Tepat Jumlah Tepat Guna

Tabel 21. Sikap Petani Penerima Dana Bantuan Program Optimasi Lahan Terhadap Indikator Tepat Waktu Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Persentase SSSangat Setuju 5 4 20 S Setuju 4 14 70 N Netral 3 2 10 TS Tidak Setuju 2 STS Sangat Tidak Setuju 1 Total Responden 20 100 Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 36 Rata-rata terbobot untuk indikator tepat sasaran yang diperoleh adalah 4,10. Nilai ini berada dalam rentang skala 3,40 x ≤ 4,20, sehingga dapat disimpulkan bahwa berdasarkan indikator tepat waktu, dana bantuan program optimasi lahan dikatakan efektif. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada responden petani padi sawah, dana bantuan program optimasi lahan mulai diterima pada awal tahun 2014 secara bertahap. Adapun musim tanam padi sawah di Kelurahan Tualang adalah bulan April dan bulan Oktober. Dengan demikian pemberian dana bantuan program optimasi lahan dinilai tepat waktu karena bantuan dapat dimanfaatkan petani selama musim tanam berlangsung dengan musim hujan di Kabupaten Serdang Berdagai mulai pada bulan Juli dan Agustus.

5.2.3 Tepat Jumlah

Indikator tepat waktu untuk mengetahui apakah jumlah dana bantuan program optimasi lahan yang diberikan kepada petani sesuai dengan kebutuhan petani untuk meningkatkan produksi padi sawah atau tidak. Berikut merupakan hasil analisis dana bantuan program optimasi lahan yang diberikan pada petani padi sawah kelompok tani Maju Bersama tehadap indikator tepat waktu: Tabel 22. Sikap Petani Penerima Dana Bantuan Program Optimasi Lahan Terhadap Indikator Tepat Jumlah Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Persentase SSSangat Setuju 5 S Setuju 4 N Netral 3 3 15 TS Tidak Setuju 2 15 75 STS Sangat Tidak Setuju 1 2 10 Total Responden 20 100 Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 36 Rata-rata terbobot untuk indikator tepat sasaran yang diperoleh adalah 2,05. Nilai ini berada dalam rentang skala 1,80 x ≤ 2,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa berdasarkan indikator tepat jumlah, dana bantuan program optimasi lahan dikatakan tidak efektif. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada responden petani padi sawah, dana bantuan program optimasi lahan didistribusikan untuk membeli sarana produksi traktor dan pupuk kompos. Jumlah dana bantuan program optimasi lahan ini dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan petani dalam meningkatkan produksi padi sawah, sebab traktor tidak mampu meningkatkan produksi padi sawah secara nyata, namun traktor mampu menekan biaya pengolahan lahan.

5.2.4 Tepat Guna

Indikator tepat waktu untuk mengetahui apakah penggunaan dana bantuan program optimasi lahan yang diberikan kepada petani padi sawah untuk meningkatkan produksi padi sawah atau tidak. Berikut merupakan hasil analisis dana bantuan program optimasi lahan yang diberikan pada petani padi sawah kelompok tani Maju Bersama tehadap indikator tepat guna: Tabel 23. Sikap Petani Penerima Dana Bantuan Program Optimasi Lahan Terhadap Indikator Tepat Guna Kategori Jawaban Bobot Frekuensi Persentase SSSangat Setuju 5 S Setuju 4 6 30 N Netral 3 TS Tidak Setuju 2 14 70 STS Sangat Tidak Setuju 1 10 Total Responden 20 100 Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 36 Rata-rata terbobot untuk indikator tepat sasaran yang diperoleh adalah 2,40. Nilai ini berada dalam rentang skala 1,80 x ≤ 2,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa berdasarkan indikator tepat guna, dana bantuan program optimasi lahan dikatakan tidak efektif. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada responden petani padi sawah, dana bantuan program optimasi lahan seharusnya digunakan sebagai modal untuk membeli sarana produksi untuk Indeks Pertanaman IP, sehingga produksi padi sawah juga bisa meningkat. Namun atas kesepakatan petani padi sawah, dana tersebut digunakan untuk membeli sarana produksi berupa traktor yang berguna untuk meratakan tanah dan memudahkan proses pengolahan tanah, adanya traktor ternyata tidak signifikan untuk meningkatkan produksi padi sawah di daerah penelitian, tetapi traktor mampu menekan biaya tenaga kerja pengolahan tanah. Kemudian selebihnya dana tersebut digunakan untuk membeli pupuk kompos yang digunakan untuk memperbaiki kondisi tanah yang tidak rata. Dalam hal ini pendistribusian dana bantuan program optimasi lahan dinilai tidak tepat guna, karena tidak signifikan dalam menunjang peningkatan Indeks Pertanaman IP dan meningkatkan produksi padi sawah.

5.2.5 Rekapitulasi Indikator Efektivitas

Dokumen yang terkait

Analisis Perhitutungan Biaya Sumberdaya Domestik Komoditi Padi Sawah di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

2 102 247

Analisis Optimasi Penggunaan Input Produksi Pada Usahatani Padi Sawah di Kabupaten Deli Serdang

7 49 130

Analisis Perkembangan Luas Lahan Padi Sawah Di Kabupaten Serdang Bedagai

3 44 63

Analisis Dampak Penggunaan Dana Bantuan Program Optimasi Lahan Dalam Meningkatkan Produksi Padi Sawah (Studi Kasus : Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

0 9 163

Analisis Dampak Penggunaan Dana Bantuan Program Optimasi Lahan Dalam Meningkatkan Produksi Padi Sawah (Studi Kasus : Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 14

Analisis Dampak Penggunaan Dana Bantuan Program Optimasi Lahan Dalam Meningkatkan Produksi Padi Sawah (Studi Kasus : Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Analisis Dampak Penggunaan Dana Bantuan Program Optimasi Lahan Dalam Meningkatkan Produksi Padi Sawah (Studi Kasus : Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 7

Analisis Dampak Penggunaan Dana Bantuan Program Optimasi Lahan Dalam Meningkatkan Produksi Padi Sawah (Studi Kasus : Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 16

Analisis Dampak Penggunaan Dana Bantuan Program Optimasi Lahan Dalam Meningkatkan Produksi Padi Sawah (Studi Kasus : Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 2

Analisis Dampak Penggunaan Dana Bantuan Program Optimasi Lahan Dalam Meningkatkan Produksi Padi Sawah (Studi Kasus : Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 75