3.6.2 Penyiapan Sampel
Sebanyak  400  gram  daun  singkong  biasa  dan    400  gram  daun  singkong keriting  dibersihkan  dari  pengotoran,  dicuci  bersih  dengan    air  mengalir  dan
dibilas  dengan  akua  demineralisata  lalu  ditiriskan.  Selanjutnya  dikeringkan  di udara, kemudian  masing
–masing dibagi menjadi 100 gram untuk yang segar dan 300 gram untuk  yang direbus. Untuk sampel  yang direbus dimasukkan ke  dalam
air  sebanyal  200  ml  selama  3  menit  pada  suhu  60
o
C,  70
o
C  dan  80
o
C  masing- masing  sebanyak  100  gram.  Sampel  yang  telah  direbus  diangkat  lalu  ditiriskan
dan  dikeringkan  di  udara  terbuka  terhindar  dari  sinar  matahari  langsung, kemudian sampel tersebut dipotong kecil-kecil ± 2 cm dan dihomogenkan.
3.6.3 Proses Destruksi Kering
Sampel yang telah dipotong kecil-kecil ± 2 cm ditimbang sebanyak 10 gram dimasukkan ke dalam krus porselen, diarangkan di atas hot plate, lalu diabukan di
tanur  dengan  temperatur  awal  100
o
C  dan  perlahan-lahan  temperatur  dinaikkan menjadi 500
o
C dengan interval 25
o
C setiap 5 menit. Pengabuan dilakukan selama 48  jam  dihitung  saat  suhu  sudah  500
o
C,  lalu  setelah  suhu  tanur  27
o
C  krus porselen  dikeluarkan  dan  dibiarkan  hingga  dingin  pada  desikator.  Abu
ditambahkan 3 ml HNO
3
1:1, kemudian diuapkan pada hot plate sampai kering. Krus porselen dimasukkan kembali ke dalam tanur dengan temperatur awal 100
o
C dan perlahan-lahan temperatur dinaikkan hingga suhu 500
o
C dengan interval 25
o
C setiap  5  menit.  Pengabuan  dilakukan  selama  1  jam  dan  dibiarkan  hingga  dingin
pada  desikator  Isaac,  1990.  Bagan  alir  proses  destruksi  kering  untuk  sampel Segar dan direbus dapat dilihat pada Lampiran 4 dan Lampiran 5, halaman 46 dan
47.
Universitas Sumatera Utara
3.6.4 Pembuatan Larutan Sampel
Sampel  hasil  destruksi  dilarutkan  dalam  5  ml  HNO
3
1:1,  lalu dipindahkan ke dalam labu tentukur 25 ml, dibilas krus porselen dengan 5 ml akua
demineralisata  sebanyak  tiga  kali  dan  dicukupkan  dengan  akua  demineralisata hingga  garis  tanda.  Kemudian  disaring  dengan  kertas  saring  Whatman  No.  42
dimana 5 ml  filtrat  pertama dibuang untuk menjenuhkan kertas saring kemudian filtrat  selanjutnya  ditampung  ke  dalam  botol.  Bagan  alir  pembuatan  larutan
sampel dapat dilihat pada Lampiran 6, halaman 48. Larutan ini digunakan untuk analisis  kuantitatif  terhadap  logam  kalsium  dan  besi  yang  terkandung  di
dalamnya.
3.6.5 Analisis Kuantitatif 3.6.5.1 Pembuatan Kurva Kalibrasi Kalsium