2.4.8 Kejenuhan Oksigen
Harga Kejenuhan Oksigen dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Kejenuhan =
100 x
[t] ]
[
O
2 2
u
O
Dimana: O
2
[u ] = Nilai konsentrasi oksigen yang diukur mgl
O
2
[t] = Nilai konsentrasi oksigen sebenarnya pada tabel sesuai dengan temperatur. Lampiran D.
Secara keseluruhan pengukuran faktor fisik kimia berserta satuan dan alat yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 2.1 Alat dan Satuan yang Dipergunakan dalam Pengukuran Faktor Fisik Kimia Perairan
No. Parameter
Fisik – Kimia Satuan
Alat Tempat
Pengukuran 1
Temperatur Air C
Termometer Air Raksa In-situ
2 Penetrasi Cahaya
Cm Keping Secchi
In-situ 3
Intensitas Cahaya Candela
Lux Meter In-situ
4 pH air
- pH meter
In-situ 5
Kecepatan Arus mdet
Stopwatch,Gabus, dan Meteran In-situ
6 DO
mgl Metoda Winkler
In-situ 7
Kejenuhan Oksigen -
Laboratorium 8
BOD
5
mgl Metoda Winkler dan Inkubasi
Laboratorium 9
Kandungan Organik Substrat
Oven dan Tanur Laboratorium
2.5 Analisis Data
Data makrozoobenthos yang diperoleh dihitung nilai kepadatan populasi, kepadatan relatif, frekuensi kehadiran, indeks diversitas Shannon-Wienner, indeks ekuitabilitas,
indeks similaritas dan analisis korelasi dengan persamaan menurut Michael 1984, Krebs 1985 dan Barus 2004 sebagai berikut:
a. Kepadatan Populasi K
K = Net
Surber Luas
ulangan jenis
suatu individu
Jumlah
b. Kepadatan Relatif KR
KR = 100
x Jenis
Seluruh Kepadatan
Jumlah Jenis
Suatu Kepadatan
c. Frekuensi Kehadiran FK
FK = 100
x ulangan
total Jumlah
jenis suatu
ditempati yang
ulangan Jumlah
dimana nilai FK : 0 – 25
= sangat jarang 25 – 50
= jarang 50 – 75
= sering 75
= sangat sering
d. Indeks Diversitas Shannon – Wienner H’
H’= -
∑
pi ln
pi
dimana :H’ = indeks diversitas Shannon-Wienner
pi = proporsi spesies ke-i
In = logaritma nature
pi =
Σ niN Perbandingan jumlah individu suatu jenis dengan keseluruhan jenis
dengan nilai H’: 0H’2,302
= keanekaragaman rendah 2,302H’6,907
= keanekaragaman sedang H’6,907
= keanekaragaman tinggi
Klasifikasi tingkat pencemaran berdasarkan nilai indeks diversitas Shannon-Wienner H’, dimana:
Dengan nilai H’: 2,0 = Tidak Tercemar
1,6-2,0 = Tercemar Ringan 1,0-1,6 = Tercemar Sedang
1,0 = Tercemar BeratParah
e. Indeks EquitabilitasIndeks Keseragaman E
Indeks equitabilitas E = max
H H
dimana :H’ = indeks diversitas Shannon-Wienner
H maks = keanekaragaman spesies maksimum
= In S dimana S banyaknya spesies dengan nilai E berkisar antara 0-1
f. Indeks Similaritas IS
IS =
100 x
b a
2c +
dengan: a = jumlah spesies pada lokasi a b = jumlah spesies pada lokasi b
c = jumlah spesies yang sama pada lokasi a dan b Bila: IS = 75 – 100
: sangat mirip IS = 50 – 75
: mirip IS = 25 – 50
: tidak mirip IS =
≤ 25 : sangat tidak mirip
g. Kandungan Organik Substrat
Kandungan organik substrat dihitung dengan menggunakan rumus: KO =
100 x
A B
A −
dengan: KO
= Kandungan organik A
= Berat konstan substrat B
= Berat abu
h. Kejenuhan Oksigen