Indeks Keanekaragaman H’ dan Keseragaman E Makrozoobenthos Pada Setiap Stasiun Penelitian

tersebut selain itu terdapatnya suplai makanan yang cukup serta kemampuan berkompetisi dengan jenis yang lain. Genus Ephemerella dapat hidup dengan baik pada setiap stasiun karena lingkungan yang sesuai bagi kehidupannya. Suin 2002 menjelaskan, suatu habitat dikatakan cocok dan sesuai dengan perkembangan suatu organisme apabila nilai KR 10 dan FK 25. Menurut Lock William 1981, suatu individu akan dapat hidup pada habitat yang mampu menyuplai kehidupannya, jika penyuplaian akan kebutuhan kehidupannya sedikit atau minim akan berakibat spesies tersebut tidak dapat mempertahankan kehidupannya.

3.1.3 Indeks Keanekaragaman H’ dan Keseragaman E Makrozoobenthos Pada Setiap Stasiun Penelitian

Dari penelitian yang telah dilakukan pada setiap Stasiun penelitian didapatkan Indeks Keanekaragaman H’ dan Indeks Keseragaman E Makrozoobenthos seperti terlihat pada Tabel 3.4 dibawah ini. Tabel 3.4 Indeks Keanekaragaman H’ dan Indeks Keseragaman E Makrozoobenthos Pada Setiap Stasiun Penelitian INDEKS STASIUN I II III IV Keanekaragaman H 2,186 1,977 2,196 1,691 Keseragaman E 0,664 0,671 0,682 0,769 Dari hasil perhitungan didapat Indeks Keanekaragaman H’ pada keempat stasiun berkisar 1,691-2,196. Indeks Keanekaragaman H’ tertinggi terdapat pada stasiun III sebesar 2,196. Hal ini disebabkan pada Stasiun III jumlah individu tiap spesies relatif merata dibandingkan ketiga stasiun lainnya. Menurut Brower et al 1990, menyatakan bahwa suatu komunitas dikatakan mempunyai keanekaragaman spesies yang tinggi apabila terdapat banyak spesies dengan jumlah individu masing- masing spesies yang relatif merata. Dengan kata lain bahwa apabila suatu komunitas hanya terdiri dari sedikit spesies dengan jumlah individu yang tidak merata, maka komunitas tersebut mempunyai keanekaragaman yang rendah. Indeks Keanekaragaman H’ yang terendah terdapat pada Stasiun IV yakni sebesar 1,691. Rendahnya indeks keanekaragaman ini karena melimpahnya jumlah salah satu genus yaitu Neoperla pada stasiun IV. Tingginya jumlah genus Neoperla, disebabkan kondisi lingkungan yang mendukung kehidupannya, seperti suhu air yang tinggi, nilai kandungan oksigen terlarut dalam air yang rendah dan nilai BOD 5 yang tinggi lihat Tabel 3.6. Keanekaragaman benthos dipengaruhi oleh faktor fisik kimia dan biologi perairan tersebut Odum, 1994, selanjutnya dijelaskan keanekaragaman jenis dipengaruhi oleh pembagian atau penyebaran individu dari tiap jenisnya, karena suatu komunitas walaupun banyak jenisnya tetapi bila penyebaran individunya tidak merata maka keanekaragaman jenisnya dinilai rendah. Berdasarkan pengelompokan tersebut, maka berdasarkan data yang diperoleh stasiun I dan III termasuk kedalam perairan yang tidak tercemar dimana indeks keanekaragamannya yakni 2,186 dan 2,196 sedangkan stasiun II dan IV termasuk kedalam perairan yang tercemar ringan dimana indeks keanekaragamannya yakni 1,977 dan 1,691. Indeks Keseragaman E yang diperoleh dari keempat stasiun penelitian berkisar 0,664-0,769. Indeks Keseragaman yang tertinggi terdapat pada stasiun IV sebesar 0,769 dan terendah pada stasiun I sebesar 0,664. Pada stasiun IV jumlah spesies dari masing-masing genus yang diperoleh tidak ada yang mendominasi, hal ini menunjukkan bahwa pembagian jumlah individu pada stasiun tersebut lebih merata dibandingkan dengan stasiun penelitian yang lainnya. Sedangkan pada stasiun I terdapat genus yang banyak jumlahnya dan terdapat spesies yang jumlahnya mendominasi yakni Hydropsyche.

3.1.4 Indeks SimilaritasIS Makrozoobenthos Pada Setiap Stasiun Penelitian