolmogorov-Smirnov K-S melalui program SPSS.
2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas merupakan suatu keadaan dimana variabel
independent yang satu dengan yang lainnya tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya
gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program
SPSS. 3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan
Universitas Sumatera Utara
residual satu pengamatan dengan pengamatan lainnya. Jika variance berbeda disebut heteroskedastisitas. Pengujian
terhadap asumsi ini dilakukan dengan melihat grafik Scatter Plot. Uji heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui
tingkat penyebaran atau variasi dari semua variabel yang diobservasi.
B. Pengujian Hipotesis