Optimasi Lahan Tinjauan Pustaka .1 Lahan

3 Lahan dengan lereng 8-15 : baik untuk tanaman rumput sehingga cocok untuk daerah peternakan, 4 Lahan dengan lereng 15 : baik untuk tanaman kayu sehingga cocok dijadikan perkebunan atau kehutanan. Mutu lahan memiliki pengaruh terhadap nilai gizi pangan, jika lahan tidak subur maka jumlah pangan yang dihasilkan akan sedikit. Jika lahan subur dan kaya akan zat hara, airnya cukup, keadaan iklim baik, dan persyaratan tumbuh lainnya terpenuhi, maka hasil tanamnya akan melimpah. Karena cara pengusahaan lahan yang tidak baik di beberapa daerah, tanah akan kehilangan zat hara yang diperlukan tanaman. Kalau hal ini terjadi, perlakuan pemupukan dengan jumlah zat hara yang tepat perlu dilakukan untuk meningkatkan produksi. Akan tetapi walaupun kemampuan lahan untuk berproduksi dapat ditingkatkan atau diturunkan dengan jalan merubah keadaan, perlakuan, atau buruh yang digunakan, kisaran hasil pada sebidang lahan tentu ada batasnya. Jika lahan pertanian baru menjadi langka atau kalau produksi dan pendapatan pada bidang usahatani yang ada sekarang menurun, perhatian yang lebih banyak harus diberikan untuk meningkatkan hasil lahan. Dengan hal demikian, penggunaan pupuk dan anjuran lainnya memegang peranan penting dalam kegiatan pertanian Harper, 2006.

2.1.2 Optimasi Lahan

Menurut Anonimous 2014, optimasi lahan pertanian merupakan usaha meningkatkan pemanfaatan sumber daya lahan pertanian menjadi lahan usahatani tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan melalui upaya perbaikan dan peningkatan daya dukung lahan, sehingga dapat menjadi lahan usahatani yang lebih produktif. Kegiatan optimasi lahan pertanian diarahkan untuk memenuhi kriteria lahan usahatani tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan dari aspek teknis, perbaikan fisik dan kimiawi tanah, serta peningkatan infrastruktur usahatani yang diperlukan. Kegiatan optimasi lahan diarahkan untuk menunjang terwujudnya ketahanan pangan dan antisipasi kerawanan pangan. Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan optimasi lahan adalah: 1 Memanfaatkan lahan yang sementara tidak diusahakan menjadi lahan pertanian produktif dan meningkatkan Indeks Pertanaman IP untuk memperluas areal tanam, 2 Mendukung Program Peningkatan Beras Nasional P2BN, 3 Meningkatkan produksi pertanian, khususnya padi untuk mendukung surplus 10 juta ton beras, 4 Meningkatkan pemanfaatan sumber daya lahan pertanian, 5 Memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha di pedesaan. Sasaran kegiatan optimasi lahan diarahkan untuk : 1 Mendukung sub sektor pangan, komoditasnya harus padi pada lahan dengan Indeks Pertanaman IP ≤ 200, 2 Mendukung sub sektor hortikultura, diarahkan pada lahan komoditi hortikultura yang belum optimal komoditas buah-buahan dan sayur-sayuran, 3 Mendukung sub sektor perkebunan, diarahkan pada lahan perkebunan rakyat yang produktivitas dan jumlah populasi tanamannya rendah, Program optimasi lahan yang dilakukan dengan meningkatkan Indeks Pertanaman tanaman. Indeks Pertanaman IP menunjukkan kekerapan atau intensitas pertanaman pada sebidang lahan. Peningkatan IP merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produksi dalam menghadapi masalah peningkatan kebutuhan tanaman tersebut, penciutan lahan, dan keterbatasan lahan. Lahan kering dan lahan padi sawah dapat dimaksimalkan penggunaannya dengan peningkatan IP. Peningkatan IP dapat dilakukan dengan cara mempersingkat proses produksi dan meniadakan waktu lowong antara musim tanam. Adapun indeks pertanaman pada sawah masih rendah yaitu satu atau dua kali tanam per tahun Anonimous, 2009. Menurut Hanafie 2010, teknologi usahatani merupakan salah satu cara melakukan usahatani, yang meliputi cara menyebar benih, memelihara tanaman, memungut hasil, dan memelihara ternak. Juga termasuk benih, pupuk, pestisida, perkakas, alat, dan sumber tenaga. Meningkatnya produksi pertanian merupakan salah satu efek dari penggunaan teknik dan metode dalam usahatani yang senantiasa berubah. Sistem pertanian khususnya bidang tanaman pangan sangat membutuhkan ketersediaan lahan potensial. Ketersediaan lahan yang cukup untuk usaha pertanian merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan peran sektor pertanian secara berkelanjutan, terutama dalam perannya mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan secara nasional. Penyediaan lahan pertanian berkaitan dengan kapasitas produksi pangan yang ditentukan oleh luas lahan produksi, produktivitas lahan, tingkat konsumsi pangan ketergantungan terhadap beras, laju luasan konversi, dan jumlah penduduk. Pada dasarnya mengalokasikan penyediaan lahan potensial untuk lahan pertanian tanaman pangan sangat perlu dilakukan. Tapi bukan hanya sekedar pemenuhan target lahan, yang terpenting adalah bagaimana mengoptimalkan lahan pertanian yang ada Arsyad dan Ernan, 2008.

2.1.3 Efektivitas

Dokumen yang terkait

Analisis Perhitutungan Biaya Sumberdaya Domestik Komoditi Padi Sawah di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

2 102 247

Analisis Optimasi Penggunaan Input Produksi Pada Usahatani Padi Sawah di Kabupaten Deli Serdang

7 49 130

Analisis Perkembangan Luas Lahan Padi Sawah Di Kabupaten Serdang Bedagai

3 44 63

Analisis Dampak Penggunaan Dana Bantuan Program Optimasi Lahan Dalam Meningkatkan Produksi Padi Sawah (Studi Kasus : Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

0 9 163

Analisis Dampak Penggunaan Dana Bantuan Program Optimasi Lahan Dalam Meningkatkan Produksi Padi Sawah (Studi Kasus : Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 14

Analisis Dampak Penggunaan Dana Bantuan Program Optimasi Lahan Dalam Meningkatkan Produksi Padi Sawah (Studi Kasus : Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Analisis Dampak Penggunaan Dana Bantuan Program Optimasi Lahan Dalam Meningkatkan Produksi Padi Sawah (Studi Kasus : Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 7

Analisis Dampak Penggunaan Dana Bantuan Program Optimasi Lahan Dalam Meningkatkan Produksi Padi Sawah (Studi Kasus : Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 16

Analisis Dampak Penggunaan Dana Bantuan Program Optimasi Lahan Dalam Meningkatkan Produksi Padi Sawah (Studi Kasus : Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 2

Analisis Dampak Penggunaan Dana Bantuan Program Optimasi Lahan Dalam Meningkatkan Produksi Padi Sawah (Studi Kasus : Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 75