Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas

3.9.2 Uji Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka terdapat masalah multikolinieritas sehingga model regresi tidak dapat digunakan. Menurut Santoso 2000 model regresi yang baik tidak menghendaki adanya masalah multikolinearitas. Dikatakan bebas dari multikolinearitas dengan melihat Variance Inflation Factor VIF dengan pedoman sebagai berikut : - Jika VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas. - Jika VIF 5 maka tidak terdapat multikolinearitas. Tabel 3.5 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistik B Std.Error Beta Toler ansi VIF 1 Constant X1 X2 X3 10.385 .281 -.050 .293 2.003 .100 .103 .115 .339 -.049 .302 5.184 2.806 -.484 2.558 .000 .006 .629 .012 .605 .852 .633 1.654 1.174 1.580 a Dependent Variabel: Y Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Hasil Pengolahan SPSS untuk VIF dan Tolerance mengindifikasikan tidak terdapat multikolonearitas. Nilai VIF tidak ada yang melebihi 10 dan nilai Tolerance tidak ada yang kurang dari 0,10. Achiruddin Siregar : Pengaruh Bauran Promosi Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih…, 2007 USU e-Repository © 2008

3.9.3. Uji Heteroskedastisitas

Masalah lainnya yang mungkin timbul dalam analisa regresi adalah heteroskedastisitas heteroscedasticity. Ini timbul pada saat asumsi bahwa varian dari faktor galat adalah konstan untuk semua nilai variabel bebas yang tidak terpenuhi Salvatore, 2001. Jika varians tidak sama, dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam regresi linier digunakan analisa residual yang berupa grafik, dengan dasar pengambilan keputusan jika ada pola tertentu, seperti titik–titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar dan kemudian menyempit maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik–titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas Santoso, 2001. Gambar 3.2 Uji Heteroskedastisitas Scatterplot Dependent Variable: Y Regression Standardized Predicted Value 3 2 1 -1 -2 -3 R eg res s io n S tud en ti z ed R e s idu al 3 2 1 -1 -2 -3 -4 Achiruddin Siregar : Pengaruh Bauran Promosi Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih…, 2007 USU e-Repository © 2008 Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan memilih berdasarkan masukan variabel independen periklanan, promosi penjualan dan pemasaran langsung. Achiruddin Siregar : Pengaruh Bauran Promosi Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih…, 2007 USU e-Repository © 2008

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum STIE ITMI Medan STIE ITMI adalah singkatan dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Institut Teknologi Manajemen Internasional yang bergerak di bidang pelayanan jasa akan pendidikan tinggi bagi masyarakat Sumatera Utara.Peletakan batu pertama adalah tanggal 28 Maret 1997 dengan penerimaan calon mahasiswa pada tanggal 1 Mei 1998 dimana perkuliahan perdana dilaksanakan pada tanggal 10 Agusutus 1998 yang berlokasi di Kompleks Asia Mega Mas, tepatnya di jalan Timah Putih Blok G No. 16 – 17 Medan. Pada awalnya Institut Teknologi Manajemen Internasional ini mengelola program pendidikan selama 1 tahun yang biasa dikenal dengan sebutan diploma 1 dan menerima mahasiswa sejumlah 300 orang mahasiswa yang masing-masing terbagi dalam beberapa program studi yakni program studi akuntansi, progam studi manajemen pemasaran, program studi informatika komputer, program studi bahasa inggris, program studi kesekretarisan, program studi perhotelan serta program studi bahasa jepang. Pada tahun kedua, Institut Teknologi Manajemen Internasional mulai mengusulkan izin pengelolaan akan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, Sekolah Tinggi Bahasa Asing dan satu Akademi yakni Akademi Manajemen Informatika Komputer. Dengan fasilitas sarana dan prasrana yang baik, Institut Teknologi Manajemen Internasional mulai mengelola sekolah Tinggi yang dimulai pada Achiruddin Siregar : Pengaruh Bauran Promosi Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih…, 2007 USU e-Repository © 2008