Analisis Kuantitatif .1 Pembuatan Kurva Kalibrasi Kalsium

3.6.4 Pembuatan Larutan Sampel

Sampel hasil destruksi dilarutkan dalam 5 ml HNO 3 1:1, lalu dipindahkan ke dalam labu tentukur 25 ml, dibilas krus porselen dengan 5 ml akua demineralisata sebanyak tiga kali dan dicukupkan dengan akua demineralisata hingga garis tanda. Kemudian disaring dengan kertas saring Whatman No. 42 dimana 5 ml filtrat pertama dibuang untuk menjenuhkan kertas saring kemudian filtrat selanjutnya ditampung ke dalam botol. Bagan alir pembuatan larutan sampel dapat dilihat pada Lampiran 6, halaman 48. Larutan ini digunakan untuk analisis kuantitatif terhadap logam kalsium dan besi yang terkandung di dalamnya. 3.6.5 Analisis Kuantitatif 3.6.5.1 Pembuatan Kurva Kalibrasi Kalsium Larutan baku kalsium 1000 µgml dipipet sebanyak 1 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml dan dicukupkan hingga garis tanda. Dari larutan tersebut 10 µgml Larutan induk baku II. Larutan untuk kurva kalibrasi kalsium dibuat dengan memipet 5,0 ml; 10 ml; 15 ml; 20 ml; dan 25 ml larutan induk baku II, masing-masing dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml dan diencerkan dengan akua demineralisata hingga garis tanda sehingga didapatkan konsentrasi larutan berturut-turut 2; 4; 6; 8 dan 10µgml, lalu dilakukan pengukuran pada panjang gelombang 422,7 nm. 3.6.5.2 Pembuatan Kurva Kalibrasi Besi Larutan baku besi 1000 µgml dipipet sebanyak 1 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 1000 ml dan dicukupkan hingga garis tanda dengan aquabides konsentrasi 1 µgml Larutan induk baku II. Universitas Sumatera Utara Larutan untuk kurva kalibrasi besi dibuat dengan memipet 2,5 ml, 5,0 ml, 7,5 ml, 10,0 ml dan 12,5 ml larutan induk baku II, masing-masing dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml dan dicukupkan hingga garis tanda dengan aquabides larutan ini mengandung 0,1; 0,2; 0,3; 0,4 dan 0,5µgml dan diukur pada panjang gelombang 248,3 nm.

3.6.5.3 Penetapan Kadar Mineral dalam Sampel

Sebelum dilakukan penetapan kadar kalsium dan besi dalam sampel, terlebih dahulu alat spektrofotometer serapan atom dikondisikan dan di atur metodenya sesuai dengan mineral yang akan diperiksa.

3.6.5.3.1 Penetapan Kadar Kalsium dalam Daun Singkong Biasa Segar

Larutan sampel hasil destruksi dipipet sebanyak 1 ml dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan dicukupkan dengan akua demineralisata sampai garis tanda Faktor pengenceran = 50 ml1 ml = 50 kali. Lalu diukur serapannya dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 422,7 nm. Nilai serapan yang diperoleh harus berada dalam rentang kurva kalibrasi larutan baku kalsium. Konsentrasi kalsium dalam sampel dihitung berdasarkan persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi.

3.6.5.3.2 Penetapan Kadar Besi dalam Daun Singkong Biasa Rebus

Larutan sampel hasil destruksi dipipet sebanyak 1 ml dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan dicukupkan dengan akua demineralisata sampai garis tanda Faktor pengenceran = 50 ml1 ml = 50 kali. Lalu diukur serapannya dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 248,3 nm. Nilai serapan yang diperoleh harus berada dalam rentang kurva kalibrasi larutan baku besi. Konsentrasi besi dalam sampel dihitung berdasarkan persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi. Universitas Sumatera Utara

3.6.5.3.3 Penetapan Kadar Kalsium dalam Daun Singkong Keriting Segar

Larutan sampel hasil destruksi dipipet sebanyak 1 ml dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan dicukupkan dengan akua demineralisata sampai garis tanda Faktor pengenceran = 50 ml1 ml = 50 kali. Lalu diukur serapannya dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 422,7 nm. Nilai serapan yang diperoleh harus berada dalam rentang kurva kalibrasi larutan baku kalsium. Konsentrasi kalsium dalam sampel dihitung berdasarkan persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi.

3.6.5.3.4 Penetapan Kadar Besi dalam Daun Singkong Keriting Rebus

Larutan sampel hasil destruksi dipipet sebanyak 1 ml dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan dicukupkan dengan akua demineralisata sampai garis tanda Faktor pengenceran = 50 ml1 ml = 50 kali. Lalu diukur serapannya dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 248,3 nm. Nilai serapan yang diperoleh harus berada dalam rentang kurva kalibrasi larutan baku besi. Konsentrasi besi dalam sampel dihitung berdasarkan persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi. Menurut Gandjar dan Rohman 2007, kadar logam kalsium dan besi dalam sampel dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: g Sampel Berat n pengencera Faktor x ml Volume x µgml i Konsentras µgg Atom Kadar  Universitas Sumatera Utara 3.6.6 Analisis Data Secara Statistik 3.6.6.1 Penolakan Hasil Pengamatan