No Usahatani Yang Menerima
Dana Bantuan Usahatani Yang Tidak Menerima
Dana Bantuan III
Biaya Usahatani Padi Sawah a. Biaya Tidak Tetap
1 Rata-rata biaya bibit Rp 223.000
Rata-rata biaya bibit Rp 257.625 3
Rata-rata biaya pestisida Rp 695.069
Rata-rata biaya pestisida Rp 702.186 4
Rata-rata biaya Tenaga Kerja Rp 6.386.568
Rata-rata biaya Tenaga Kerja Rp 6.796.658
5 Rata-rata biaya irigasi Rp 123.580
Rata-rata biaya irigasi Rp 171.430 6
Rata-rata biaya bahan bakar Rp 68.125
Rata-rata biaya bahan bakar Rp 46.000
7 Rata-rata biaya tidak tetap Rp
8.407.622 Rata-rata biaya tidak tetap Rp
9.003.998
b. Biaya Tetap
1 Rata-rata biaya penyusutan alat Rp
120.863 Rata-rata biaya penyusutan alat Rp
132.850 2
Rata-rata biaya PBB Rp 86.100 Rata-rata biaya PBB Rp 92.400
3 Rata-rata biaya tetap Rp 206.963
Rata-rata biaya tetap Rp 225.250
IV Pendapatan Usahatani Padi Sawah
1 Rata-rata total biaya Rp 8.614.585
Rata-rata total biaya Rp 9.229.248 2
Rata-rata penerimaan Rp 16.314.250
Rata-rata penerimaan Rp 17.303.750 3
Rata-rata pendapatan Rp 7.709.666 Rata-rata pendapatan Rp 8.076.502
Sumber : Analisis Data Primer Petani Padi Sawah, Lampiran 5.4 Produksi Padi Sawah
Tabel 26. Perbandingan Produksi Padi Sawah di Kecamatan Perbaungan Petani Tualang
Petani Melati II
Luas Lahan rante 14,35
15,4 Produksi Per Musim Tanam kg
75.950 81.400
Rata-Rata Produksi kg 3.798
4.070 Sumber: Analisis Data Primer Petani Padi Sawah, Lampiran 31
Dari tabel 20, diketahui bahwa produksi padi sawah di Kelurahan Tualang lebih rendah daripada produksi padi sawah di Desa Melati II, begitu juga dengan rata-
rata produksinya. Total produksi padi sawah di Kelurahan Tualang sebesar 75.950 kg, dengan rata-rata produksi 3.798 kg per petani. Total produksi padi sawah di
Melati II sebesar 81.400kg, dengan rata-rata produksi 4.070 kg per petani. Produksi padi sawah di Kelurahan Tualang lebih rendah daripada produksi padi
sawah di Melati II, karena luas lahan padi sawah di Kelurahan Tualang lebih rendah daripada produksi padi sawah di Melati II, selain itu kondisi lahan padi
sawah di Kelurahan Tualang sebagian tidak rata sehingga rata-rata produksinya lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata produksi Desa Melati II.
Produktivitas padi sawah di Kelurahan Tualang sama dengan produktivitas padi sawah di Desa Melati II, yaitu sebesar 6,6 ton per hektare.
Untuk mengetahui adanya perbedaan produksi yang nyata atau tidak antara petani padi sawah yang memperoleh dana bantuan program optimasi lahan di Kelurahan
Tualang dengan petani padi sawah yang tidak memproleh dana bantuan program optimasi lahan di Desa Melati II, maka dianalisis menggunakan uji beda rata-rata
yaitu sebagai berikut.
Tabel 27.Analisis Perbedaan Produksi Padi Sawah Petani Padi Sawah Yang Menerima Dana Bantuan Dengan Petani Padi Sawah Yang Tidak
Memperoleh Dana Bantuan Petani Padi Sawah
Petani Tualang Petani Melati II
Produksi Petani
Mean kg 4.070
3.798 N jiwa
20 20
T 0.096
0.096 df
38 37.25
Sig. 2-tailed 0.924
0.924 Sumber : Analisis Data Primer Petani Padi Sawah, Lampiran 37
Dengan kriteria uji : Berdasarkan Nilai Signifikansi α =0,05
-
Jika nilai Signifikansi α maka H diterima
-
Jika nilai Signifikansi H
= Tidak ada perbedaan produksi yang nyata antara petani padi sawah yang memperoleh dana bantuan program optimasi lahan dengan petani padi sawah
yang tidak memproleh dana bantuan program optimasi lahan di daerah penelitian
α maka H ditolak
H
1
= Ada perbedaan produksi yang nyata antara petani padi sawah yang memperoleh dana bantuan program optimasi lahan dengan petani padi sawah
yang tidak memproleh dana bantuan program optimasi lahan di daerah penelitian
Dari Tabel 21, diperoleh Sig 2 tailed 0,924 0,05, maka H diterima. Hal ini
berarti tidak ada perbedaan produksi yang nyata antara petani padi sawah yang memperoleh dana bantuan program optimasi lahan dengan petani sawah yang
tidak memproleh dana bantuan program optimasi lahan di daerah penelitian.
5.5 Pendapatan Petani Padi Sawah