21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Indra Hakim Martondang
dengan judul penelitian “ Analisis Faktor–Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil “
pada tahun 2006, diperoleh kesimpulan bahwa faktor yang paling umum dijumpai dari para wirausahawan untuk memulai
usaha kecil adalah tension modalities modal pemaksa. Penelitian yang dilakukan oleh Erin Karina Sitepu dengan judul penelitian
“Analisis Faktor – Faktor yang Menghambat Women Entrepreneurship Dalam Berwirausaha Studi Kasus Pada Wanita Pengusaha Salon Di Jalan
Sei Mencirim Medan” pada tahun 2008, diperoleh kesimpulan bahwa dari lima
faktor yang dianggap sebagai penghambat women entrepreneurship dalam berwirausaha, hanya empat yang di anggap sebagai penghambat women
entrepreneurship dalam berwirausaha. Adapun faktor–faktor penghambat tersebut adalah faktor kewanitaan, faktor sosial budaya dan adat istiadat, faktor
administrasi dan faktor pendidikan. Faktor emosional dianggap tidak menjadi penghambat dalam berwirausaha karena seluruh responden merasa bahwa mereka
selalu bersifat rasional dalam pengambilan keputusan. Selain itu, elemen–elemen emosional yang muncul pada saat bekerja tidak mempengaruhi hubungan dengan
karyawan secara pribadi. Hal ini yang membuat penulis mengambil kesimpulan bahwa faktor emosional bukan merupakan faktor penghambat women
entrepreneurship dalam berwirausaha.
Universitas Sumatera Utara
B. Wirausaha
Istilah wirausaha ini berasal dari bahasa Perancis yaitu entrepreneur yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan arti between taker atau
go–between. Sebagai contoh dari pengertian go–between atau perantara yang
dimaksudkan dalam istilah bahasa Perancis, entrepreneur adalah pada saat Marcopolo yang mencoba merintis jalur pelayaran dagang ke Timur jauh. Dia
setuju menandatangani kontrak untuk menjual barang dari seorang pengusaha. Kontrak ini memberikan pinjaman dagang kepada Marcopolo dengan bagian
keuntungan sebesar 22,5 termasuk asuransi. Pemilik modal tidak menanggung resiko apa–apa sedangkan si pedagang yang berlayar menanggung resiko besar.
Pada saat pelayaran tiba di tujuan dan barang dagangan dijual maka si pemilik modal menerima keuntungan lebih dari 75 sedangkan si pedagang menerima
keuntungan yang lebih kecil. Pada dewasa ini kewirausahaan entrepreneurship diartikan orang yang
menciptakan kerja bagi orang lain dengan cara mendirikan, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri dan bersedia mengambil resiko
pribadi dalam menentukan peluang berusaha dan secara kreatif menggunakan potensi–potensi yang ada dalam dirinya untuk mengenali produk, mengelola, dan
menentukan cara untuk produksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk, memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya.
Dari beberapa konsep. Ada 6 hakikat penting kewirausahaan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Suryana, 2006:18, yaitu : 1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis Achmad Sanusi, 1994
2. kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda ability to create the new and different Drucker, 1959.
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan Zimmerer, 1996. 4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu
usaha start–up dan perkembangan usaha venture growth Soeharto Prawiro, 1997
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru creative, dan sesuatu yang inovatif innovative yang bermanfaat
memberi nilai lebih. 6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber–sumber melalui cara–cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan
dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang
baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
Berdasarkan keenam konsep diatas, secara ringkas kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan yang kreatif dan inovatif
Universitas Sumatera Utara
create new and different yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang
dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi resiko. Menurut Geoffrey G Meredith dalam Suryana, 2006:24 mengemukakan
ciri– ciri dan watak kewirausahaan sebagai berikut :
Tabel 2.1 Ciri–ciri dan Watak Kewirausahaan
Ciri–ciri Watak
1 Percaya Diri Keyakinan, ketidaktergantungan,
individualitas, dan optimisme 2 Berorientasi pada tugas dan hasil
Kebutuhan untuk berprestasi,
berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, energik
dan inisiatif.
3 Pengambilan resiko dan suka tantangan
Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar.
4 Kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpin, bergaul
dengan orang lain, menanggapi saran–saran dan kritik.
5 Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel
6 Berorientasi ke depan Pandangan ke depan, perspektif
C. Pandangan Terhadap Kewirausahaan